Santapan Rohani Hari Ini: Tak Pernah Berhenti Belajar |
Posted: 13 Jun 2015 10:00 AM PDT Minggu, 14 Juni 2015 Baca: 2 Timotius 3:10-173:10 Tetapi engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku dan ketekunanku. 3:11 Engkau telah ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang telah kuderita di Antiokhia dan di Ikonium dan di Listra. Semua penganiayaan itu kuderita dan Tuhan telah melepaskan aku dari padanya. 3:12 Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya, 3:13 sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan. 3:14 Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu. 3:15 Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. 3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. 3:17 Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik. Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974 Hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan . . . juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci. —2 Timotius 3:14-15 Sheryl bisa disebut sebagai seorang kutu buku. Ketika yang lain menonton televisi atau bermain video game, ia terus asyik membaca bukunya. Semangat yang besar itu bisa ditelusuri akarnya hingga ke masa kanak-kanak Sheryl. Ia sering dibawa orangtuanya mengunjungi paman dan bibi mereka yang memiliki sebuah toko buku. Di sanalah Sheryl biasanya duduk di pangkuan Paman Ed sembari mendengarkan beliau membacakan buku untuknya dan membawanya mengalami keajaiban dan kenikmatan dari membaca buku. Berabad-abad yang lalu, seorang pemuda bernama Timotius juga menerima bimbingan yang telah membentuk jalan hidupnya. Dalam suratnya yang terakhir, Paulus menyatakan bahwa Timotius pertama kalinya mengenal Alkitab dari nenek dan ibunya (2Tim. 1:5). Kemudian Paulus mendorong Timotius untuk terus berpegang pada kebenaran Tuhan karena “dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci” (2Tim. 3:14-15). Bagi orang percaya, belajar untuk hidup dalam iman sepatutnya tidak pernah membuat kita bosan dan justru mendorong kita semakin bertumbuh. Membaca dan mendalami Kitab Suci bisa berperan besar dalam pertumbuhan rohani kita, tetapi selain itu, kita juga membutuhkan orang lain untuk menguatkan dan mengajar kita. Siapa sajakah yang sudah menolongmu bertumbuh di dalam iman? Siapa yang bisa kamu tolong sekarang? Itulah cara yang sangat baik untuk menunjukkan perhormatan kita yang mendalam kepada Allah dan meneguhkan hubungan kita dengan Dia. —Dennis Fisher Tuhan, beri kami keinginan untuk belajar seumur hidup kami, sehingga kami bertumbuh semakin dekat kepada-Mu setiap hari. Terima kasih untuk mereka yang telah menginspirasi kami untuk belajar mengenal-Mu. Membaca Alkitab tidak dimaksudkan untuk menyerap informasi melainkan untuk mentransformasi hidup. Bacaan Alkitab Setahun: Ezra 9–10; Kisah Para Rasul 1 |
You are subscribed to email updates from WarungSaTeKaMu.org To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
0 komentar:
Posting Komentar