(e-SH) 27 Oktober -- Ayub 28:1-29:25 - Takut akan Tuhan dan Jauhi Kejahatan

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 27 Oktober 2015
Ayat SH: Ayub 28:1-29:25

Judul: Takut akan Tuhan dan Jauhi Kejahatan

Pasal 28 berbicara tentang kemustahilan hikmat ditemukan (12-14,
20-27) dan betapa berharganya hikmat (15-19). Dengan kata lain,
walaupun hikmat nampaknya sulit ditemukan, sudah selayaknya segala
daya upaya dikerahkan untuk menemukan hikmat itu.

Apakah hikmat? Seluruh pemahaman kita terhadap pergumulan Ayub
nampaknya ditumpukan pada ayat 28. Pada akhirnya, apa yang kita
cari dalam kehidupan kita? Apa yang menjadi kompas dalam hidup
kita? Ada orang yang mencari kesuksesan, kekayaan, dan ketenaran.
Sepanjang pergumulannya, Ayub berdebat dengan teman-temannya
tentang hal ini. Kini kita menjumpai bahwa yang terpenting adalah
takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan. Inilah pangkal segala
kekayaan yang tak ternilai dalam hidup.

Orang fasik bisa sukses, kaya, dan tenar. Orang benar pun bisa sukses,
kaya, dan tenar. Tetapi orang benar juga bisa mengalami kegagalan
dalam hidup, tetap miskin dan tidak pernah menjadi siapa-siapa.
Artinya, itu semua bukanlah ukuran yang bisa dijadikan pegangan.
Kita dipanggil untuk tetap menjadi orang benar karena ukuran
kehidupan adalah takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan.

Dalam pasal 29 Ayub sendiri mengenang masa lalunya yang penuh
kesuksesan, kekayaan, ketenaran, dan kehormatan. Tak ada satu pun
yang perlu diimpikannya, sebab ia tidak berkekurangan dalam segala
sesuatu yang pernah diimpikan orang. Namun, semua itu bisa lenyap
sekejap, dan bagi Ayub hal itu sudah berlalu.

Apa yang saudara cari dalam hidup ini? Keberhasilan pada masa muda
bisa berlalu dan pencarian seumur hidup pada akhirnya bisa tidak
menghasilkan apa-apa. Tetapi pencarian hikmat yang sejati tidak
akan sia-sia. Karena dalam mencari hikmat kita bertemu dengan
Tuhan. Dialah yang menuntun hidup kita, dan menjadi petunjuk dan
teman bagi kita dalam menghadapi segala ketidakpastian hidup. Kita
tidak pernah tahu apa yang ada di hadapan kita, tetapi bersama
Tuhan semuanya akan baik-baik saja. [AKI]

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2015/10/27/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Ayub+28:1-29:25
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Ayub+28:1-29:25

