e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 17 Maret 2015
Ayat SH: Lukas 19:11-27
Judul: Integritas seorang pelayan
Dalam salah satu bukunya "The Case for Christianity", C.S. Lewis
mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang percaya pada
otoritas. Mengapa demikian? Sembilan puluh persen yang manusia
percayai adalah apa yang dikatakan orang lain, seperti: sahabat,
kerabat, keluarga, media, para ilmuwan, dan lain-lain. Kita
percaya begitu saja tanpa mengujinya sendiri. Kita yakin bahwa
orang yang mengatakannya adalah orang yang memiliki integritas dan
dapat dipercaya. Demikian halnya Allah tidak pernah ingkar
terhadap janji kehidupan kekal dan keadilan-Nya.
Dalam nas ini, Kristus mengumpamakan diri-Nya dengan si bangsawan yang
adalah calon raja, yang sedang merantau di negeri orang (11-12).
Untuk mendapatkan haknya, Kristus harus menjalankan misi Bapa
Surgawi, yaitu mendirikan Kerajaan Allah di dunia. Untuk
mengukuhkan hak-Nya, Kristus harus memikul seluruh dosa manusia di
Golgota. Hanya lewat cara ini, Kristus dapat memperoleh takhta
kerajaan surgawi.
Selama di dunia ini, Kristus mempersiapkan dua belas murid beserta
para pengikut-Nya yang setia. Ia membekali dan mendidik mereka
dengan ajaran Allah Bapa, melatih bersaksi tentang Injil Kerajaan
Allah, serta menempa agar menjadi saksi dan teladan Kristus
dimana-mana. Ia membentuk mereka menjadi manusia baru yang terus
disempurnakan (13).Setelah mereka dibekali, Kristus memercayakan
kelanjutan misi Bapa-Nya ke tangan mereka. Ia berjanji akan datang
menghakimi orang yang lalai menjalankan tugasnya. Selain itu, ia
berjanji akan memberikan penghargaan bagi mereka yang setia dan
bertanggung jawab dalam perkara kecil (15-27).
Marilah kita menjadi hamba Kristus yang setia dan dapat dipercaya
dalam melayani kehendak-Nya. Besar kecilnya porsi pelayanan
bukanlah hal yang penting. Bukankah anugerah yang kita terima
setiap hari, seperti kesehatan, kekayaan, kepintaran, dan lainnya,
seharusnya digunakan untuk melayani sesama yang membutuhkan.
Setiap jerih lelah ada upahnya. Setiap perilaku kemalasan ada
ganjarannya.
e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2015/03/17/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+19:11-27
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+19:11-27
Lukas 19:11-27
11 Untuk mereka yang mendengarkan Dia di situ, Yesus melanjutkan
perkataan-Nya dengan suatu perumpamaan, sebab Ia sudah dekat
Yerusalem dan mereka menyangka, bahwa Kerajaan Allah akan segera
kelihatan.
12 Maka Ia berkata: "Ada seorang bangsawan berangkat ke sebuah negeri
yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja di situ dan setelah itu
baru kembali.
13 Ia memanggil sepuluh orang hambanya dan memberikan sepuluh mina
kepada mereka, katanya: Pakailah ini untuk berdagang sampai aku
datang kembali.
14 Akan tetapi orang-orang sebangsanya membenci dia, lalu mengirimkan
utusan menyusul dia untuk mengatakan: Kami tidak mau orang ini
menjadi raja atas kami.
15 Dan terjadilah, ketika ia kembali, setelah ia dinobatkan menjadi
raja, ia menyuruh memanggil hamba-hambanya, yang telah diberinya
uang itu, untuk mengetahui berapa hasil dagang mereka
masing-masing.
16 Orang yang pertama datang dan berkata: Tuan, mina tuan yang satu
itu telah menghasilkan sepuluh mina.
17 Katanya kepada orang itu: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba
yang baik; engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu
terimalah kekuasaan atas sepuluh kota.
18 Datanglah yang kedua dan berkata: Tuan, mina tuan telah
menghasilkan lima mina.
19 Katanya kepada orang itu: Dan engkau, kuasailah lima kota.
20 Dan hamba yang ketiga datang dan berkata: Tuan, inilah mina tuan,
aku telah menyimpannya dalam sapu tangan.
21 Sebab aku takut akan tuan, karena tuan adalah manusia yang keras;
tuan mengambil apa yang tidak pernah tuan taruh dan tuan menuai
apa yang tidak tuan tabur.
22 Katanya kepada orang itu: Hai hamba yang jahat, aku akan
menghakimi engkau menurut perkataanmu sendiri. Engkau sudah tahu
bahwa aku adalah orang yang keras, yang mengambil apa yang tidak
pernah aku taruh dan menuai apa yang tidak aku tabur.
23 Jika demikian, mengapa uangku itu tidak kauberikan kepada orang
yang menjalankan uang? Maka sekembaliku aku dapat mengambilnya
serta dengan bunganya.
24 Lalu katanya kepada orang-orang yang berdiri di situ: Ambillah
mina yang satu itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang
mempunyai sepuluh mina itu.
25 Kata mereka kepadanya: Tuan, ia sudah mempunyai sepuluh mina.
26 Jawabnya: Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mempunyai,
kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari
padanya akan diambil, juga apa yang ada padanya.
27 Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi
rajanya, bawalah mereka ke mari dan bunuhlah mereka di depan
mataku."
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-5053168-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org
(e-SH) 17 Maret -- Lukas 19:11-27 - Integritas seorang pelayan
Labels:
0 komentar:
Posting Komentar