Santapan Rohani Hari Ini: Percaya Saja

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Percaya Saja


Percaya Saja

Posted: 23 Mar 2015 10:00 AM PDT

Selasa, 24 Maret 2015

KomikStrip-WarungSaTeKaMu-20150324-Percaya-Saja

Baca: Mazmur 56

56:1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Merpati di pohon-pohon tarbantin yang jauh. Miktam dari Daud, ketika orang Filistin menangkap dia di Gat.

56:2 Kasihanilah aku, ya Allah, sebab orang-orang menginjak-injak aku, sepanjang hari orang memerangi dan mengimpit aku!

56:3 Seteru-seteruku menginjak-injak aku sepanjang hari, bahkan banyak orang yang memerangi aku dengan sombong.

56:4 Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu;

56:5 kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?

56:6 Sepanjang hari mereka mengacaukan perkaraku; mereka senantiasa bermaksud jahat terhadap aku.

56:7 Mereka mau menyerbu, mereka mengintip, mengamat-amati langkahku, seperti orang-orang yang ingin mencabut nyawaku.

56:8 Apakah mereka dapat luput dengan kejahatan mereka? Runtuhkanlah bangsa-bangsa dengan murka-Mu, ya Allah!

56:9 Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung, air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-Mu. Bukankah semuanya telah Kaudaftarkan?

56:10 Maka musuhku akan mundur pada waktu aku berseru; aku yakin, bahwa Allah memihak kepadaku.

56:11 Kepada Allah, firman-Nya kupuji, kepada TUHAN, firman-Nya kupuji,

56:12 kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?

56:13 Nazarku kepada-Mu, ya Allah, akan kulaksanakan, dan korban syukur akan kubayar kepada-Mu.

56:14 Sebab Engkau telah meluputkan aku dari pada maut, bahkan menjaga kakiku, sehingga tidak tersandung; maka aku boleh berjalan di hadapan Allah dalam cahaya kehidupan.

Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu. —Mazmur 56:4

Percaya Saja

Ketika anak-anak kami masih kecil, membawa mereka ke dokter adalah pengalaman yang menarik. Ruang tunggu dokter itu dipenuhi mainan yang bisa mereka mainkan dan majalah anak-anak yang suka saya bacakan untuk mereka. Sampai di situ tidak ada masalah. Namun begitu saya menggendong mereka masuk ke kamar praktek dokter, segalanya berubah. Keceriaan tiba-tiba berubah menjadi ketakutan, apalagi ketika perawat mendekati mereka dengan jarum suntik. Semakin dekat langkah si perawat, semakin erat mereka memeluk saya. Mereka memeluk saya dengan erat untuk mendapat kelegaan, atau mungkin mereka berharap tidak perlu disuntik, tanpa menyadari bahwa suntikan itu sebenarnya untuk kebaikan mereka sendiri.

Terkadang dalam dunia yang telah jatuh dalam dosa ini, kita silih berganti mengalami masa yang damai dan tenang menjadi masa yang menyakitkan dan penuh pergumulan. Pada saat itulah, kita bertanya, “Bagaimana seharusnya saya menanggapi semua ini?” Kita bisa merasa takut dan bertanya-tanya mengapa Allah membiarkan hal itu menimpa kita. Atau sebaliknya, kita dapat meyakini bahwa di tengah masalah tersebut, Allah sedang melakukan sesuatu yang pada akhirnya adalah untuk kebaikan kita juga, walaupun itu terasa menyakitkan. Kiranya kita juga mengingat perkataan yang ditulis sang pemazmur, “Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu” (Mzm. 56:4).

Seperti anak-anak saya, semakin sulit keadaannya, semakin erat kita harus bergantung kepada-Nya. Percayalah kepada-Nya. Kasih-Nya tidak pernah berkesudahan! —Joe Stowell

Datanglah segera, Tuhan, untuk menolongku. Ajarku untuk mempercayai-Mu di masa-masa sulit. Ingatkan aku akan kehadiran-Mu dan pada kenyataan bahwa Engkau memegangku dengan erat dalam tangan kasih-Mu.

Bergantunglah kepada Bapa di surga; Dialah satu-satunya harapanmu.

Bacaan Alkitab Setahun: Yosua 16-18; Lukas 2:1-24

0 komentar:

Posting Komentar