e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 1 November 2015
Ayat SH: Mazmur 42 - 43
Judul: Kegelapan Rohani
Dalam kedua mazmur ini, pemazmur meratap melalui 3 pertanyaan yang
semakin kuat intensitasnya: "Bilakah aku boleh datang melihat
Allah?" (42:3), "Mengapa Allah melupakan aku?" (42:10), dan
"Mengapa Allah membuang aku?" (43:2). Pemazmur bertanya: "Mengapa
jiwaku gundah gulana? Mengapa jiwaku tertekan, gelisah? Mengapa
hidup berkabung? Mengapa hidup di luar tanah perjanjian?". Semua
pertanyaan itu tanpa jawaban. Itulah sebabnya muncul beragam
perasaan: Kerinduan dalam akan Allah (42:2), gundah gulana (42:5),
tertekan (42:7), berkabung (42:10; 43:2). Allah senyap.
Bagaimana menjelaskan kesenyapan dan ketersembunyian Allah? Allah
sembunyi karena dosa umat-Nya. Itu ekspresi murka-Nya. Lalu
mengapa Allah menyembunyikan diri-Nya terhadap pemazmur? Teologi
salib bisa menjelaskannya melalui pengajaran bahwa kenyataan yang
tampak bukanlah kenyataan yang sesungguhnya. Salib Kristus
terlihat bagi dunia sebagai kekalahan. Sebenarnya, justru salib
adalah kemenangan Yesus atas maut. Kemenangan Kristus atas maut
terbungkus dalam kematian-Nya. Kemuliaan Kristus dibalut oleh
kehinaan salib. Jika Allah tampaknya sembunyi, sebenarnya itu
untuk kebaikan pemazmur.
Dalam ketersembunyian Allah, pemazmur justru menyadari relasinya
dengan Allah bersifat pribadi. Pemazmur menyaksikan Allah sebagai
Allahku (43:4). Ia menyapa Allah bukan sebagai Allah kami atau
Allah mereka, melainkan Allahku. Tali relasi pribadi inilah yang
menuntun pemazmur melewati gelapnya kesenyapan Allah. Melalui
pengalaman rohani ini, pemazmur menyingkapkan bahwa kegelapan
rohani yang paling gelap sekali pun, tidak dapat memisahkannya
dengan Allah. Bila Allah mengizinkan pemazmur berjalan dalam
kegelapan, itu karena Allah ingin membawanya kepada dimensi
pengenalan yang lebih tinggi akan Allah.
Bersyukurlah bila suatu saat Anda mengalami kegelapan rohani, karena
Allah ingin membawa Anda mengenal-Nya lebih intim. [AB]
e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2015/11/01/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+42+-+43
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+42+-+43
Mazmur 42 - 43
1 Untuk pemimpin biduan. Nyanyian pengajaran bani Korah.
2 Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah
jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.
3 Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku
boleh datang melihat Allah?
4 Air mataku menjadi makananku siang dan malam, karena sepanjang
hari orang berkata kepadaku: "Di mana Allahmu?"
5 Inilah yang hendak kuingat, sementara jiwaku gundah-gulana;
bagaimana aku berjalan maju dalam kepadatan manusia, mendahului
mereka melangkah ke rumah Allah dengan suara sorak-sorai dan
nyanyian syukur, dalam keramaian orang-orang yang mengadakan
perayaan.
6 Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku?
Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-
Nya, penolongku dan Allahku!
7 Jiwaku tertekan dalam diriku, sebab itu aku teringat kepada-Mu
dari tanah sungai Yordan dan pegunungan Hermon, dari gunung Mizar.
8 Samudera raya berpanggil-panggilan dengan deru air terjun-Mu;
segala gelora dan gelombang-Mu bergulung melingkupi aku.
9 TUHAN memerintahkan kasih setia-Nya pada siang hari, dan pada
malam hari aku menyanyikan nyanyian, suatu doa kepada Allah
kehidupanku.
10 Aku berkata kepada Allah, gunung batuku: "Mengapa Engkau melupakan
aku? Mengapa aku harus hidup berkabung di bawah impitan musuh?"
11 Seperti tikaman maut ke dalam tulangku lawanku mencela aku, sambil
berkata kepadaku sepanjang hari: "Di mana Allahmu?"
12 Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di
dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi
kepada-Nya, penolongku dan Allahku!
1 Berilah keadilan kepadaku, ya Allah, dan perjuangkanlah perkaraku
terhadap kaum yang tidak saleh! Luputkanlah aku dari orang penipu
dan orang curang!
2 Sebab Engkaulah Allah tempat pengungsianku. Mengapa Engkau
membuang aku? Mengapa aku harus hidup berkabung di bawah impitan
musuh?
3 Suruhlah terang-Mu dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun
dan dibawa ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!
4 Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, yang adalah
sukacitaku dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan
kecapi, ya Allah, ya Allahku!
5 Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di
dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi
kepada-Nya, penolongku dan Allahku!
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-5179467-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org
(e-SH) 01 November -- Mazmur 42 - 43 - Kegelapan Rohani
Labels:
0 komentar:
Posting Komentar