Santapan Rohani Hari Ini: Mukjizat Hujan

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Mukjizat Hujan


Mukjizat Hujan

Posted: 03 Oct 2015 10:00 AM PDT

Minggu, 4 Oktober 2015

Mukjizat Hujan

Baca: 1 Raja-Raja 18:1,41-45

18:1 Dan sesudah beberapa lama, datanglah firman TUHAN kepada Elia dalam tahun yang ketiga: “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada Ahab, sebab Aku hendak memberi hujan ke atas muka bumi.”

18:41 Kemudian berkatalah Elia kepada Ahab: “Pergilah, makanlah dan minumlah, sebab bunyi derau hujan sudah kedengaran.”

18:42 Lalu Ahab pergi untuk makan dan minum. Tetapi Elia naik ke puncak gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lututnya.

18:43 Setelah itu ia berkata kepada bujangnya: “Naiklah ke atas, lihatlah ke arah laut.” Bujang itu naik ke atas, ia melihat dan berkata: “Tidak ada apa-apa.” Kata Elia: “Pergilah sekali lagi.” Demikianlah sampai tujuh kali.

18:44 Pada ketujuh kalinya berkatalah bujang itu: “Wah, awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari laut.” Lalu kata Elia: “Pergilah, katakan kepada Ahab: Pasang keretamu dan turunlah, jangan sampai engkau terhalang oleh hujan.”

18:45 Maka dalam sekejap mata langit menjadi kelam oleh awan badai, lalu turunlah hujan yang lebat. Ahab naik kereta lalu pergi ke Yizreel.

Akulah Allah dan tidak ada yang lain. —Yesaya 46:9

Mukjizat Hujan

Para penduduk desa di wilayah perbukitan di propinsi Yunnan, Tiongkok, hidup dalam kondisi yang sulit. Makanan pokok mereka adalah jagung dan beras. Namun pada bulan Mei 2012, musim kemarau yang sangat berat melanda wilayah itu dan membuat tanaman di sawah mereka layu. Warga mulai cemas, dan banyak praktik takhyul mereka lakukan dengan maksud untuk mengakhiri kemarau. Saat semua usaha itu gagal, mereka mulai menyalahkan lima orang Kristen yang tinggal di desa itu dan menuduh mereka telah membuat marah roh leluhur.

Kelima orang Kristen itu lalu berkumpul untuk berdoa. Tidak lama kemudian, langit menjadi gelap dan terdengar bunyi guruh. Hujan yang sangat deras lalu turun dan terus berlangsung dari siang hingga malam. Tanaman mereka terselamatkan! Meski sebagian besar penduduk tidak percaya bahwa Allah yang telah mengirimkan hujan, ada sebagian yang percaya dan ingin mengetahui lebih jauh tentang Allah dan Yesus.

Di 1 Raja-Raja 17 dan 18, kita membaca tentang kekeringan hebat yang melanda Israel. Namun dalam hal ini, kita diberi tahu bahwa keadaan itu adalah bentuk penghukuman Allah atas umat-Nya (17:1). Mereka telah menyembah Baal, dewa orang Kanaan, dan mempercayai bahwa sang dewa dapat mengirim hujan bagi ladang mereka. Kemudian Allah, melalui Nabi Elia, menunjukkan bahwa Dialah satu-satunya Allah yang sejati, yang menentukan kapan hujan akan turun.

Allah kita yang Mahakuasa rindu mendengar dan menjawab doa kita. Meski kita tak selalu mengerti waktu dan maksud-Nya, Allah selalu menjawab dengan memberikan yang terbaik bagi kita. —Poh Fang Chia

Menurut pengalamanmu, bagaimana cara Allah menjawab doamu di masa lalu? Apa sajakah kebutuhan yang perlu kamu bawa kepada-Nya hari ini? Hal apa saja yang ingin kamu syukuri kepada-Nya?

Melalui doa, kita menerima kekuatan dari Allah yang tak terbatas.

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 20-22; Efesus 6

0 komentar:

Posting Komentar