e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 16 Juni 2015
Ayat SH: 2 Korintus 11:7-21
Judul: Hamba Tuhan otoriter
Paulus menghadapi tuduhan palsu. Kerasulannya diragukan karena ia
telah menolak tunjangan dari jemaat Korintus. Disini Paulus
memberikan pembelaannya.
Paulus menyatakan ketulusan motivasinya dalam hal memberitakan Injil.
Ia melakukannya dengan cuma-cuma, bukan karena uang (7). Ketika ia
melayani jemaat Korintus, ia tidak mau menerima tunjangan dari
mereka. Yang ia mau terima adalah bantuan dari jemaat Filipi
(8-9). Namun sayang, hal ini disalahmengerti oleh jemaat Korintus.
Sebenarnya, Paulus bertindak demikian karena ia tidak mau menjadi
beban bagi jemaat Korintus. Tujuannya adalah agar ia bebas
memberitakan Injil tanpa terikat oleh pemberian jemaat. Dengan
demikian, ia dapat dengan leluasa menegur, mengasihi, dan
menguatkan mereka sesuai firman Tuhan (10-11). Lalu mengapa Paulus
mau menerima bantuan dari jemaat Filipi? Karena ia tidak sedang
melayani mereka. Dengan demikian ia bebas, tidak terikat oleh apa
pun ketika menerimanya.
Selanjutnya Paulus mengemukakan perbedaan antara dirinya sebagai rasul
Kristus bila dibandingkan dengan para guru Yahudi (12-15). Paulus
menyebut mereka sebagai rasul-rasul palsu yang menyamar, seperti
Iblis yang bisa menyamar sebagai malaikat terang. Paulus berharap
agar jemaat menyadari tipu daya mereka yang telah begitu memikat
jemaat Korintus. Akibatnya, mereka tetap sabar meski diperhamba,
dihisap, dikuasai, diperlakukan secara angkuh, dan bahkan ditampar
oleh rasul-rasul palsu tersebut (16-20).
Sayangnya, banyak orang yang senang berada di bawah pimpinan
hamba-hamba Tuhan yang bersikap otoriter seperti itu. Mereka
merasa diperhatikan. Selain itu, ada aturan yang tegas yang dapat
mereka ikuti. Padahal Kristus sendiri tidak bersikap otoriter. Ia
memberikan kemerdekaan kepada para pengikut-Nya. Maka jangan mudah
terpukau terhadap orang yang mengakui diri sebagai hamba Tuhan,
tetapi bersikap otoriter. Seorang hamba Tuhan seharusnya bersikap
lemah lembut dalam membangun dan menegur jemaat.
e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2015/06/16/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?2+Korintus+11:7-21
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/2+Korintus+11:7-21
2 Korintus 11:7-21
7 Apakah aku berbuat salah, jika aku merendahkan diri untuk
meninggikan kamu, karena aku memberitakan Injil Allah kepada kamu
dengan cuma-cuma?
8 Jemaat-jemaat lain telah kurampok dengan menerima tunjangan dari
mereka, supaya aku dapat melayani kamu!
9 Dan ketika aku dalam kekurangan di tengah-tengah kamu, aku tidak
menyusahkan seorangpun, sebab apa yang kurang padaku, dicukupkan
oleh saudara-saudara yang datang dari Makedonia. Dalam segala hal
aku menjaga diriku, supaya jangan menjadi beban bagi kamu, dan aku
akan tetap berbuat demikian.
10 Demi kebenaran Kristus di dalam diriku, aku tegaskan, bahwa
kemegahanku itu tidak akan dirintangi oleh siapapun di
daerah-daerah Akhaya.
11 Mengapa tidak? Apakah karena aku tidak mengasihi kamu? Allah
mengetahuinya.
12 Tetapi apa yang kulakukan, akan tetap kulakukan untuk mencegah
mereka yang mencari kesempatan guna menyatakan, bahwa mereka sama
dengan kami dalam hal yang dapat dimegahkan.
13 Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja
curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus.
14 Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai
malaikat Terang.
15 Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya
menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan
setimpal dengan perbuatan mereka.
16 Kuulangi lagi: jangan hendaknya ada orang yang menganggap aku
bodoh. Dan jika kamu juga menganggap demikian, terimalah aku
sebagai orang bodoh supaya akupun boleh bermegah sedikit.
17 Apa yang aku katakan, aku mengatakannya bukan sebagai seorang yang
berkata menurut firman Tuhan, melainkan sebagai seorang bodoh yang
berkeyakinan, bahwa ia boleh bermegah.
18 Karena banyak orang yang bermegah secara duniawi, aku mau bermegah
juga.
19 Sebab kamu suka sabar terhadap orang bodoh, karena kamu begitu
bijaksana:
20 karena kamu sabar, jika orang memperhambakan kamu, jika orang
menghisap kamu, jika orang menguasai kamu, jika orang berlaku
angkuh terhadap kamu, jika orang menampar kamu.
21 Dengan sangat malu aku harus mengakui, bahwa dalam hal semacam itu
kami terlalu lemah. Tetapi jika orang-orang lain berani
membanggakan sesuatu, maka akupun--aku berkata dalam
kebodohan--berani juga!
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-5104531-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org
(e-SH) 16 Juni -- 2 Korintus 11:7-21 - Hamba Tuhan otoriter
Labels:
0 komentar:
Posting Komentar