Santapan Rohani Hari Ini: Einstein dan Yesus |
Posted: 13 Aug 2015 10:00 AM PDT Jumat, 14 Agustus 2015 Baca: Yohanes 9:1-79:1 Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. 9:2 Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: “Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?” 9:3 Jawab Yesus: “Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia. 9:4 Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja. 9:5 Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia.” 9:6 Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludahnya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi 9:7 dan berkata kepadanya: “Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam.” Siloam artinya: “Yang diutus.” Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek. Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang dunia.” —Yohanes 8:12 Kita mengenang Albert Einstein tidak hanya dari rambutnya yang kusut, matanya yang besar, dan karakternya yang jenaka. Kita mengenalnya sebagai seorang pakar fisika jenius yang mengubah cara pandang kita terhadap dunia. Rumusnya yang terkenal, E=mc Jauh sebelum Einstein, Yesus telah berbicara mengenai peran penting cahaya dalam memahami dunia ini, tetapi Dia berbicara dari sudut pandang yang berbeda. Demi mendukung pernyataan-Nya bahwa Dialah Terang Dunia (Yoh. 8:12), Yesus menyembuhkan seorang pria yang buta sejak lahir (9:6). Ketika orang Farisi menuduh Kristus sebagai orang berdosa, pria yang sangat bersyukur itu berkata, “Apakah orang itu orang berdosa, aku tidak tahu; tetapi satu hal aku tahu, yaitu bahwa aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat” (9:25). Tidak seperti gagasan-gagasan Einstein yang ternyata sulit untuk dibuktikan, pernyataan-pernyataan Yesus dapat kita uji. Kita dapat merenungkan kisah tentang Yesus di dalam Injil. Kita dapat mengundang-Nya terlibat dalam rutinitas kita sehari-hari. Kita dapat mengalami langsung bagaimana Dia sanggup mengubah cara kita memandang segala sesuatu. —Mart DeHaan Tuhan Yesus, Engkaulah satu-satunya yang tetap di tengah dunia yang kacau ini. Terima kasih, Engkau telah menjadi satu-satunya Terang sejati yang tidak akan pernah terpadamkan oleh kegelapan. Hanya dengan berjalan di dalam terang Kristus, kita dapat hidup di dalam naungan kasih-Nya. Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 89–90; Roma 14 |
Wallpaper Ponsel: Sahabat Sejati Posted: 13 Aug 2015 02:00 AM PDT |
You are subscribed to email updates from WarungSaTeKaMu.org To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
0 komentar:
Posting Komentar