Santapan Rohani Hari Ini: Kita Punya Buah!

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Kita Punya Buah!


Kita Punya Buah!

Posted: 01 Oct 2015 10:00 AM PDT

Jumat, 2 Oktober 2015

Kita Punya Buah!

Baca: Yosua 24:2,8-14

24:2 Berkatalah Yosua kepada seluruh bangsa itu: “Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Dahulu kala di seberang sungai Efrat, di situlah diam nenek moyangmu, yakni Terah, ayah Abraham dan ayah Nahor, dan mereka beribadah kepada allah lain.

24:8 Aku membawa kamu ke negeri orang Amori yang diam di seberang sungai Yordan, dan ketika mereka berperang melawan kamu, mereka Kuserahkan ke dalam tanganmu, sehingga kamu menduduki negerinya, sedang mereka Kupunahkan dari depan kamu.

24:9 Ketika itu Balak bin Zipor, raja Moab, bangkit berperang melawan orang Israel. Disuruhnya memanggil Bileam bin Beor untuk mengutuki kamu.

24:10 Tetapi Aku tidak mau mendengarkan Bileam, sehingga iapun memberkati kamu. Demikianlah Aku melepaskan kamu dari tangannya.

24:11 Setelah kamu menyeberangi sungai Yordan dan sampai ke Yerikho, berperanglah melawan kamu warga-warga kota Yerikho, orang Amori, orang Feris, orang Kanaan, orang Het, orang Girgasi, orang Hewi dan orang Yebus, tetapi mereka itu Kuserahkan ke dalam tanganmu.

24:12 Kemudian Aku melepaskan tabuhan mendahului kamu dan binatang-binatang ini menghalau mereka dari depanmu, seperti kedua raja orang Amori itu. Sesungguhnya, bukan oleh pedangmu dan bukan pula oleh panahmu.

24:13 Demikianlah Kuberikan kepadamu negeri yang kamu peroleh tanpa bersusah-susah dan kota-kota yang tidak kamu dirikan, tetapi kamulah yang diam di dalamnya; juga kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun yang tidak kamu tanami, kamulah yang makan hasilnya.

24:14 Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN.

Kuberikan kepadamu negeri yang kamu peroleh tanpa bersusah-susah dan kota-kota yang tidak kamu dirikan. —Yosua 24:13

Kita Punya Buah!

Seorang ibu muda sedang menyiapkan makan siang untuk putrinya yang berusia tiga tahun. Melihat keranjang buah yang kosong di atas meja, ibu itu mengeluh dan berkata, “Andai kita punya sekeranjang buah, aku akan merasa kaya!” Ucapan itu didengar oleh putrinya yang masih kecil.

Minggu demi minggu, Allah setia memelihara keluarga itu. Namun sang ibu masih khawatir. Suatu hari putrinya berseru, “Mama, kita kaya!” sambil menunjuk ke arah keranjang buah yang penuh. Tak ada yang berubah, selain keluarga itu baru membeli sekantung apel.

Menjelang kematiannya, Yosua sang pemimpin bangsa Israel memberikan pesan dari Tuhan yang menceritakan segala perbuatan yang telah dilakukan-Nya bagi mereka. Ia menambahkan, “Lama kamu diam di padang gurun” (Yos. 24:7). Lalu ia berkata, “Demikianlah [Allah] berikan kepadamu negeri yang kamu peroleh tanpa bersusah-susah dan kota-kota yang tidak kamu dirikan, tetapi kamulah yang diam di dalamnya; juga kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun yang tidak kamu tanami, kamulah yang makan hasilnya” (ay.13). Kemudian Yosua mendirikan batu besar untuk mengingatkan umat Israel pada pemeliharaan Allah (ay.26).

Seperti umat Israel, setelah melewati tantangan dan kekurangan, keluarga di atas kini tinggal di tempat yang lain dengan halaman yang luas dan pohon buah-buahan yang pernah ditanam oleh pemilik sebelumnya. Jika kamu mampir, kamu akan mendapati semangkok buah di dapur mereka. Hal itu mengingatkan mereka pada kebaikan Allah dan pada anak berusia 3 tahun yang menebarkan iman, sukacita, dan sudut pandang yang baru di tengah keluarga mereka. —Tim Gustafson

Bersyukurlah kepada Allah untuk pemberian-Nya di masa lalu. Bersyukur untuk segala yang akan dikerjakan-Nya. Tanyakanlah apa yang dikehendaki-Nya untukmu dan percayalah pada-Nya.

Mengingat pemeliharaan Allah di masa lalu memberi harapan dan kekuatan untuk hari ini.

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 14-16; Efesus 5:1-16

Bagaikan Air Sirami Tanah Gersang

Posted: 01 Oct 2015 02:00 AM PDT

Penulis: Melissa Marianni Manampiring
Ilustrator: Armitze Ghazali

Bagai-Air-Sirami-Tanah-Gersang

"…ada tertulis: Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." (1 Korintus 2:9).

Mungkin kamu pernah mendengar janji firman Tuhan yang indah ini. Janji yang mengacu pada Pribadi Kristus, yang membuka jalan bagi orang berdosa untuk bisa kembali kepada Allah, menikmati berkat-berkat-Nya, bahkan mendapatkan hidup kekal yang luar biasa bersama-Nya kelak. Di dalam Kristus, ada pengharapan masa depan luar biasa yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi-Nya. Sesuatu yang sulit diselami oleh pikiran manusia. Kalau saja manusia tahu kemuliaan yang akan dinyatakan Kristus, menurut Paulus, mereka pasti tidak akan bertindak bodoh dengan menyalibkan-Nya (1 Korintus 2:8).

