(e-SH) 28 Juli -- 1 Raja-Raja 17:1-6 - Ketaatan Seorang Hamba

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 28 Juli 2015
Ayat SH: 1 Raja-Raja 17:1-6

Judul: Ketaatan Seorang Hamba

Apa yang dilakukan Elia bukan perkara biasa. Dia berhadapan dengan
Ahab. Ahab memang pribadi luar biasa. Penulis mencatat: "Ahab bin
Omri melakukan apa yang jahat di mata Tuhan lebih dari pada semua
orang yang mendahuluinya" (30). Dengan kata lain, Elia harus
menyampaikan nubuat kepada orang yang tidak mau tunduk kepada
Allah. Elia harus berhadapan dengan orang yang tidak akan
mendengarkan nubuatnya. Lalu, apa artinya berbicara dengan orang
macam begini?

Namun demikian, Elia tetap menemui Ahab. Elia menyadari keberadaan
dirinya sebagai hamba Allah. Hamba harus tunduk pada perintah
tuannya. Dia tidak boleh -dengan alasan apa pun- menuruti
kemauannya sendiri. Jika semaunya sendiri, dia telah menjadi hamba
dirinya sendiri dan bukan hamba Tuhan lagi.

Pertemuan Elia dengan Ahab berlangsung cepat. Memang tidak perlu
berlama-lama. Berlama-lama dengan orang yang bisa melakukan segala
sesuatu dan tidak takut pada apa pun adalah tindakan konyol,
bisa-bisa malah ditangkap atau dibunuh. Lagi pula, pertemuan itu
memang bukan negosiasi. Tidak. Elia diminta Allah untuk
menyampaikan pesan. Dan setelah itu Elia pun taat ketika
diperintahkan Tuhan ke Sungai Kerit. Sebagai hamba memang hanya
perlu taat. Ketaatan Elia berbuah. Tuhan memelihara dia selama
musim kering itu. Elia pun pasrah menanti makanan, daging dan
roti, yang dibawa seekor gagak.

Mengapa gagak dan bukan merpati? Di beberapa kebudayaan, burung gagak
kerap dikaitkan dengan sesuatu yang buruk. Di Eropa, gagak
dipercaya sebagai burung peliharaan penyihir. Di Indonesia gagak
di hutan dianggap dapat menjadi pertanda prahara. Namun, di antara
unggas, gagak diketahui mempunyai tingkat kecerdasan tinggi dan
juga terampil dalam mencuri.

Tetapi, yang menarik burung gagaklah yang setia menyediakan makan bagi
Elia pada waktu pagi dan petang. Kalau Tuhan mau, Dia bisa
menggunakan siapa saja untuk melaksanakan karya-Nya, juga seekor
gagak. Kuncinya hanya taat kepada-Nya. Itu saja!

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2015/07/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Raja-Raja+17:1-6
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/1+Raja-Raja+17:1-6

1 Raja-Raja 17:1-6

1 Lalu berkatalah Elia, orang Tisbe, dari Tisbe-Gilead, kepada Ahab:
"Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya
tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali
kalau kukatakan."
2 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadanya:
3 "Pergilah dari sini, berjalanlah ke timur dan bersembunyilah di
tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan.
4 Engkau dapat minum dari sungai itu, dan burung-burung gagak telah
Kuperintahkan untuk memberi makan engkau di sana."
5 Lalu ia pergi dan ia melakukan seperti firman TUHAN; ia pergi dan
diam di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan.
6 Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan
daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-5126812-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar