(e-RH) Juli 17 -- TIDAK TERLAMBAT

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 17 Juli 2015
Bacaan : Lukas 15:11-32
Setahun: Mazmur 132-138
Nats: Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang
upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di
sini mati kelaparan. (Lukas 15:17)

Judul:

TIDAK TERLAMBAT

Orang lapar butuh makan atau ia akan kelaparan dan jatuh sakit.
Orang sakit butuh obat atau penyakitnya bertambah parah dan
mengakibatkan kematian. Orang lelah butuh istirahat atau ia akan
jatuh sakit. Begitu juga, orang berdosa memerlukan kasih karunia
Allah untuk memperoleh pengampunan. Sayangnya, sebagai orang
berdosa, kita jarang menyadarinya. Akibatnya, banyak orang merasa
nyaman hidup dalam keberdosaan, bahkan mungkin lupa dirinya berdosa
dan jauh dari Allah.



Si bungsu menyalahgunakan keinginannya untuk mandiri. Ia hidup
berfoya-foya dan akibatnya jatuh melarat. Ia lalu menyadari dirinya
salah mempergunakan kesempatan yang diberikan sang bapa.
Kesadarannya tidak berhenti sampai di situ. Ia pun mengambil
keputusan untuk melangkah pulang kembali ke bapanya. Ia mengakui
kesalahannya dengan berkata, "Bapa, aku telah berdosa terhadap surga
dan terhadap bapa" (ay. 18, 21). Ini adalah langkah pertobatan yang
konkret: menyadari kesalahan, mengambil langkah pertobatan, dan
memohon ampunan.



Kisah si bungsu kiranya mengingatkan kita bahwa dalam kehidupan
sehari-hari kita pun tidak terlepas dari salah dan dosa. Kita sering
salah terhadap sesama, terlebih lagi terhadap Allah. Kita
mengabaikan firman Tuhan dan mengikuti hawa nafsu kedagingan. Ketika
menyadarinya, kita perlu menindaklanjutinya dengan langkah konkret
pertobatan: kembali kepada Allah dan meninggalkan cara hidup yang
lama, memulai langkah hidup baru di dalam Tuhan. Hidup baru yang
diisi dengan menjadi pelaku firman-Nya. --Adama Sihite/Renungan
Harian

KESADARAN UNTUK BERTOBAT MEMBUKA JALAN
UNTUK MENYAMBUT PENGAMPUNAN DAN HIDUP BARU KARUNIA ALLAH.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2015/07/17/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2015/07/17/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+15:11-32

Lukas 15:11-32

11 Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki.
12 Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku
bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya
membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.
13 Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya
itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta
miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.
14 Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di
dalam negeri itu dan iapun mulai melarat.
15 Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu.
Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya.
16 Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan
babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya.
17 Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang
upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di
sini mati kelaparan.
18 Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya:
Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,
19 aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku
sebagai salah seorang upahan bapa.
20 Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih
jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh
belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu
merangkul dan mencium dia.
21 Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga
dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.
22 Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke
mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan
kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya.
23 Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah
kita makan dan bersukacita.
24 Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah
hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.
25 Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang
dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian
tari-tarian.
26 Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa
arti semuanya itu.
27 Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah
menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali
dengan sehat.
28 Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu
ayahnya keluar dan berbicara dengan dia.
29 Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku
melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa,
tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing
untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.
30 Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta
kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa
menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.
31 Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama
dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.
32 Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati
dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali."

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+132-138
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+132-138


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

0 komentar:

Posting Komentar