Dalam rutinitas hidup yang sarat masalah dan tantangan, pengharapan ini mudah sekali terlupakan, atau setidaknya terasa biasa-biasa saja. Aku bersyukur bahwa Tuhan selalu punya cara untuk menyegarkan ingatanku bahwa Dia sungguh berkuasa, memegang kendali atas segala sesuatu, dan sudah menyediakan masa depan yang indah bagiku.

Salah satu peristiwa yang menyegarkan itu terjadi belum lama ini, ketika aku menemani mama dan adik melihat-lihat kampus di Singapura. Adikku ingin mendalami jurusan Computer Science dan mempertimbangkan untuk kuliah di National University of Singapore (NUS) atau Nanyang Technological University (NTU) di Singapura.

Diawali dengan melihat-lihat lingkungan kampus NUS, kami lalu menuju ke bagian pendaftaran untuk mendapat informasi lebih lengkap. Sayangnya, kami datang pada saat yang "kurang tepat" karena saat itu adalah jam makan siang (sekitar pukul 1). Seperti yang bisa teman-teman duga, kantornya kosong. Ada seorang wanita paruh baya yang menemui kami, namun sayang ia tidak bisa membantu. Ia meminta kami untuk kembali lagi pukul 2 untuk menemui orang yang menangani urusan pendaftaran dan mahasiswa. Karena sudah siang dan perut sudah bunyi, kami pun memutuskan makan siang di kantin NUS sambil menunggu jam 2.

Selama makan hatiku agak tidak nyaman. Aku teringat pengalaman dua tahun lalu ketika aku menemui staf jurusan untuk bertanya tentang program S-2. Responnya kurang baik. Dengan sistem Singapura yang sudah maju, biasanya memang orang akan langsung browsing di situs web universitas yang bersangkutan untuk memperoleh informasi dan mengirim e-mail jika ada yang ingin ditanyakan. Mungkin sekali setelah bertemu petugas nanti, ia juga hanya akan mengarahkan kami untuk melihat semua informasi yang dibutuhkan dalam situs web mereka. Dengan semua kemungkinan buruk yang berkecamuk di dalam pikiran, aku berusaha untuk tetap bisa menikmati makan siang. Tuhan, bagaimana ini?

Tuhan menjawab kegalauan hatiku dengan cara yang tidak terduga. Tiba-tiba saja adikku bersuara. Ia menyadari kehadiran seorang dosen Computer Science di kantin itu. Beliau tidak sekadar lewat, tetapi duduk untuk makan siang. Hebatnya lagi, dosen itu ternyata adalah orang Indonesia! Setelah berdiskusi panjang, kami memutuskan untuk mencoba mendekati meja beliau. Tanggapannya? Sangat menyenangkan untuk ukuran orang yang baru kenal! Beliau menerima kami dengan ramah dan menjawab pertanyaan-pertanyaan kami, bahkan memberi informasi-informasi tambahan yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh kami. Karena ia juga adalah orang Indonesia, kami bisa berkomunikasi dengan sangat baik. Kami mendapatkan semua keterangan yang dibutuhkan tanpa harus menunggu jam dua.

Sebuah kebetulan? Aku menyebutnya sebagai sebuah keajaiban! Aku tak habis mengerti bagaimana dosen asal Indonesia itu bisa datang ke kantin tepat pada saat kami membutuhkannya. Ini pertolongan Tuhan yang luar biasa. Janji Tuhan yang diingatkan Roh Kudus dalam 1 Korintus 2:9 terasa seperti air segar yang menyirami hati nan gersang. Seolah Tuhan berkata, "See? Itu belum apa-apa. Masa depan yang Kusediakan bagi anak-anak-Ku jauh lebih luar biasa! Aku berkuasa melakukan segala sesuatu, termasuk yang tidak pernah terpikirkan olehmu!"

Harus kuakui, berjalan bersama Tuhan seringkali terasa tidak mudah. Apa yang terlihat di depan mata, terdengar di telinga, dan muncul dalam hati, lebih sering menyurutkan semangat. Akan tetapi, kita tidak berjalan sendirian. Ada Roh Kudus, Sang Penolong yang memampukan kita untuk terus mengingat bahwa Allah memegang kendali atas segala sesuatu, dan bahwa janji-janji-Nya di dalam Alkitab akan indah digenapi pada waktu-Nya. Seperti lirik sebuah lagu, "Bagaikan air sirami tanah gersang," demikianlah firman Tuhan menghibur hati kita dan memberi kita pengharapan untuk terus melangkah bersama-Nya. Situasi di sekitar kita bisa berubah, tetapi Pribadi dan janji Tuhan tidak pernah berubah. Berpegang pada janji-janji Tuhan adalah cara terbaik untuk menjalani hidup.

Sharing: Dalam Hal Apa Kamu Ingin Sukses?

Posted: 30 Sep 2015 08:00 PM PDT

Sharing-WarungSaTeKaMu-201510-B

0 komentar:

Posting Komentar