(e-SH) 30 September -- 2 Raja-Raja 25:27-30 - Anugerah Allah Tidak Pernah Lenyap

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 30 September 2015
Ayat SH: 2 Raja-Raja 25:27-30

Judul: Anugerah Allah Tidak Pernah Lenyap

Jika kita dapat menjalani kehidupan dengan relatif baik, itu karena
dilayakkan mendapatkannya. Setelah manusia jatuh dalam dosa, maka
yang layak kita dapatkan hanyalah kematian karena upah dosa adalah
maut. Allah kita adalah Allah yang penuh dengan belas kasihan dan
anugerah, maka Ia tetap memberkati umat-Nya walau kita tidak layak
mendapatkannya.

Allah telah menghancurkan Yehuda karena mereka terus-menerus menyakiti
hati Allah dengan menyembah allah lain. Dalam kesetiaan-Nya, Allah
akan menghukum jika umat terus berdosa dan tidak mau taat. Itu
sebabnya Allah mengirim Babel untuk menghancurkan Yehuda. Meski
begitu, Allah tidak pernah melupakan Israel yang merupakan umat
yang dipilih-Nya. Contohnya, di ayat 27 menyatakan bahwa tahun
ketiga puluh sesudah Yoyakhin, raja Yehuda dibuang, maka
Ewil-Merodakh, raja Babel dalam tahun ia menjadi raja, menunjukkan
belas kasihannya kepada Yoyakhin dengan melepaskannya dari
penjara. Lebih dari itu, Yoyakhin diperlakukan sangat baik dan
diberi kedudukan lebih tinggi dari raja-raja lainnya oleh raja
Babel (28). Selain itu, Yoyakhin boleh menanggalkan pakaian
penjaranya dan makan roti di hadapan raja Babel seumur hidupnya
(29). Berarti Yoyakhin hidup berkecukupan, karena raja
memperhatikan kebutuhan keseharian Yoyakhin seumur hidupnya (30).
Dalam hal ini, kita harus melihat bahwa tangan Tuhan yang mengatur
semuanya.

Mengapa kitab 1-2 Raja-raja ditutup dengan kisah yang positif? Kitab
Raja-raja, terutama setelah zaman Daud dan Salomo berisi
kisah-kisah yang negatif tentang murka Allah terhadap raja Israel
dan Yehuda yang tidak taat kepada-Nya. Tetapi sengaja ditutup
dengan anugerah Tuhan terhadap raja Yehuda yang berada
dipembuangan untuk menunjukkan: (1) Tuhan tidak melupakan
umat-Nya; (2) pembuangan mereka bukan merupakan kata terakhir dari
Tuhan; (3) pada akhirnya Tuhan akan kembali beranugerah kepada
umat-Nya dan melakukan hal-hal yang baik pada mereka. [IT]

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2015/09/30/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?2+Raja-Raja+25:27-30
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/2+Raja-Raja+25:27-30

2 Raja-Raja 25:27-30

27 Kemudian dalam tahun ketiga puluh tujuh sesudah Yoyakhin, raja
Yehuda dibuang, dalam bulan yang kedua belas, pada tanggal dua
puluh tujuh bulan itu, maka Ewil-Merodakh, raja Babel, dalam tahun
ia menjadi raja, menunjukkan belas kasihannya kepada Yoyakhin,
raja Yehuda, dengan melepaskannya dari penjara.
28 Ewil-Merodakh berbicara baik-baik dengan dia dan memberi kedudukan
kepadanya lebih tinggi dari pada kedudukan raja-raja yang
bersama-sama dengan dia di Babel;
29 ia boleh mengganti pakaian penjaranya dan boleh selalu makan roti
di hadapan raja selama hidupnya.
30 Dan tentang belanjanya, raja selalu memberikannya kepadanya,
sekadar yang perlu tiap-tiap hari, selama hidupnya.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-5163223-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar