Santapan Rohani Hari Ini: Mau Marah Rasanya! |
Posted: 12 Aug 2015 10:00 AM PDT Kamis, 13 Agustus 2015 Baca: 2 Tesalonika 2:13-172:13 Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai. 2:14 Untuk itulah Ia telah memanggil kamu oleh Injil yang kami beritakan, sehingga kamu boleh memperoleh kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita. 2:15 Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis. 2:16 Dan Ia, Tuhan kita Yesus Kristus, dan Allah, Bapa kita, yang dalam kasih karunia-Nya telah mengasihi kita dan yang telah menganugerahkan penghiburan abadi dan pengharapan baik kepada kita, 2:17 kiranya menghibur dan menguatkan hatimu dalam pekerjaan dan perkataan yang baik. Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974 Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai. —2 Tesalonika 2:13 Saat membaca sebuah pesan singkat di ponsel saya, hati saya menjadi panas dan saya mulai naik pitam. Nyaris saja saya membalasnya dengan sebuah pesan yang bernada pedas, tetapi kemudian suara hati saya mengingatkan saya untuk bersikap tenang dan menanggapinya esok hari saja. Keesokan paginya setelah tidur malam yang nyenyak, masalah yang sebelumnya sangat mengganggu saya itu sekarang tampak begitu sepele. Saya telah membesar-besarkannya hanya karena saya tidak mau mendahulukan kepentingan orang lain di atas kepentingan saya sendiri. Saya tidak rela apabila kenyamanan diri saya harus dikorbankan demi menolong orang lain. Sayangnya, saya menyadari bahwa saya masih sering tergoda untuk membalas dalam kemarahan. Saya terus ditantang untuk menerapkan kebenaran Alkitab yang telah saya ketahui, seperti, “Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa” (Ef. 4:26) dan “Janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga” (Flp. 2:4). Syukurlah, Allah telah mengaruniakan kita Roh-Nya yang akan menolong kita dalam peperangan melawan dosa. Rasul Paulus dan Petrus menyebut ini sebagai karya pengudusan oleh Roh (2Tes. 2:13; 1Ptr. 1:2). Tanpa kuasa-Nya, kita tidak berdaya dan kalah; tetapi dengan kuasa-Nya, kita dapat memperoleh kemenangan. —Poh Fang Chia Ya Tuhan, aku bersyukur karena Engkau bekerja di dalam diriku. Aku rindu Engkau mengubahkan hatiku; tolonglah aku untuk mendengarkan-Mu dan berserah kepada-Mu. Pertumbuhan orang percaya adalah proses seumur hidup. Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 87–88; Roma 13 |
Posted: 12 Aug 2015 02:00 AM PDT Oleh: Alvin P.F. Kapitan Tuhan Yesus yang terkasih, Maafkanlah aku. Telah lama aku tidak menyapa-Mu lewat doa. Telah lama aku tidak bersaat teduh dengan-Mu, merenungkan firman-Mu, dan bersukacita bersama-Mu lewat pujian. Rasanya waktu yang kumiliki begitu sedikit dan tak cukup untuk kusediakan bagi-Mu. Akan tetapi, aku kemudian menyadari, sebenarnya waktu yang kumiliki selalu sama. Yang berbeda adalah bagaimana aku menggunakannya. Saat kuingat-ingat lagi, ternyata kebanyakan waktu itu kuhabiskan untuk nonton, sms-an, facebook-an, dan bersenang-senang dengan teman-temanku. Engkau tidak lagi menjadi yang utama, tidak lagi menjadi pusat hidupku. Tuhan Yesus yang menyebutku "sahabat", Kasihanilah aku. Engkau tahu betapa hatiku lemah dan mudah berpaling dari-Mu. Kebaikan-kebaikan-Mu begitu mudah kulupakan. Kesabaran-Mu kerap kupandang ringan. Engkau yang berkuasa atas segala sesuatu berkenan menjadikanku "sahabat", sungguh suatu kehormatan besar! Aku bangga, aku senang, aku ingin selalu dikenal sebagai sahabat-Mu, namun dengan malu harus kuakui, sikapku lebih sering tidak mencerminkan sebutan itu. Tuhan Yesus yang pengasih, Berkenanlah menerimaku kembali. Engkau tahu betapa aku merindukan sosok sahabat sejati. Aku mendamba sosok yang bisa mendengar semua curahan hatiku, yang menerimaku apa adanya, dan memberiku rasa aman senantiasa. Aku mencarinya ke mana-mana tanpa hasil, hingga lelah hatiku dan hancur jiwaku. Lalu Roh Kudus mengingatkanku akan Engkau, Sahabat terbaik yang sesungguhnya. Tuhan Yesus, Sahabat sejatiku, Terima kasih atas kasih-Mu yang luar biasa. Sempat ku takut akan ditolak oleh-Mu, namun Engkau justru mengundangku datang kepada-Mu, mencurahkan segenap isi hatiku. Engkau mengundangku untuk menyerahkan segala beban hidupku dan menerima kelegaan dari-Mu. Engkau meyakinkanku bahwa ketika aku datang mengakui segala kesalahanku, Engkau sedia mengampuni dan menyucikanku. Tolongku untuk belajar bijak memakai waktu yang Kau beri, dan menempatkan-Mu sebagai yang terutama dalam hidupku. Engkau Tuhan dan Rajaku, Engkau Sahabatku. Aku ingin hidup menyenangkan-Mu, selamanya. Yohanes 15:15; Mazmur 62:9; Matius 11:28; 1 Yohanes 1:9 |
You are subscribed to email updates from WarungSaTeKaMu.org To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
0 komentar:
Posting Komentar