Santapan Rohani Hari Ini: Khusus Anggota Keluarga |
Posted: 05 Aug 2015 10:00 AM PDT Kamis, 6 Agustus 2015 Baca: Yohanes 1:6-141:6 Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; 1:7 ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. 1:8 Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. 1:9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. 1:10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. 1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; 1:13 orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. 1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974 Semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya. —Yohanes 1:12 Dahulu ketika masih bersekolah dasar di Ghana, saya pernah tinggal jauh dari orangtua dan hidup bersama sebuah keluarga yang harmonis dan penuh perhatian. Suatu hari, semua anak-anak dikumpulkan untuk sebuah pertemuan keluarga khusus. Awalnya kami semua diminta menceritakan pengalaman pribadi kami masing-masing. Namun di lain waktu, ketika hanya “anak kandung” yang diharuskan hadir, saya pun tidak diikutsertakan. Kenyataan yang jelas itu begitu menyentak saya: saya menyadari bahwa saya bukanlah “anak dalam keluarga” itu. Meskipun mereka mengasihi saya, keluarga itu meminta saya dengan hormat untuk tidak ikut serta karena saya hanya menumpang di rumah itu dan bukan anggota sah dari keluarga mereka. Kejadian tersebut mengingatkan saya tentang Yohanes 1:11-12. Yesus, Anak Allah, datang kepada umat-Nya sendiri, dan mereka menolak Dia. Namun semua orang yang menerima-Nya, pada saat itu maupun pada saat ini, diberi kuasa untuk menjadi anak-anak Allah. Pada saat kita diadopsi ke dalam keluarga-Nya, “Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah” (Rm. 8:16). Yesus tidak membeda-bedakan setiap orang yang diadopsi oleh Bapa-Nya. Dia menyambut kita sebagai anggota keluarga-Nya yang tetap. “Semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” (Yoh. 1:12). —Lawrence Darmani Terima kasih, Bapa, karena telah memungkinkanku menjadi anak-Mu. Aku bersyukur karena menjadi milik-Mu dan aku tak perlu khawatir Engkau akan membuangku dari anggota keluarga-Mu. Aku milik-Mu dan Engkau milikku. Kepastian keselamatan tidak terletak pada apa yang kamu ketahui, melainkan pada siapa yang kamu kenal. Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 70–71; Roma 8:22-39 |
You are subscribed to email updates from WarungSaTeKaMu.org To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
0 komentar:
Posting Komentar