(e-SH) 12 September -- 2 Raja-Raja 15:8-31 - Bukit Kehancuran

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 12 September 2015
Ayat SH: 2 Raja-Raja 15:8-31

Judul: Bukit Kehancuran

Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit. Artinya, usaha yang
terus-menerus dilakukan walaupun hanya berawal dari hal kecil pada
akhirnya akan membuahkan hasil. Bila peribahasa ini dikenakan
kepada perbuatan dosa, maka hasilnya bukan bukit kesuksesan
melainkan bukit kehancuran.

Setelah Salomo mati, maka Rehabeam anak Salomo menggantikannya.
Rehabeam memerintah dengan keras dan memungut pajak yang
memberatkan rakyat. Hal itu membuat sepuluh suku memberontak dan
memisahkan diri, lalu mengangkat Yerobeam bin Nebat menjadi raja.
Demi menjaga agar rakyat tidak ke Yerusalem untuk beribadah di
Bait Allah, Yerobeam bin Nebat mendirikan kuil-kuil penyembahan
lembu emas (1Raj. 10: 29) di Dan dan Betel. Dengan tata ibadah
baru dan dilayani oleh imam-imam non-Lewi (1Raj. 12:31-32). Dengan
alasan supaya putus hubungan dengan Yerusalem (kerajaan Yehuda),
maka dimulailah dosa penyembahan berhala di seluruh kerajaan
Israel Utara.

Sebenarnya Yehu, ketika menumpas penyembahan berhala dan para nabi
Baal di zaman raja Ahab, berkesempatan untuk menumpas habis
penyembahan berhala ini. Namun Yehu tidak menjauhkan dosa Yerobeam
bin Nebat ini. Dosa ini mengakibatkan keturunan Yehu hanya sampai
generasi keempat saja menjadi raja Israel. Raja-raja pengganti
meneruskan dosa Yehu dan Yerobeam. Akibatnya kerajaan tidak
tentram sebab ada pemberontakan, pembunuhan, kudeta, dan kekejaman
kepada rakyat. Semakin hancurlah negeri itu di bawa ke dalam
pembuangan oleh kerajaan Asyur (2Raj. 17: 6). Itulah kisah tragis
hancurnya sebuah bangsa yang besar.

Mari kita waspadai perjuangan melawan dosa.Jangan ada dosa yang tidak
kita jauhi, karena itu menjadi sumber kehancuran turun temurun.
Kita juga perlu mendoakan para pemimpin pemerintahan negara, agar
mereka mau menjauh dosa-dosa laten. [DSY]

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2015/09/12/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?2+Raja-Raja+15:8-31
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/2+Raja-Raja+15:8-31

2 Raja-Raja 15:8-31

8 Dalam tahun ketiga puluh delapan zaman Azarya, raja Yehuda,
Zakharia, anak Yerobeam, menjadi raja atas Israel di Samaria. Ia
memerintah enam bulan lamanya.
9 Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN seperti yang telah
dilakukan oleh nenek moyangnya. Ia tidak menjauh dari dosa-dosa
Yerobeam bin Nebat, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula.
10 Salum bin Yabesh mengikat persepakatan melawan dia, membunuh dia
di Yibleam, kemudian menjadi raja menggantikan dia.
11 Selebihnya dari riwayat Zakharia, sesungguhnya semuanya itu
tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Israel.
12 Bukankah begini firman TUHAN yang diucapkan-Nya kepada Yehu:
"Anak-anakmu sampai kepada keturunan yang keempat akan duduk di
atas takhta Israel!" Dan terjadilah demikian.
13 Salum bin Yabesh menjadi raja dalam tahun yang ketiga puluh
sembilan zaman Uzia, raja Yehuda. Ia memerintah sebulan lamanya di
Samaria.
14 Sesudah itu majulah Menahem bin Gadi dari Tirza, lalu sampai ke
Samaria. Ia membunuh Salum bin Yabesh di Samaria, kemudian menjadi
raja menggantikan dia.
15 Selebihnya dari riwayat Salum dan persepakatan yang diadakannya,
sesungguhnya semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja
Israel.
16 Pada waktu itu, dengan mulai dari Tirza, Menahem memusnahkan
Tifsah dan semua orang yang ada di dalamnya serta daerahnya, sebab
orang tidak membuka pintu kota baginya. Maka dimusnahkannyalah
kota itu dan dibelahnya semua perempuannya yang mengandung.
17 Dalam tahun ketiga puluh sembilan zaman Azarya, raja Yehuda,
Menahem bin Gadi menjadi raja atas Israel. Ia memerintah sepuluh
tahun lamanya di Samaria.
18 Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN. Sepanjang umurnya ia
tidak menjauh dari dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, yang
mengakibatkan orang Israel berdosa pula.
19 Pul, raja Asyur, datang menyerang negeri itu, lalu Menahem memberi
seribu talenta perak kepada Pul, supaya dibantunya dia mengokohkan
kerajaan itu di tangannya.
20 Menahem mengeluarkan uang ini atas beban Israel dan atas beban
semua orang yang kaya raya untuk diberikan kepada raja Asyur: lima
puluh syikal perak dari setiap orang. Lalu pulanglah raja Asyur
dan ia tidak tinggal di sana, di negeri itu.
21 Selebihnya dari riwayat Menahem dan segala yang dilakukannya,
bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja
Israel?
22 Kemudian Menahem mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek
moyangnya. Maka Pekahya, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
23 Dalam tahun kelima puluh zaman Azarya, raja Yehuda, Pekahya, anak
Menahem, menjadi raja atas Israel di Samaria. Ia memerintah dua
tahun lamanya.
24 Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN. Ia tidak menjauh dari
dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, yang mengakibatkan orang Israel
berdosa pula.
25 Lalu perwiranya, yakni Pekah bin Remalya, mengadakan persepakatan
melawan dia dan membunuh dia di Samaria di puri istana raja;
beserta dia ada Argob dan Arye serta lima puluh orang dari bani
Gilead; dibunuhnyalah Pekahya, kemudian menjadi raja menggantikan
dia.
26 Selebihnya dari riwayat Pekahya dan segala yang dilakukannya,
sesungguhnya semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja
Israel.
27 Dalam tahun kelima puluh dua zaman Azarya, raja Yehuda, Pekah bin
Remalya menjadi raja atas orang Israel di Samaria. Ia memerintah
dua puluh tahun lamanya.
28 Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN. Ia tidak menjauh dari
dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, yang mengakibatkan orang Israel
berdosa pula.
29 Dalam zaman Pekah, raja Israel, datanglah Tiglat-Pileser, raja
Asyur; direbutnyalah Iyon, Abel-Bet-Maakha, Yanoah, Kedesh dan
Hazor, Gilead dan Galilea, seluruh tanah Naftali, lalu
diangkutnyalah penduduknya ke Asyur ke dalam pembuangan.
30 Hosea bin Ela mengadakan persepakatan melawan Pekah bin Remalya;
dibunuhnyalah dia, kemudian dia menjadi raja menggantikannya dalam
tahun kedua puluh zaman Yotam bin Uzia.
31 Selebihnya dari riwayat Pekah dan segala yang dilakukannya,
sesungguhnya semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja
Israel.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-5152868-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar