(e-SH) 28 November -- Amsal 24:1-18 - Otak, Bukan Otot!

Posted On // Leave a Comment
Tanggal: Sabtu, 28 November 2015
Ayat SH: Amsal 24:1-18

Judul: Otak, Bukan Otot!

Beberapa kesalahan kecil berakibat fatal karena dapat merusak reputasi
seseorang. Banyak orang hanya tahu menggunakan kekuatan fisik
dalam menyelesaikan pelbagai masalah.

Dalam bagian ini, penulis Amsal berkata bahwa memiliki otak lebih baik
daripada memiliki otot dan mempunyai hikmat lebih baik daripada
mempunyai kekuatan (bdk. 21:2). Otak di sini bukan menunjuk pada
pengetahuan dan kemampuan intektual, melainkan hikmat (5). Hikmat
dilukiskan sebagai madu yang baik dan manis bagi jiwa (13-14).
Selain itu, hikmat menjanjikan imbalan di masa depan di mana
harapan kita tidak akan hilang (23:18), bahkan akan tercapai
secara tak terhingga.

Manusia harus menaklukkan pikirannya kepada Kristus dan menyucikannya
dari semua yang jahat dan sia-sia. Tindakan baik atau jahat
dimulai dari pikiran, diutarakan melalui mulut, dan dinyatakan
dalam perbuatan. Dengan hikmat, seseorang tidak akan pergi
berperang tanpa rencana matang (6), seseorang tidak akan berbuat
hal yang jahat saat berelasi dengan sesama (1-2). Hidup dalam
hikmat, seseorang akan memperlakukan sesamanya tanpa memandang
latar belakang maupun status sosial orang tersebut (12). Dengan
hikmat, rumah didirikan, ditegakkan, dan dilengkapi dengan
bermacam-macam harta benda yang berharga dan menarik (3-4,
bdk.Luk. 6:48). Itu sebabnya Allah ingin kita mulai segala sesuatu
dengan pikiran yang dikendalikan hikmat Allah.

Orang-orang yang bertumbuh dalam hikmat berarti dikuatkan dengan
segala kekuatan (Kol. 1:9-11). Orang bijak akan mengandalkan
hikmat, sedangkan orang kuat mengandalkan kekuatan ototnya.

Jadi, marilah kita mengutamakan hikmat, bukan otot sehingga kita
mengerjakan segala sesuatu selaras dengan hikmat dan pengetahuan
Allah. Tidak menggigit lebih daripada yang dapat dikunyah. Tidak
memulai sesuatu yang tidak dapat diselesaikan, dan melihat dulu
sebelum melompat. Jika tugas ini dilalaikan, maka Allah yang
menguji hati akan membalas manusia menurut perbuatannya. [SB]

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2015/11/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Amsal+24:1-18
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Amsal+24:1-18

Amsal 24:1-18

1 Jangan iri kepada orang jahat, jangan ingin bergaul dengan mereka.
2 Karena hati mereka memikirkan penindasan dan bibir mereka
membicarakan bencana.
3 Dengan hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan,
4 dan dengan pengertian kamar-kamar diisi dengan bermacam-macam
harta benda yang berharga dan menarik.
5 Orang yang bijak lebih berwibawa dari pada orang kuat, juga orang
yang berpengetahuan dari pada orang yang tegap kuat.
6 Karena hanya dengan perencanaan engkau dapat berperang, dan
kemenangan tergantung pada penasihat yang banyak.
7 Hikmat terlalu tinggi bagi orang bodoh; ia tidak membuka mulutnya
di pintu gerbang.
8 Siapa selalu merencanakan kejahatan akan disebut penipu.
9 Memikirkan kebodohan mendatangkan dosa, dan si pencemooh adalah
kekejian bagi manusia.
10 Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu.
11 Bebaskan mereka yang diangkut untuk dibunuh, selamatkan orang yang
terhuyung-huyung menuju tempat pemancungan.
12 Kalau engkau berkata: "Sungguh, kami tidak tahu hal itu!" Apakah
Dia yang menguji hati tidak tahu yang sebenarnya? Apakah Dia yang
menjaga jiwamu tidak mengetahuinya, dan membalas manusia menurut
perbuatannya?
13 Anakku, makanlah madu, sebab itu baik; dan tetesan madu manis
untuk langit-langit mulutmu.
14 Ketahuilah, demikian hikmat untuk jiwamu: Jika engkau mendapatnya,
maka ada masa depan, dan harapanmu tidak akan hilang.
15 Jangan mengintai kediaman orang benar seperti orang fasik, jangan
merusak rumahnya.
16 Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali,
tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana.
17 Jangan bersukacita kalau musuhmu jatuh, jangan hatimu beria-ria
kalau ia terperosok,
18 supaya TUHAN tidak melihatnya dan menganggapnya jahat, lalu
memalingkan murkanya dari pada orang itu.

0 komentar:

Posting Komentar