Santapan Rohani Hari Ini: Meneruskan dan Melepaskan

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Meneruskan dan Melepaskan


Meneruskan dan Melepaskan

Posted: 27 Sep 2015 10:00 AM PDT

Senin, 28 September 2015

Meneruskan dan Melepaskan

Baca: Filipi 2:19-30

2:19 Tetapi dalam Tuhan Yesus kuharap segera mengirimkan Timotius kepadamu, supaya tenang juga hatiku oleh kabar tentang hal ihwalmu.

2:20 Karena tak ada seorang padaku, yang sehati dan sepikir dengan dia dan yang begitu bersungguh-sungguh memperhatikan kepentinganmu;

2:21 sebab semuanya mencari kepentingannya sendiri, bukan kepentingan Kristus Yesus.

2:22 Kamu tahu bahwa kesetiaannya telah teruji dan bahwa ia telah menolong aku dalam pelayanan Injil sama seperti seorang anak menolong bapanya.

2:23 Dialah yang kuharap untuk kukirimkan dengan segera, sesudah jelas bagiku bagaimana jalannya perkaraku;

2:24 tetapi dalam Tuhan aku percaya, bahwa aku sendiripun akan segera datang.

2:25 Sementara itu kuanggap perlu mengirimkan Epafroditus kepadamu, yaitu saudaraku dan teman sekerja serta teman seperjuanganku, yang kamu utus untuk melayani aku dalam keperluanku.

2:26 Karena ia sangat rindu kepada kamu sekalian dan susah juga hatinya, sebab kamu mendengar bahwa ia sakit.

2:27 Memang benar ia sakit dan nyaris mati, tetapi Allah mengasihani dia, dan bukan hanya dia saja, melainkan aku juga, supaya dukacitaku jangan bertambah-tambah.

2:28 Itulah sebabnya aku lebih cepat mengirimkan dia, supaya bila kamu melihat dia, kamu dapat bersukacita pula dan berkurang dukacitaku.

2:29 Jadi sambutlah dia dalam Tuhan dengan segala sukacita dan hormatilah orang-orang seperti dia.

2:30 Sebab oleh karena pekerjaan Kristus ia nyaris mati dan ia mempertaruhkan jiwanya untuk memenuhi apa yang masih kurang dalam pelayananmu kepadaku.

Kuanggap perlu mengirimkan Epafroditus kepadamu, . . . yang kamu utus untuk melayani aku dalam keperluanku. —Filipi 2:25

Meneruskan dan Melepaskan

Banyak badan amal yang membantu orang-orang yang membutuhkan bergantung pada sumbangan pakaian dan barang rumah tangga yang sudah tak terpakai dari pihak-pihak yang berkecukupan. Memang tidak salah kita meneruskan kepada orang lain barang-barang yang tidak lagi kita perlukan agar dapat bermanfaat bagi mereka. Namun kita sering merasa berat hati untuk melepaskan hal-hal berharga yang masih kita pakai setiap hari.

Ketika Paulus dipenjara di Roma, ia membutuhkan kehadiran sahabat-sahabatnya yang tepercaya untuk menguatkan dan menemani dirinya. Namun demikian, ia mengutus dua sahabat terdekatnya untuk membantu jemaat Tuhan di Filipi (Flp. 2:19-30). “Dalam Tuhan Yesus kuharap segera mengirimkan Timotius kepadamu, . . . Karena tak ada seorang padaku, yang sehati dan sepikir dengan dia dan yang begitu bersungguh-sungguh memperhatikan kepentinganmu” (ay. 19-20). Selain itu, “Kuanggap perlu mengirimkan Epafroditus kepadamu, yaitu saudaraku dan teman sekerja serta teman seperjuanganku, yang kamu utus untuk melayani aku dalam keperluanku” (ay.25). Paulus dengan sukarela melepaskan kepada orang lain apa yang sebenarnya sangat ia butuhkan.

Apa pun yang kita anggap sebagai yang “paling berharga” dalam hidup kita hari ini bisa jadi mempunyai manfaat yang besar bagi seseorang yang kita kenal. Mungkin hal itu berupa waktu, persahabatan, dorongan semangat, telinga yang mendengarkan, atau uluran tangan kita. Ketika meneruskan apa yang telah Tuhan berikan kepada kita, Dia dimuliakan, orang lain terbantu, dan kita diberkati. —David McCasland

Ya Tuhan, sadarkanlah aku akan apa saja yang sedang kugenggam erat. Jika ada yang membutuhkannya, bukakanlah hati dan tanganku, dan tolonglah aku untuk meneruskannya kepada orang itu hari ini.

Memberi dengan sukacita akan memuliakan Tuhan, menolong orang lain, dan memberkati kita sendiri.

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 5-6; Efesus 1

0 komentar:

Posting Komentar