Ayub 28:1-29:25

1 "Memang ada tempat orang menambang perak dan tempat orang
melimbang emas;
2 besi digali dari dalam tanah, dan dari batu dilelehkan tembaga.
3 Orang menyudahi kegelapan, dan batu diselidikinya sampai
sedalam-dalamnya, di dalam kekelaman dan kelam pekat.
4 Orang menggali tambang jauh dari tempat kediaman manusia, mereka
dilupakan oleh orang-orang yang berjalan di atas, mereka
melayang-layang jauh dari manusia.
5 Tanah yang menghasilkan pangan, dibawahnya dibongkar-bangkir
seperti oleh api.
6 Batunya adalah tempat menemukan lazurit yang mengandung emas urai.
7 Jalan ke sana tidak dikenal seekor burung buaspun, dan mata elang
tidak melihatnya;
8 binatang yang ganas tidak menginjakkan kakinya di sana dan singa
tidak melangkah melaluinya.
9 Manusia melekatkan tangannya pada batu yang keras, ia
membongkar-bangkir gunung-gunung sampai pada akar-akarnya;
10 di dalam gunung batu ia menggali terowongan, dan matanya melihat
segala sesuatu yang berharga;
11 air sungai yang merembes dibendungnya, dan apa yang tersembunyi
dibawanya ke tempat terang.
12 Tetapi di mana hikmat dapat diperoleh, di mana tempat akal budi?
13 Jalan ke sana tidak diketahui manusia, dan tidak didapati di
negeri orang hidup.
14 Kata samudera raya: Ia tidak terdapat di dalamku, dan kata laut:
Ia tidak ada padaku.
15 Untuk gantinya tidak dapat diberikan emas murni, dan harganya
tidak dapat ditimbang dengan perak.
16 Ia tidak dapat dinilai dengan emas Ofir, ataupun dengan permata
krisopras yang mahal atau dengan permata lazurit;
17 tidak dapat diimbangi oleh emas, atau kaca, ataupun ditukar dengan
permata dari emas tua.
18 Baik gewang, baik hablur, tidak terhitung lagi; memiliki hikmat
adalah lebih baik dari pada mutiara.
19 Permata krisolit Etiopia tidak dapat mengimbanginya, ia tidak
dapat dinilai dengan emas murni.
20 Hikmat itu, dari manakah datangnya, atau akal budi, di manakah
tempatnya?
21 Ia terlindung dari mata segala yang hidup, bahkan tersembunyi bagi
burung di udara.
22 Kebinasaan dan maut berkata: Hanya desas-desusnya yang sampai ke
telinga kami.
23 Allah mengetahui jalan ke sana, Ia juga mengenal tempat
kediamannya.
24 Karena Ia memandang sampai ke ujung-ujung bumi, dan melihat segala
sesuatu yang ada di kolong langit.
25 Ketika Ia menetapkan kekuatan angin, dan mengatur banyaknya air,
26 ketika Ia membuat ketetapan bagi hujan, dan jalan bagi kilat
guruh,
27 ketika itulah Ia melihat hikmat, lalu memberitakannya,
menetapkannya, bahkan menyelidikinya;
28 tetapi kepada manusia Ia berfirman: Sesungguhnya, takut akan
Tuhan, itulah hikmat, dan menjauhi kejahatan itulah akal budi."
1 Maka Ayub melanjutkan uraiannya:
2 "Ah, kiranya aku seperti dalam bulan-bulan yang silam, seperti
pada hari-hari, ketika Allah melindungi aku,
3 ketika pelita-Nya bersinar di atas kepalaku, dan di bawah
terang-Nya aku berjalan dalam gelap;
4 seperti ketika aku mengalami masa remajaku, ketika Allah bergaul
karib dengan aku di dalam kemahku;
5 ketika Yang Mahakuasa masih beserta aku, dan anak-anakku ada di
sekelilingku;
6 ketika langkah-langkahku bermandikan dadih, dan gunung batu
mengalirkan sungai minyak di dekatku.
7 Apabila aku keluar ke pintu gerbang kota, dan menyediakan tempat
dudukku di tengah-tengah lapangan,
8 maka ketika aku kelihatan, mundurlah orang-orang muda dan
bangkitlah orang-orang yang sudah lanjut umurnya, lalu tinggal
berdiri;
9 para pembesar berhenti bicara, dan menutup mulut mereka dengan
tangan;
10 suara para pemuka membisu, dan lidah mereka melekat pada
langit-langitnya;
11 apabila telinga mendengar tentang aku, maka aku disebut
berbahagia; dan apabila mata melihat, maka aku dipuji.
12 Karena aku menyelamatkan orang sengsara yang berteriak minta
tolong, juga anak piatu yang tidak ada penolongnya;
13 aku mendapat ucapan berkat dari orang yang nyaris binasa, dan hati
seorang janda kubuat bersukaria;
14 aku berpakaian kebenaran dan keadilan menutupi aku seperti jubah
dan serban;
15 aku menjadi mata bagi orang buta, dan kaki bagi orang lumpuh;
16 aku menjadi bapa bagi orang miskin, dan perkara orang yang tidak
kukenal, kuselidiki.
17 Geraham orang curang kuremuk, dan merebut mangsanya dari giginya.
18 Pikirku: Bersama-sama dengan sarangku aku akan binasa, dan
memperbanyak hari-hariku seperti burung feniks.
19 Akarku mencapai air, dan embun bermalam di atas ranting-rantingku.
20 Kemuliaanku selalu baru padaku, dan busurku kuat kembali di
tanganku.
21 Kepadakulah orang mendengar sambil menanti, dengan diam mereka
mendengarkan nasihatku.
22 Sehabis bicaraku tiada seorangpun angkat bicara lagi, dan
perkataanku menetes ke atas mereka.
23 Orang menantikan aku seperti menantikan hujan, dan menadahkan
mulutnya seperti menadah hujan pada akhir musim.
24 Aku tersenyum kepada mereka, ketika mereka putus asa, dan seri
mukaku tidak dapat disuramkan mereka.
25 Aku menentukan jalan mereka dan duduk sebagai pemimpin; aku
bersemayam seperti raja di tengah-tengah rakyat, seperti seorang
yang menghibur mereka yang berkabung."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-5177014-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar