Santapan Rohani Hari Ini: Siap Berangkat

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Siap Berangkat


Siap Berangkat

Posted: 07 May 2015 10:00 AM PDT

Jumat, 8 Mei 2015

Siap Berangkat

Baca: 2 Petrus 3:1-13

3:1 Saudara-saudara yang kekasih, ini sudah surat yang kedua, yang kutulis kepadamu. Di dalam kedua surat itu aku berusaha menghidupkan pengertian yang murni oleh peringatan-peringatan,

3:2 supaya kamu mengingat akan perkataan yang dahulu telah diucapkan oleh nabi-nabi kudus dan mengingat akan perintah Tuhan dan Juruselamat yang telah disampaikan oleh rasul-rasulmu kepadamu.

3:3 Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.

3:4 Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan."

3:5 Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air,

3:6 dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah.

3:7 Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik.

3:8 Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.

3:9 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.

3:10 Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.

3:11 Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup

3:12 yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.

3:13 Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.

Tuhan . . . sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa. —2 Petrus 3:9

Siap Berangkat

Suatu hari ketika mengantar suami ke stasiun kereta di dekat rumah, saya memperhatikan petugas peron sedang memantau keadaan untuk memastikan tidak ada penumpang yang tertinggal. Seorang wanita dengan rambut yang masih basah berlari-lari dari tempat parkir dan melompat naik ke kereta. Kemudian, seorang pria yang mengenakan jas berwarna gelap berjalan menyusuri peron, lalu masuk ke kereta. Petugas peron itu menanti dengan sabar beberapa penumpang yang datang terlambat untuk bergegas naik tepat sebelum kereta berjalan.

Sama seperti petugas peron yang dengan sabar menanti para penumpang untuk naik ke kereta, Allah pun dengan sabar menanti orang-orang untuk datang kepada-Nya. Namun kelak Yesus akan kembali dan “langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur akan hangus dalam nyala api” (2Ptr. 3:10). Saat hal itu terjadi, atau ketika kita meninggal dunia, tidak ada waktu lagi untuk membangun hubungan dengan Allah.

“Tuhan . . . sabar terhadap kamu,” kata Petrus, “karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat” (ay.9). Jika kamu belum juga memutuskan untuk mengikut Kristus, ada kabar baik—kamu masih dapat menyerahkan dirimu kepada-Nya. “Jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan” (Rm. 10:9). Allah sedang memanggilmu. Maukah kamu segera datang kepada-Nya? —Jennifer Benson Schuldt

Sungguh lembut Tuhan Yesus memanggil, memanggil aku dan kau. Lihatlah Dia prihatin menunggu, menunggu aku dan kau. —Thompson (Kidung Jemaat, No. 353)

Sekaranglah saatnya untuk mempercayai Tuhan.

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Raja-Raja 4-6; Lukas 24:36-53

Kemampuan Super yang Dulu Selalu Aku Inginkan

Posted: 07 May 2015 02:00 AM PDT

Oleh: Ami Ji
(Artikel asli dalam Bahasa Inggris: The Superpower I Always Wanted To Have)

Kemampuan Super

Ketika ditanya kemampuan super apa yang ingin aku miliki saat masih remaja, aku selalu menjawab, "Kemampuan untuk menghilang". Memang saat berusia belasan tahun, ada banyak momen memalukan yang membuatku sungguh ingin menghilang seketika dari pandangan orang. Misalnya, saat aku terlambat bangun, saat rambutku sulit diatur, atau saat ada teman yang "ngerjain" aku di depan orang yang aku sukai. Aku bahkan pernah malu sekali jatuh dari sepeda di jalanan karena melamun.

Adakah momen-momen yang membuatmu berharap bisa menghilang seketika dari pandangan orang? Mungkin kamu berpikir tidak ada yang akan memperhatikanmu. Tidak akan ada orang yang peduli jika kamu tiba-tiba menghilang. Dunia bahkan mungkin akan menjadi lebih baik jika kamu tidak ada di dalamnya. Akan tetapi, Alkitab mengatakan bahwa setiap kita unik dan istimewa; kita diciptakan Allah secara dahsyat dan ajaib (Mazmur 139:13-14). Allah sangat memperhatikan kita, Dia bahkan tahu jumlah rambut di kepala kita (Matius 10:30).

Tidak mudah menerima kebenaran tersebut sebagai seorang remaja. Setiap kali melihat cermin, aku melihat sosok yang begitu jelek dan tidak menarik. Cara pandangku ini berakar dari apa yang kualami di masa kecil. Meski mungkin maksudnya bercanda, aku suka diberitahu untuk sering-sering menarik hidungku yang pesek supaya lebih mancung. Ada juga yang menyarankan aku pergi ke Korea selepas SMA untuk operasi kelopak mata. Makin aku beranjak dewasa, makin aku menyadari bahwa banyak pikiran negatif itu datang dari dalam diriku sendiri, bukan dari orang lain. Ketika orang memuji penampilanku, aku akan cepat-cepat menyanggahnya. Aku sendirilah yang punya masalah dalam menerima diriku sendiri.

Bagaimana kemudian aku mengatasi hal ini? Bisa dibilang aku belum selesai berproses, tetapi setahap demi setahap aku mengalami perubahan pola pikir seiring bertambahnya pemahamanku akan kebenaran-kebenaran dalam Alkitab. Alkitab berkata bahwa Allah mengasihiku (1 Yohanes 4:10), rencana-Nya adalah untuk mendatangkan kebaikan (Roma 8:28), dan setiap pemberian yang baik datang dari Allah (Yakobus 1:17). Semua itu adalah gambaran yang indah tentang betapa Bapa surgawi kita yang luar biasa begitu mempedulikan kita. Masalah penampilan dan penilaian orang lain terhadap diriku menjadi begitu sepele ketika aku memahami gambaran yang lebih besar ini.

Alkitab bahkan menjelaskan lebih jauh tentang betapa dalamnya Bapa surgawi mengenal kita. Mazmur 139:16 berkata, "mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya." Bahkan sebelum aku lahir, Dia telah mempersiapkan hari-hari hidupku. Betapa aku terhibur sekaligus terkesan mengetahui bahwa keberadaanku ternyata dirancang oleh Allah sendiri.

Hari ini, oleh anugerah Allah, aku tidak lagi merasa perlu "menghilang seketika". Sebaliknya, aku belajar menerima pujian dengan sikap yang manis, dan berusaha memberikan pujian yang tulus bagi orang-orang di sekitarku. Setiap kali aku bertemu dengan teman-temanku, aku berusaha memperhatikan perubahan positif atau upaya mereka untuk tampil lebih baik. Makin hari, aku makin dapat menghargai keragaman dan keindahan yang telah dijadikan Allah secara dahsyat dan ajaib dalam diri tiap-tiap individu, bukan hanya di dalam diri orang lain, tetapi juga di dalam diriku sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar