Santapan Rohani Hari Ini: Tidakkah Allah Peduli?

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Tidakkah Allah Peduli?


Tidakkah Allah Peduli?

Posted: 16 Sep 2015 10:00 AM PDT

Kamis, 17 September 2015

Tidakkah Allah Peduli?

Baca: Habakuk 1:1-11

1:1 Ucapan ilahi dalam penglihatan nabi Habakuk.

1:2 Berapa lama lagi, TUHAN, aku berteriak, tetapi tidak Kaudengar, aku berseru kepada-Mu: “Penindasan!” tetapi tidak Kautolong?

1:3 Mengapa Engkau memperlihatkan kepadaku kejahatan, sehingga aku memandang kelaliman? Ya, aniaya dan kekerasan ada di depan mataku; perbantahan dan pertikaian terjadi.

1:4 Itulah sebabnya hukum kehilangan kekuatannya dan tidak pernah muncul keadilan, sebab orang fasik mengepung orang benar; itulah sebabnya keadilan muncul terbalik.

1:5 Lihatlah di antara bangsa-bangsa dan perhatikanlah, jadilah heran dan tercengang-cengang, sebab Aku melakukan suatu pekerjaan dalam zamanmu yang tidak akan kamu percayai, jika diceriterakan.

1:6 Sebab, sesungguhnya, Akulah yang membangkitkan orang Kasdim, bangsa yang garang dan tangkas itu, yang melintasi lintang bujur bumi untuk menduduki tempat kediaman, yang bukan kepunyaan mereka.

1:7 Bangsa itu dahsyat dan menakutkan; keadilannya dan keluhurannya berasal dari padanya sendiri.

1:8 Kudanya lebih cepat dari pada macan tutul, dan lebih ganas dari pada serigala pada waktu malam; pasukan berkudanya datang menderap, dari jauh mereka datang, terbang seperti rajawali yang menyambar mangsa.

1:9 Seluruh bangsa itu datang untuk melakukan kekerasan, serbuan pasukan depannya seperti angin timur, dan mereka mengumpulkan tawanan seperti banyaknya pasir.

1:10 Raja-raja dicemoohkannya dan penguasa-penguasa menjadi tertawaannya. Ditertawakannya tiap tempat berkubu, ditimbunkannya tanah dan direbutnya tempat itu.

1:11 Maka berlarilah mereka, seperti angin dan bergerak terus; demikianlah mereka bersalah dengan mendewakan kekuatannya.

Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. —Yesaya 55:8

Tidakkah Allah Peduli?

Mengapa seorang pengemudi yang mabuk bisa selamat dari kecelakaan tanpa terluka sedikit pun sementara korban yang tidak mabuk justru terluka parah? Mengapa orang jahat hidup makmur sementara orang baik menderita? Seberapa sering kamu dibingungkan oleh hal-hal yang terjadi di dalam hidupmu sehingga kamu terdesak untuk berseru, “Tidakkah Allah peduli?”

Habakuk bergumul dengan pertanyaan yang sama ketika melihat keadaan yang sulit di Yehuda pada saat kelaliman dan ketidakadilan merajalela di mana-mana (Hab. 1:1-4). Kebingungan Habakuk membuatnya bertanya kepada Allah kapan Dia akan bertindak untuk memperbaiki keadaan tersebut. Jawaban Allah ternyata sangat mengherankan dan membingungkan.

Allah berkata bahwa Dia akan mengguna-kan bangsa Kasdim sebagai alat untuk menghukum Yehuda. Bangsa Kasdim terkenal akan kekejaman mereka (ay.7). Mereka gemar menggunakan kekerasan (ay.9) dan menjunjung kekuatan militer dan ilah-ilah mereka semata-mata (ay. 10-11).

Pada saat kita tidak mengerti cara-cara kerja Allah, kita perlu percaya pada sifat-Nya yang tidak pernah berubah. Itulah yang memang Habakuk lakukan. Ia percaya bahwa Allah adalah Allah sumber keadilan dan hukum, kasih dan kesetiaan (Mzm. 89:15). Seiring waktu, ia belajar untuk melihat keadaan yang dialaminya dari kerangka sifat Allah, daripada berusaha memahami sifat Allah dari konteks keadaannya sendiri. Habakuk akhirnya menyimpulkan, “ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku” (Hab. 3:19). —Poh Fang Chia

Ya Tuhan, sangat mudah membiarkan keadaanku mengubah pemahamanku tentang diri-Mu. Tolonglah aku untuk mengingat bahwa Engkau baik dan setia, walaupun aku tak bisa melihat segala sesuatu dan tidak selalu dapat memahami cara-Mu bekerja.

Keadaan kita mungkin terlihat sangat berbeda dari sudut pandang Allah.

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 27-29; 2 Korintus 10

0 komentar:

Posting Komentar