(e-RH) April 06 -- BELAJAR MEMAHAMI HIDUP

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 6 April 2015
Bacaan : 2 Raja-Raja 20:1-11
Setahun: 1 Samuel 17-18
Nats: "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu
dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan
apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan
sangat. (2 Raja-Raja 20:3)

Judul:

BELAJAR MEMAHAMI HIDUP

Seorang jurnalis kenamaan, Tony Snow, pernah berjuang melawan
kanker selama tiga tahun. Pada 2008 sebelum meninggal, ia menulis:
"Sebagian penderita kanker sembuh, sebagian tidak. Menghadapi
kefanaan dan keringkihan tubuh, cara kita memandang hidup jadi makin
bijak. Kita lebih bisa menghargai hal-hal kecil, menyadari
pentingnya iman, dan mengalami betapa besarnya kuasa kasih. Itulah
karunia yang mungkin tidak dipahami orang sehat. Itu seninya sakit.
Menurutku, ada hal yang jauh lebih parah dari sakit, yaitu hidup
sehat, tetapi hampa."


Raja Hizkia pernah mengalami sakit yang akan mendatangkan kematian.
Saat itu ia sangat terpukul. Di tengah kepedihan hatinya, ia
teringat betapa fananya hidup. Ia tersadar bahwa kedudukannya
sebagai raja tidak ada artinya di hadapan Tuhan. Matanya pun jadi
terbuka bahwa hal terpenting dalam hidup ini tidak lain adalah
memuliakan Tuhan. Pengalaman sakit itu memberinya hikmat dan
memperkaya hidupnya sehingga ia semakin mengenal Allah.


Tidak sedikit orang beranggapan negatif tentang penyakit yang kita
derita. Tetapi, firman Tuhan menunjukkan bahwa masa sakit dapat
menjadi masa pembelajaran untuk memperkaya hidup kita. Belajar
tentang arti memahami hidup, memahami karya Tuhan, dan menggunakan
kesempatan hidup! Jika hari ini kita hidup sehat dan bugar,
hargailah itu sebagai kesempatan untuk menjalani hidup yang
menyenangkan hati-Nya. Namun, kala kita mesti menanggung sakit, kita
dapat tetap mengucap syukur kepada-Nya. --Samuel Yudi S /Renungan
Harian

MASA SAKIT DAPAT MENJADI MASA PEMBELAJARAN
TENTANG BAGAIMANA MEMAKNAI HIDUP MENURUT KEHENDAK-NYA.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2015/04/06/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?2+Raja-Raja+20:1-11

2 Raja-Raja 20:1-11

1 Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu
datanglah nabi Yesaya bin Amos, dan berkata kepadanya:
"Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada
keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi."
2 Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa
kepada TUHAN:
3 "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu
dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan
apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan
sangat.
4 Tetapi Yesaya belum lagi keluar dari pelataran tengah, tiba-tiba
datanglah firman TUHAN kepadanya:
5 "Baliklah dan katakanlah kepada Hizkia, raja umat-Ku: Beginilah
firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu
dan telah Kulihat air matamu; sesungguhnya Aku akan menyembuhkan
engkau; pada hari yang ketiga engkau akan pergi ke rumah TUHAN.
6 Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi dan Aku
akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan raja Asyur; Aku
akan memagari kota ini oleh karena Aku dan oleh karena Daud,
hamba-Ku."
7 Kemudian berkatalah Yesaya: "Ambillah sebuah kue ara!" Lalu
orang mengambilnya dan ditaruh pada barah itu, maka sembuhlah
ia.
8 Sebelum itu Hizkia telah berkata kepada Yesaya: "Apakah yang
akan menjadi tanda bahwa TUHAN akan menyembuhkan aku dan bahwa
aku akan pergi ke rumah TUHAN pada hari yang ketiga?"
9 Yesaya menjawab: "Inilah yang akan menjadi tanda bagimu dari
TUHAN, bahwa TUHAN akan melakukan apa yang telah dijanjikan-Nya:
Akan majukah bayang-bayang itu sepuluh tapak atau akan mundur
sepuluh tapak?"
10 Hizkia berkata: "Itu perkara ringan bagi bayang-bayang itu untuk
memanjang sepuluh tapak! Sebaliknya, biarlah bayang-bayang itu
mundur ke belakang sepuluh tapak."
11 Lalu berserulah nabi Yesaya kepada TUHAN, maka dibuat-Nyalah
bayang-bayang itu mundur ke belakang sepuluh tapak, yang sudah
dijalani bayang-bayang itu pada penunjuk matahari buatan Ahas.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?1+Samuel+17-18
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/1+Samuel+17-18


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

0 komentar:

Posting Komentar