(e-SH) 19 Oktober -- Ayub 19 - Beriman di tengah Penderitaan

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 19 Oktober 2015
Ayat SH: Ayub 19

Judul: Beriman di tengah Penderitaan

Hari ini Ayub membawa kita menapaki setiap anak tangga penderitaannya
hingga ia tiba pada pertanyaan yang terpenting, yaitu: apakah
Tuhan di pihak saya?

Dalam bagian pertama (1-6), Ayub menghardik teman-temannya yang malah
menambah kesusahan hidupnya. Berikutnya (7-12) Ayub meratapi
kesusahan yang ia alami. Ternyata, kesusahan yang satu berbuah
kesusahan lainnya, karena pada bagian ketiga kita menjumpai
tragedi hidup Ayub di mana orang-orang sekitarnya menjauhi dia
(13-20). Orang-orang yang tadinya bukan siapa-siapa di hadapan
Ayub, kini menikmati kemalangannya. Tidak hanya sampai di situ,
bagian keempat menghadirkan sahabat-sahabat Ayub yang bertindak
seolah-olah mereka mewakili Allah menuntut pertobatan Ayub
(21-22).

Di tengah deraan masalah hidup yang bertubi-tubi, dimana Tuhan? Apakah
Tuhan masih peduli kepada Ayub? Setelah melalui semua anak tangga
penderitaan ini, Ayub tiba pada pernyataan imannya: apapun yang
terjadi, Tuhan ada di pihak Ayub (23-27). Kenyataannya, kehidupan
tidak seindah yang diinginkan dan banyak orang memandang Ayub
sebagai orang jahat yang pantas mendapatkan ganjaran atas
kejahatan terselubung. Walaupun kehidupan Ayub hancur
berkeping-keping, Ayub memilih beriman kepada Tuhan. Pada
akhirnya, matanya sendiri akan menyaksikan Tuhan yang membenarkan
dia. Ayat 25-27 dengan sangat berani menyodorkan kepada kita
pernyataan iman Ayub di puncak penderitaannya.

Bagian terakhir (28-29) memperingatkan orang-orang yang menghakimi
Ayub. Mereka dihakimi karena mengambil peran Allah sebagai sang
hakim berdasarkan karma dan bukan anugerah. Ayub mengingatkan
bahwa mereka pun pada akhirnya harus berhadapan dengan pengadilan
Allah tanpa anugerah dan tak ada harapan bagi mereka. Tanpa
anugerah Allah, tidak ada seorang pun manusia yang cukup baik
dapat lolos dari pengadilan-Nya. [AKI]

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2015/10/19/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Ayub+19
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Ayub+19

Ayub 19

1 Tetapi Ayub menjawab:
2 "Berapa lama lagi kamu menyakitkan hatiku, dan meremukkan aku
dengan perkataan?
3 Sekarang telah sepuluh kali kamu menghina aku, kamu tidak malu
menyiksa aku.
4 Jika aku sungguh tersesat, maka aku sendiri yang menanggung
kesesatanku itu.
5 Jika kamu sungguh hendak membesarkan diri terhadap aku, dan
membuat celaku sebagai bukti terhadap diriku,
6 insafilah, bahwa Allah telah berlaku tidak adil terhadap aku, dan
menebarkan jala-Nya atasku.
7 Sesungguhnya, aku berteriak: Kelaliman!, tetapi tidak ada yang
menjawab. Aku berseru minta tolong, tetapi tidak ada keadilan.
8 Jalanku ditutup-Nya dengan tembok, sehingga aku tidak dapat
melewatinya, dan jalan-jalanku itu dibuat-Nya gelap.
9 Ia telah menanggalkan kemuliaanku dan merampas mahkota di
kepalaku.
10 Ia membongkar aku di semua tempat, sehingga aku lenyap, dan
seperti pohon harapanku dicabut-Nya.
11 Murka-Nya menyala terhadap aku, dan menganggap aku sebagai
lawan-Nya.
12 Pasukan-Nya maju serentak, mereka merintangi jalan melawan aku,
lalu mengepung kemahku.
13 Saudara-saudaraku dijauhkan-Nya dari padaku, dan kenalan-kenalanku
tidak lagi mengenal aku.
14 Kaum kerabatku menghindar, dan kawan-kawanku melupakan aku.
15 Anak semang dan budak perempuanku menganggap aku orang yang tidak
dikenal, aku dipandang mereka orang asing.
16 Kalau aku memanggil budakku, ia tidak menyahut; aku harus
membujuknya dengan kata-kata manis.
17 Nafasku menimbulkan rasa jijik kepada isteriku, dan bauku
memualkan saudara-saudara sekandungku.
18 Bahkan kanak-kanakpun menghina aku, kalau aku mau berdiri, mereka
mengejek aku.
19 Semua teman karibku merasa muak terhadap aku; dan mereka yang
kukasihi, berbalik melawan aku.
20 Tulangku melekat pada kulit dan dagingku, dan hanya gusiku yang
tinggal padaku.
21 Kasihanilah aku, kasihanilah aku, hai sahabat-sahabatku, karena
tangan Allah telah menimpa aku.
22 Mengapa kamu mengejar aku, seakan-akan Allah, dan tidak menjadi
kenyang makan dagingku?
23 Ah, kiranya perkataanku ditulis, dicatat dalam kitab,
24 terpahat dengan besi pengukir dan timah pada gunung batu untuk
selama-lamanya!
25 Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di
atas debu.
26 Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak, tanpa dagingkupun aku
akan melihat Allah,
27 yang aku sendiri akan melihat memihak kepadaku; mataku sendiri
menyaksikan-Nya dan bukan orang lain. Hati sanubariku merana
karena rindu.
28 Kalau kamu berkata: Kami akan menuntut dia dan mendapatkan padanya
sebab perkaranya!,
29 takutlah kepada pedang, karena kegeraman mendatangkan hukuman
pedang, agar kamu tahu, bahwa ada pengadilan."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-5173245-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar