Santapan Rohani Hari Ini: Harapan Hidup

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Harapan Hidup


Harapan Hidup

Posted: 23 Apr 2015 10:00 AM PDT

Jumat, 24 April 2015

Harapan Hidup

Baca: 1 Petrus 1:3-9

1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,

1:4 untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.

1:5 Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.

1:6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.

1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu–yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api–sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

1:8 Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan,

1:9 karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.

Kemurnian imanmu—yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, . . . memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. —1 Petrus 1:7

Harapan Hidup

Ketika tragedi mengerikan telah menghempaskan hidup seseorang, mereka pun bertanya-tanya. Baru-baru ini, seorang ibu yang kehilangan anak remajanya berkata, “Aku tak mengerti. Aku tak tahu apakah aku masih punya iman. Aku mencoba, tetapi Allah sepertinya tak masuk akal bagiku. Apa maksud semua ini?” Tak ada jawaban yang mudah untuk pertanyaan sebesar itu. Namun bagi mereka yang percaya kepada Kristus, selalu ada harapan, baik kita sedang berlimpah berkat atau mengerang dalam duka.

Petrus menjelaskan hal itu dalam suratnya yang pertama. Dengan berapi-api, ia memuji Allah yang telah melahirkan kita kembali “kepada suatu hidup yang penuh pengharapan” (1Ptr. 1:3) melalui penyelamatan kita. Harapan itu dapat membawa kebahagiaan, bahkan setelah terjadinya suatu tragedi. Ia juga meyakinkan kita bahwa pengharapan itu bersifat abadi (ay.4). Lalu ia berbicara tentang kenyataan yang pedih, bahwa kita mungkin harus “berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan” (ay.6). Mereka yang telah menderita kembali mendapatkan pengharapan melalui kata-kata Petrus berikutnya: “Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu . . . sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya”(ay.7).

Melalui kata-kata itu, kita melihat sisi lain dari suatu pencobaan yang sering terasa acak dan tak terpahami. Di tengah-tengah tragedi, karena Juruselamat kita yang agung, kekuatan dan keindahan dari keselamatan kita dapat memancarkan sinarnya. Kiranya sinar harapan itu dapat menolong seseorang yang sedang berduka. —Dave Branon

Tuhan, Engkau meyakinkan kami bahwa keselamatan agung yang Kau berikan itu dimurnikan melalui penderitaan kami dan membawa kemuliaan bagi nama- Mu. Tolonglah kami memulai setiap hari baru dengan selalu berharap kepada-Mu.

Cahaya keselamatan bersinar terang di malam tergelap sekali pun.

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Samuel 19-20; Lukas 18:1-23

0 komentar:

Posting Komentar