(e-SH) 16 Oktober -- Ayub 16:1-17:16 - Bawalah Perkaramu kepada Allah

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 16 Oktober 2015
Ayat SH: Ayub 16:1-17:16

Judul: Bawalah Perkaramu kepada Allah

Siapakah yang paling saudara andalkan dalam kehidupan ini? Ketika
saudara mengalami kondisi sulit dalam hidup, kepada siapa saudara
berpaling? Ketika orang-orang terdekat ternyata adalah bagian dari
masalah itu, kepada siapa saudara berpaling? Ketika Tuhan adalah
bagian dari masalah itu, kepada siapa lagi saudara berpaling?

Kesulitan hidup membuat tatanan dan prioritas kehidupan kita menjadi
nyata. Ada orang yang aktif pelayanan di gereja selama puluhan
tahun, tetapi ketika dia hendak membuatkan pesta pernikahan untuk
anaknya di lapangan terbuka, dia tidak bisa membendung
kekhawatirannya akan turun hujan, maka seorang pawang hujan pun
disewa. Menjalani kehidupan religius jauh lebih mudah daripada
sungguh-sungguh mengandalkan Tuhan di tengah masalah yang nyata.

Ayub mengalami kesulitan yang melibatkan Tuhan. Kebangkrutan total,
kematian anggota keluarga, sakit pada tubuh, kejatuhan status
sosial dan seterusnya. Bagi orang yang percaya kepada Tuhan,
bagaimana ia dapat melihat semua ini terjadi di luar pengetahuan
dan izin Tuhan? Bagi banyak orang, jelas ini karma. Bagi Ayub,
iman dan integritas dirinya jelas: ini semua terjadi bukan karena
kesalahannya. Dalam kesulitan semacam itu, kepada siapa lagi Ayub
harus mengadu?

Dua pasal hari ini membawa kita kepada satu momen terobosan yang luar
biasa dalam pergumulan Ayub. Masih ada satu harapan bagi Ayub:
Tuhan sendiri! Orang yang percaya karma melihat bahwa Ayub pasti
seorang pendosa yang belum bertobat. Dalam integritas dan imannya,
Ayub mengadu kepada Tuhan agar membela dirinya. Ia membawa
perkaranya kepada Tuhan (16:19-21, 17:3)!

Pada bagian terakhir (17:11-16), Ayub melihat bahwa impiannya telah
menguap, masa depannya kelam, dan tiga kali ia bicara tentang
ketiadaan harapan (13-15).Kalau harapan itu ada, harapan itu akan
ditemukan di dalam Tuhan. Betapa pun berat masalah yang kita
hadapi, di dalam Kristus kita akan selalu menemukan harapan yang
baru. [AKI]

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2015/10/16/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Ayub+16:1-17:16
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Ayub+16:1-17:16

Ayub 16:1-17:16

1 Tetapi Ayub menjawab:
2 "Hal seperti itu telah acap kali kudengar. Penghibur sialan kamu
semua!
3 Belum habiskah omong kosong itu? Apa yang merangsang engkau untuk
menyanggah?
4 Akupun dapat berbicara seperti kamu, sekiranya kamu pada tempatku;
aku akan menggubah kata-kata indah terhadap kamu, dan
menggeleng-gelengkan kepala atas kamu.
5 Aku akan menguatkan hatimu dengan mulut, dan tidak menahan bibirku
mengatakan belas kasihan.
6 Tetapi bila aku berbicara, penderitaanku tidak menjadi ringan, dan
bila aku berdiam diri, apakah yang hilang dari padaku?
7 Tetapi sekarang, Ia telah membuat aku lelah dan mencerai-beraikan
segenap rumah tanggaku,
8 sudah menangkap aku; inilah yang menjadi saksi; kekurusanku telah
bangkit menuduh aku.
9 Murka-Nya menerkam dan memusuhi aku, Ia menggertakkan giginya
terhadap aku; lawanku memandang aku dengan mata yang berapi-api.
10 Mereka mengangakan mulutnya melawan aku, menampar pipiku dengan
cercaan, dan bersama-sama mengerumuni aku.
11 Allah menyerahkan aku kepada orang lalim, dan menjatuhkan aku ke
dalam tangan orang fasik.
12 Aku hidup dengan tenteram, tetapi Ia menggelisahkan aku, aku
ditangkap-Nya pada tengkukku, lalu dibanting-Nya, dan aku
ditegakkan-Nya menjadi sasaran-Nya.
13 Aku dihujani anak panah, ginjalku ditembus-Nya dengan tak kenal
belas kasihan, empeduku ditumpahkan-Nya ke tanah.
14 Ia merobek-robek aku, menyerang aku laksana seorang pejuang.
15 Kain kabung telah kujahit pada kulitku, dan tandukku kumasukkan ke
dalam debu;
16 mukaku merah karena menangis, dan bulu mataku ditudungi kelam
pekat,
17 sungguhpun tidak ada kelaliman pada tanganku, dan doaku bersih.
18 Hai bumi, janganlah menutupi darahku, dan janganlah kiranya
teriakku mendapat tempat perhentian!
19 Ketahuilah, sekarangpun juga, Saksiku ada di sorga, Yang memberi
kesaksian bagiku ada di tempat yang tinggi.
20 Sekalipun aku dicemoohkan oleh sahabat-sahabatku, namun ke arah
Allah mataku menengadah sambil menangis,
21 supaya Ia memutuskan perkara antara manusia dengan Allah, dan
antara manusia dengan sesamanya.
22 Karena sedikit jumlah tahun yang akan datang, dan aku akan
menempuh jalan, dari mana aku tak akan kembali lagi.
1 Semangatku patah, umurku telah habis, dan bagiku tersedia kuburan.
2 Sesungguhnya, aku menjadi ejekan; mataku terpaksa menyaksikan
tantangan mereka.
3 Biarlah Engkau menjadi jaminanku bagi-Mu sendiri! Siapa lagi yang
dapat membuat persetujuan bagiku?
4 Karena hati mereka telah Kaukatupkan bagi pengertian; itulah
sebabnya Engkau mencegah mereka untuk menang.
5 Barangsiapa mengadukan sahabatnya untuk mencari keuntungan, mata
anak-anaknya akan menjadi rabun.
6 Aku telah dijadikan sindiran di antara bangsa-bangsa, dan aku
menjadi orang yang diludahi mukanya.
7 Mataku menjadi kabur karena pedih hati, segala anggota tubuhku
seperti bayang-bayang.
8 Orang-orang yang jujur tercengang karena hal itu, dan orang yang
tidak bersalah naik pitam terhadap orang fasik.
9 Meskipun begitu orang yang benar tetap pada jalannya, dan orang
yang bersih tangannya bertambah-tambah kuat.
10 Tetapi kamu sekalian, silakan datang kembali! Seorang yang
mempunyai hikmat takkan kudapati di antara kamu!
11 Umurku telah lalu, telah gagal rencana-rencanaku, cita-citaku.
12 Malam hendak dijadikan mereka siang: terang segera muncul dari
gelap, kata mereka.
13 Apabila aku mengharapkan dunia orang mati sebagai rumahku,
menyediakan tempat tidurku di dalam kegelapan,
14 dan berkata kepada liang kubur: Engkau ayahku, kepada berenga:
Ibuku dan saudara perempuanku,
15 maka di manakah harapanku? Siapakah yang melihat adanya harapan
bagiku?
16 Keduanya akan tenggelam ke dasar dunia orang mati, apabila kami
bersama-sama turun ke dalam debu."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-5171848-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar