(e-SH) 02 Mei -- Bilangan 22:21-35 - Ketika Allah menyatakan kehendak-Nya

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 2 Mei 2015
Ayat SH: Bilangan 22:21-35

Judul: Ketika Allah menyatakan kehendak-Nya

Bileam yang dikenal oleh Balak sebagai orang yang memiliki kuasa untuk
mengucapkan kutuk atau berkat, ternyata tidak dapat melihat
malaikat Allah. Justru keledainya yang dapat melihat (23, 25, 27).

Sebelumnya pun, Bileam tidak dapat melihat bahwa kepergiannya ke Moab
bersama para pemuka Moab sesungguhnya membangkitkan murka Allah
(22). Mungkin, orientasinya pada waktu itu hanyalah tawaran
imbalan yang besar dari Balak bila ia mau datang dan mengutuki
Israel (lihat ayat 17). Akibatnya, ia tidak menghiraukan larangan
Allah untuk pergi ke tempat Balak (lihat ayat 12).

Jika Balak mengutus para pemuka untuk membujuk Bileam, Tuhan
mengirimkan utusan-Nya untuk menghalangi kedatangan Bileam. Saat
Bileam di tengah jalan, Malaikat Tuhan menghadang keledai yang dia
tunggangi. Ini membuat sang keledai tidak mau melanjutkan
perjalanan. Bileam jadi marah hingga tega memukul keledainya
dengan tongkat (27). Bahkan ia berniat membunuh keledainya,
padahal keledainyalah yang menghindarkan dia dari kematian (23).
Ia juga tidak mau mendengarkan perkataan keledai, yang dengan
ajaib bisa berbicara kepadanya. Barulah setelah melihat Malaikat
Tuhan yang menghalangi jalan si keledai (28-31), Bileam mengakui
kesalahannya dan menyatakan kesediaannya untuk pulang, jika Tuhan
menginginkan (34). Namun Malaikat Tuhan menyuruh Bileam untuk
tetap pergi, dengan satu syarat, ia harus berbicara sesuai
perintah Tuhan (35). Kembali Bileam berjalan menuju tempat Balak,
tetapi kali ini misinya akan tidak sejalan dengan keinginan orang
Moab karena kali ini ia akan menyesuaikan dirinya dengan perintah
Allah.

Menyesuaikan diri dengan kehendak Allah juga sering menjadi pergumulan
kita. Namun seperti Bileam, keinginan untuk tahu tidak disertai
dengan kerinduan untuk taat. Karena yang diharapkan, kehendak
Allah itu sesuai keinginan kita, dan bukan sebaliknya. Belajar
dari kisah Bileam, jangan sampai Allah memaksa kita seperti Dia
memaksa Bileam. Saat Allah menyatakan kehendak-Nya, taatilah!

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2015/05/02/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Bilangan+22:21-35
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Bilangan+22:21-35

Bilangan 22:21-35

21 Lalu bangunlah Bileam pada waktu pagi, dipelanainyalah keledainya
yang betina, dan pergi bersama-sama dengan pemuka-pemuka Moab.
22 Tetapi bangkitlah murka Allah ketika ia pergi, dan berdirilah
Malaikat TUHAN di jalan sebagai lawannya. Bileam mengendarai
keledainya yang betina dan dua orang bujangnya ada bersama-sama
dengan dia.
23 Ketika keledai itu melihat Malaikat TUHAN berdiri di jalan, dengan
pedang terhunus di tangan-Nya, menyimpanglah keledai itu dari
jalan dan masuk ke ladang. Maka Bileam memukul keledai itu untuk
memalingkannya kembali ke jalan.
24 Kemudian pergilah Malaikat TUHAN berdiri pada jalan yang sempit di
antara kebun-kebun anggur dengan tembok sebelah-menyebelah.
25 Ketika keledai itu melihat Malaikat TUHAN, ditekankannyalah
dirinya kepada tembok, sehingga kaki Bileam terhimpit kepada
tembok. Maka ia memukulnya pula.
26 Berjalanlah pula Malaikat TUHAN terus dan berdirilah Ia pada suatu
tempat yang sempit, yang tidak ada jalan untuk menyimpang ke kanan
atau ke kiri.
27 Melihat Malaikat TUHAN meniaraplah keledai itu dengan Bileam masih
di atasnya. Maka bangkitlah amarah Bileam, lalu dipukulnyalah
keledai itu dengan tongkat.
28 Ketika itu TUHAN membuka mulut keledai itu, sehingga ia berkata
kepada Bileam: "Apakah yang kulakukan kepadamu, sampai engkau
memukul aku tiga kali?"
29 Jawab Bileam kepada keledai itu: "Karena engkau mempermain-mainkan
aku; seandainya ada pedang di tanganku, tentulah engkau kubunuh
sekarang."
30 Tetapi keledai itu berkata kepada Bileam: "Bukankah aku ini
keledaimu yang kautunggangi selama hidupmu sampai sekarang?
Pernahkah aku berbuat demikian kepadamu?" Jawabnya: "Tidak."
31 Kemudian TUHAN menyingkapkan mata Bileam; dilihatnyalah Malaikat
TUHAN dengan pedang terhunus di tangan-Nya berdiri di jalan, lalu
berlututlah ia dan sujud.
32 Berfirmanlah Malaikat TUHAN kepadanya: "Apakah sebabnya engkau
memukul keledaimu sampai tiga kali? Lihat, Aku keluar sebagai
lawanmu, sebab jalan ini pada pemandangan-Ku menuju kepada
kebinasaan.
33 Ketika keledai ini melihat Aku, telah tiga kali ia menyimpang dari
hadapan-Ku; jika ia tidak menyimpang dari hadapan-Ku, tentulah
engkau yang Kubunuh pada waktu itu juga dan dia Kubiarkan hidup."
34 Lalu berkatalah Bileam kepada Malaikat TUHAN: "Aku telah berdosa,
karena aku tidak mengetahui, bahwa Engkau ini berdiri di jalan
menentang aku. Maka sekarang, jika hal itu jahat di mata-Mu, aku
mau pulang."
35 Tetapi Malaikat TUHAN berfirman kepada Bileam: "Pergilah
bersama-sama dengan orang-orang itu, tetapi hanyalah perkataan
yang akan Kukatakan kepadamu harus kaukatakan." Sesudah itu
pergilah Bileam bersama-sama dengan pemuka-pemuka Balak itu.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-5082073-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar