Santapan Rohani Hari Ini: Hati yang Bersukacita

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Hati yang Bersukacita


Hati yang Bersukacita

Posted: 04 May 2015 10:00 AM PDT

Selasa, 5 Mei 2015

Hati yang Bersukacita

Baca: Yohanes 15:1-11

15:1 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.

15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.

15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

15:4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.

15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.

15:6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.

15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

15:8 Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."

15:9 "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu.

15:10 Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.

15:11 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.

Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. —Yohanes 15:11

Hati yang Bersukacita

Sambil menunggu di ruang tunggu keberangkatan di Bandara Changi, Singapura, saya memperhatikan satu keluarga muda yang terdiri dari ibu, ayah, dan anak laki-laki mereka yang berusia kira-kira 6 tahun. Ruang tunggu itu penuh sesak, dan mereka sedang mencari tempat untuk duduk. Tiba-tiba anak kecil itu mulai menyanyikan “Joy to the World” (Kesukaan Bagi Dunia) dengan lantang. Mengingat usianya, saya sangat terkesan akan kemampuannya menghafal lirik lagu tersebut.

Yang lebih menarik perhatian saya adalah raut wajah anak laki-laki tersebut—senyumnya yang berseri-seri sungguh cocok dengan lirik lagu yang dinyanyikannya. Ia telah menyerukan sukacita dari Kristus yang telah datang kepada setiap orang di ruang tunggu itu.

Sukacita itu tidak hanya dimiliki oleh anak-anak yang ceria atau hanya terjadi pada masa-masa menjelang Natal. Luapan sukacita karena mengalami kehadiran Kristus dalam hidup kita menjadi salah satu tema dari pengajaran terakhir Yesus kepada para murid pada malam sebelum Dia mati di kayu salib. Dia mengungkapkan kasih-Nya yang berlimpah atas mereka—bahwa Dia telah mengasihi mereka, sama seperti Bapa telah mengasihi Dia (Yoh. 15:9). Setelah menjelaskan tentang bentuk dari hubungan yang abadi tersebut, Yesus berkata, “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh” (ay.11).

Janji yang sangat menakjubkan! Melalui Yesus Kristus, hati kita dapat dipenuhi dengan sukacita—sukacita yang sejati! —Bill Crowder

Ya Tuhan, Engkau telah memilihku dan menebusku, serta melingkupiku dengan kasih dan sayang. Tiada yang dapat kulakukan selain meluap dengan sukacita karena kasih-Mu yang besar bagiku, bagi mereka yang kukasihi, dan bagi dunia.

Di tiap musim kehidupan, kita dapat mengalami sukacita di dalam Kristus.

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Raja-Raja 19-20; Lukas 23:1-25

GitaKaMu: Menang Bersama Tuhan

Posted: 04 May 2015 02:00 AM PDT

Saat ku lemah hampir tak berdaya
Saat ku hancur berkeping-keping
Aku diam di sisi-Mu
Aku mencari wajah-Mu

Saat semua orang mencaciku
Saat mereka mulai menjauh dariku
Aku terjatuh dan tersungkur
Aku tak mampu jauh dari-Mu

Lirik lagu Kemenanganku yang dinyanyikan oleh Mike Mohede ini sangat pas menggambarkan kondisiku ketika nyaris kehilangan seorang sahabat baik beberapa waktu yang lalu. Lemah, tak berdaya. Hancur berkeping-keping.

Waktu itu aku dan sahabatku bertengkar cukup hebat karena masalah-masalah yang sempat kami pendam di hati. Tidak ada yang mau mengalah, masing-masing kami menganggap diri benar. Aku sangat sedih dan cukup down ketika sahabat itu memutuskan tali persahabatan yang sudah cukup lama kami jalin. Permintaan maafku sepertinya tak cukup untuk mengubah keadaan. Saking sedihnya aku sampai jatuh sakit, dan bahkan sempat menyalahkan Tuhan. Aku tak habis mengerti mengapa Tuhan membiarkanku mengalami hal sepedih itu. Aku marah, merasa Tuhan meninggalkanku.

Tepat pada saat itu, Tuhan menyapa melalui lagu Mike. Mengingatkanku pada kebenaran-kebenaran yang sempat kulupakan tentang diri-Nya.

Kau kekuatanku, semangat hidupku
Tak ada yang bisa bangkitkanku lagi
Hanyalah diri-Mu sahabat sejati
Kau kemenanganku ketika ku kalah
Dan tak pernah kau ingkari janji-Mu
S’lalu sempurna dan selesai di hidupku

Aku pun tersadar bahwa aku tidak sendirian. Yesus yang tersalib menanggung segala kesakitan dan kepedihanku tergambar dengan jelas di pelupuk mata. Tuhan tidak pernah meninggalkanku. Dia bahkan sangat mengerti apa yang sedang aku alami. Aku menyesal telah meragukan Tuhan dan segera memohon pengampunan-Nya.

Perlahan namun pasti, Tuhan memampukanku untuk bangkit lagi. Saat ini, persahabatan kami sudah dipulihkan. Namun, lebih dari mengalami pemulihan hubungan dengan sahabat, aku bersyukur masalah ini dipakai Tuhan untuk membawaku jadi lebih dekat dan bergantung kepada-Nya. Sungguh luar biasa Tuhan itu. Segala sesuatu ada dalam kendali-Nya. Ketika Dia mengizinkan sesuatu terjadi dalam kehidupan anak-anak-Nya, kita bisa yakin bahwa hal itu dapat dipakai-Nya untuk kebaikan kita.

Kiranya lagu dan pengalaman ini menguatkanmu juga. Jangan biarkan masalah dan tekanan dalam hidup membuatmu kehilangan pengharapan, bersungut-sungut, apalagi menjauh dari Tuhan. Pandanglah pada salib Kristus. Tuhan mengasihimu dan akan memberimu kekuatan. Dalam tiap masalah yang perlu diselesaikan. Dalam tiap hubungan yang perlu dipulihkan. Dalam tiap karakter yang perlu dibangun. Dia tidak pernah meninggalkan kita.

0 komentar:

Posting Komentar