Santapan Rohani Hari Ini: Membingungkan |
Posted: 27 May 2015 10:00 AM PDT Kamis, 28 Mei 2015 Baca: Amsal 30:1-4 30:1 Perkataan Agur bin Yake dari Masa. Tutur kata orang itu: Aku berlelah-lelah, ya Allah, aku berlelah-lelah, sampai habis tenagaku. Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus. —2 Korintus 11:3 Teka-teki ini membingungkan saya: Isilah dengan satu kata yang sama. _____ ada yang lebih hebat daripada Allah. _____ ada yang lebih jahat daripada Iblis. Orang miskin _____ memiliki apa-apa. Orang kaya _____ butuh apa-apa. Jika kamu _____ makan, kamu akan mati. Saya tidak berhasil menjawabnya karena pikiran saya teralihkan dari jawaban yang sebenarnya sudah jelas. Kata itu adalah: “Tidak”. Teka-teki itu mengingatkan saya akan sebuah ujian kecerdasan lain yang pasti jauh lebih sulit dipecahkan pada masanya. Seorang pria bijaksana di masa lampau bernama Agur pernah bertanya: “Siapakah yang naik ke sorga lalu turun? Siapakah yang telah mengumpulkan angin dalam genggamnya? Siapakah yang telah membungkus air dengan kain? Siapakah yang telah menetapkan segala ujung bumi? Siapa namanya dan siapa nama anaknya? Engkau tentu tahu!” (Ams. 30:4). Hari ini, kita mengetahui jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan itu. Namun terkadang ketika pertanyaan, kekhawatiran, dan kebutuhan menghujani hidup kita, pandangan kita bisa teralihkan dari hal-hal yang sudah jelas. Pengalaman hidup bisa dengan mudahnya mengalihkan perhatian kita dari Pribadi yang menjawab teka-teki mahapenting: Siapakah Dia yang bersama dengan Allah; lebih berkuasa daripada Iblis; orang miskin bisa memiliki Dia; orang kaya membutuhkan Dia; dan jika kamu makan dan minum di meja perjamuan-Nya, kamu tidak akan pernah mati? Dialah Yesus Kristus, Tuhan. —Mart DeHaan Bapa, dalam setiap pengalaman dan tantangan di sepanjang kehidupan iman kami, begitu mudahnya kami mengabaikan Engkau dan Anak-Mu. Kiranya kami melihat-Mu hari ini dengan cara yang baru dan segar. Memusatkan perhatian kepada Allah akan menolong kita untuk mengalihkan pandangan kita dari keadaan yang sedang kita alami. Bacaan Alkitab Setahun: 2 Tawarikh 4-6; Yohanes 10:24-42 |
Posted: 27 May 2015 02:00 AM PDT Oleh: Abyasat Tandirura Ibu memberiku kasih Ibu memberiku kasih Ibu memberiku kasih Ibu memberiku kasih Ibu memberiku kasih Ibu memberiku kasih Kadang aku berpikir betapa senangnya bila bisa “membahagiakan” ibuku kelak jika aku sukses. Namun, sebenarnya aku tak perlu menunggu selama itu. Aku dapat membuatnya bahagia dengan hal-hal sederhana setiap hari. Bertutur dan bersikap dengan cara yang menghormatinya. Mendengarkan nasihatnya. Memberinya senyum dan pelukan hangat. Memberitahunya bahwa aku menyayanginya. Alkitab sendiri mengajar kita untuk menghormati ibu (dan ayah) kita tidak hanya pada waktu atau kondisi tertentu. Kita mendengarkan dan menaati mereka karena kita menghormati dan mengasihi Tuhan yang telah menempatkan mereka sebagai orangtua kita (lihat Keluaran 20:12; Kolose 3:20). Roh Kudus menolong kita. |
You are subscribed to email updates from WarungSaTeKaMu.org To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
0 komentar:
Posting Komentar