Santapan Rohani Hari Ini: Kehidupan yang Harum

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Kehidupan yang Harum


Kehidupan yang Harum

Posted: 07 Apr 2015 10:00 AM PDT

Rabu, 8 April 2015

Kehidupan yang Harum

Baca: Filipi 4:10-20

4:10 Aku sangat bersukacita dalam Tuhan, bahwa akhirnya pikiranmu dan perasaanmu bertumbuh kembali untuk aku. Memang selalu ada perhatianmu, tetapi tidak ada kesempatan bagimu.

4:11 Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.

4:12 Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.

4:13 Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

4:14 Namun baik juga perbuatanmu, bahwa kamu telah mengambil bagian dalam kesusahanku.

4:15 Kamu sendiri tahu juga, hai orang-orang Filipi; pada waktu aku baru mulai mengabarkan Injil, ketika aku berangkat dari Makedonia, tidak ada satu jemaatpun yang mengadakan perhitungan hutang dan piutang dengan aku selain dari pada kamu.

4:16 Karena di Tesalonikapun kamu telah satu dua kali mengirimkan bantuan kepadaku.

4:17 Tetapi yang kuutamakan bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya, yang makin memperbesar keuntunganmu.

4:18 Kini aku telah menerima semua yang perlu dari padamu, malahan lebih dari pada itu. Aku berkelimpahan, karena aku telah menerima kirimanmu dari Epafroditus, suatu persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah.

4:19 Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.

4:20 Dimuliakanlah Allah dan Bapa kita selama-lamanya! Amin.

Aku berkelimpahan, karena aku telah menerima kirimanmu . . . , suatu persembahan yang harum, . . . yang disukai dan yang berkenan kepada Allah. —Filipi 4:18

Kehidupan yang Harum

Saya bersyukur karena Allah telah memberikan kepada kita indera penciuman sehingga kita bisa menikmati berbagai aroma harum dalam hidup ini. Saya senang menghirup aroma yang sederhana, seperti bau menyegarkan dari losion bercukur saya di pagi hari, atau aroma lembut dari rumput-rumput yang baru dipotong di musim semi. Saya pun sangat menikmati bau harum semerbak di udara dari bunga mawar kesukaan saya saat duduk-duduk di halaman belakang rumah. Tentu saja, saya juga menikmati aroma yang menggiurkan dari santapan yang lezat.

Oleh karena itu, perkataan Paulus menarik perhatian saya ketika ia mengatakan bahwa kemurahan hati kita dalam menunjukkan kasih kepada sesama adalah seperti “suatu persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah” (Flp. 4:18). Kita biasa menganggap tindakan kita dalam menolong mereka yang berkekurangan sebagai sesuatu yang memang patut dilakukan—dan juga untuk meneladan Kristus. Namun Paulus berkata bahwa perbuatan baik yang sengaja kita lakukan demi memenuhi kebutuhan seseorang sesungguhnya memenuhi ruang takhta Allah dengan suatu aroma harum yang membawa kesukaan bagi-Nya.

Kita dapat menyenangkan Allah dengan keharuman yang kita tebarkan ketika kita menjadi berkat bagi orang lain! Itulah motivasi tambahan bagi kita untuk selalu rajin berbuat baik demi nama-Nya.

Adakah yang mungkin sedang membutuhkan uluran tanganmu pada hari ini? Mintalah agar Allah menuntun kamu pada hidup seseorang, dan jadilah berkat baginya, karena itu akan menyebarkan aroma yang harum! Joe Stowell

Aku berharap dapat melakukan ini bagi sesamaku hari ini: __________

Memberkati sesama merupakan tindakan yang berkenan kepada Allah.

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Samuel 10-12; Lukas 9:37-62

Photo credit: Karen Roe / Foter / CC BY

0 komentar:

Posting Komentar