e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 6 Juni 2015
Ayat SH: 2 Korintus 7:2-16
Judul: Mengatasi konflik
Ada saja orang yang berpandangan negatif terhadap kita, meski
sesungguhnya hati kita bersih. Bahkan terhadap hamba Tuhan yang
berhati tulus pun, ada saja orang yang berpandangan minus karena
hanya mau melihat dari satu sisi saja.
Orang Kristen di Korintus memiliki banyak pikiran negatif tentang
Paulus. Misalnya, bahwa ia tidak dipakai Allah, bahwa ia tidak
memiliki otoritas atau kuasa seperti yang seharusnya dimiliki oleh
seorang rasul. Namun pemikiran negatif ini terjadi bukan karena
mereka kekurangan informasi. Masalahnya terletak pada hati mereka
sendiri. Hati mereka terbuka pada dunia, dan bukan kepada Paulus.
Dalam bagian sebelumnya, Paulus sendiri telah berkata kepada
mereka agar mereka menutup hati mereka bagi dunia dan membuka hati
mereka bagi Paulus.
Paulus sendiri telah bersikap terbuka kepada jemaat Korintus. Mereka
pun hendaknya bersikap terbuka padanya, terbuka melihat kebenaran
tentang dirinya dan pelayanannya. Paulus mengingatkan jemaat
Korintus tentang apa yang mereka ketahui, walaupun ada saja orang
yang mengkritik Paulus tanpa alasan. Meskipun saat itu, Paulus
sedang menggalang dana bagi orang-orang Kristen di Yudea, tetapi
itu bukan karena ia sedang mencari untung (2, lihat 1Kor. 16:1-4).
Namun, di tengah rasa frustasinya terhadap orang Korintus, Paulus
mendengar laporan dari Titus bahwa jemaat Korintus tidak menolak
Paulus sepenuhnya (6-7). Ini memperlihatkan bahwa Allah bekerja di
antara jemaat Korintus dan Paulus merasakan penghiburan Allah
dalam hal ini.
Kita bisa meniru apa yang dilakukan Paulus dalam menyelesaikan konflik
yang dia hadapi. Melalui surat, Paulus terus mengkomunikasikan isi
hatinya yang sesungguhnya. Dia juga menyampaikan teguran dan
pengharapannya terhadap jemaat Korintus. Dan ternyata ketulusan
hati itu dijawab Allah dengan suatu perubahan yang terjadi pada
diri jemaat Korintus. Ini mengajar kita untuk bersikap proaktif
tatkala kita harus menghadapi konflik dengan orang-orang yang
berpandangan negatif terhadap kita.
e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2015/06/06/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?2+Korintus+7:2-16
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/2+Korintus+7:2-16
2 Korintus 7:2-16
2 Berilah tempat bagi kami di dalam hati kamu! Kami tidak pernah
berbuat salah terhadap seorangpun, tidak seorangpun yang kami
rugikan, dan tidak dari seorangpun kami cari untung.
3 Aku berkata demikian, bukan untuk menjatuhkan hukuman atas kamu,
sebab tadi telah aku katakan, bahwa kamu telah beroleh tempat di
dalam hati kami, sehingga kita sehidup semati.
4 Aku sangat berterus terang terhadap kamu; tetapi aku juga sangat
memegahkan kamu. Dalam segala penderitaan kami aku sangat terhibur
dan sukacitaku melimpah-limpah.
5 Bahkan ketika kami tiba di Makedonia, kami tidak beroleh
ketenangan bagi tubuh kami. Di mana-mana kami mengalami kesusahan:
dari luar pertengkaran dan dari dalam ketakutan.
6 Tetapi Allah, yang menghiburkan orang yang rendah hati, telah
menghiburkan kami dengan kedatangan Titus.
7 Bukan hanya oleh kedatangannya saja, tetapi juga oleh penghiburan
yang dinikmatinya di tengah-tengah kamu. Karena ia telah
memberitahukan kepada kami tentang kerinduanmu, keluhanmu,
kesungguhanmu untuk membela aku, sehingga makin bertambahlah
sukacitaku.
8 Jadi meskipun aku telah menyedihkan hatimu dengan suratku itu,
namun aku tidak menyesalkannya. Memang pernah aku menyesalkannya,
karena aku lihat, bahwa surat itu menyedihkan hatimu--kendatipun
untuk seketika saja lamanya--,
9 namun sekarang aku bersukacita, bukan karena kamu telah
berdukacita, melainkan karena dukacitamu membuat kamu bertobat.
Sebab dukacitamu itu adalah menurut kehendak Allah, sehingga kamu
sedikitpun tidak dirugikan oleh karena kami.
10 Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang
membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi
dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian.
11 Sebab perhatikanlah betapa justru dukacita yang menurut kehendak
Allah itu mengerjakan pada kamu kesungguhan yang besar, bahkan
pembelaan diri, kejengkelan, ketakutan, kerinduan, kegiatan,
penghukuman! Di dalam semuanya itu kamu telah membuktikan, bahwa
kamu tidak bersalah di dalam perkara itu.
12 Sebab itu, jika aku telah menulis surat kepada kamu, maka bukanlah
oleh karena orang yang berbuat salah, atau oleh karena orang yang
menderita perbuatan salah, melainkan supaya kerelaanmu terhadap
kami menjadi nyata bagi kamu di hadapan Allah.
13 Sebab itulah kami menjadi terhibur. Dan selain penghiburan yang
kami peroleh itu, kami lebih lagi bersukacita oleh karena sukacita
Titus, sebab kamu semua menyegarkan hatinya.
14 Aku memegahkan kamu kepadanya, dan kamu tidak mengecewakan aku.
Kami senantiasa mengatakan apa yang benar kepada kamu, demikian
juga kemegahan kami di hadapan Titus sudah ternyata benar.
15 Dan kasihnya bertambah besar terhadap kamu, apabila ia mengingat
ketaatan kamu semua, bagaimana kamu menyambut kedatangannya dengan
takut dan gentar.
16 Aku bersukacita, sebab aku dapat menaruh kepercayaan kepada kamu
dalam segala hal.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-5099938-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org
(e-SH) 06 Juni -- 2 Korintus 7:2-16 - Mengatasi konflik
Labels:
0 komentar:
Posting Komentar