Santapan Rohani Hari Ini: Gadis Berjaket Hujan Kuning

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Gadis Berjaket Hujan Kuning


Gadis Berjaket Hujan Kuning

Posted: 08 Feb 2015 09:00 AM PST

Senin, 9 Februari 2015

Gadis Berjaket Hujan Kuning

Baca: Kejadian 2:18-25

2:18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."

2:19 Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu.

2:20 Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.

2:21 Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.

2:22 Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.

2:23 Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."

2:24 Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.

2:25 Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.

Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. —Kejadian 2:24

Gadis Berjaket Hujan Kuning

Jaket hujan kuning yang dikenakannya menarik perhatian saya hari itu, dan kemudian saya menjadi semakin tertarik kepada mahasiswi baru berambut cokelat panjang yang manis itu. Tak lama setelah itu saya memberanikan diri untuk menyapa Sue ketika ia sedang berjalan kaki sambil membaca sepucuk surat dari seorang pria di kota asalnya, dan dengan canggung mengajaknya berkencan. Saya begitu terkejut saat ia menerima ajakan saya.

Lebih dari empat dekade kemudian, Sue dan saya mengenang kembali dengan gembira peristiwa yang canggung di kampus tersebut—dan mengagumi bagaimana Allah mempertemukan seorang pria pemalu asal Ohio dengan seorang gadis pemalu dari Michigan. Sepanjang tahun-tahun yang telah kami lalui, kami telah menghadapi banyak krisis dalam membangun keluarga kami bersama-sama. Kami berupaya sebaik mungkin mengasuh keempat anak kami, dan pernah bergumul berat ketika kehilangan salah seorang dari mereka. Masalah besar dan kecil telah menguji iman kami, tetapi kami terus bersama. Diperlukan komitmen dari kami berdua dan anugerah Allah. Hari ini, kami bersukacita dalam rancangan Allah, sebagaimana tertulis dalam Kejadian 2:24—untuk meninggalkan orangtua kami, dipersatukan sebagai suami dan istri, dan menjadi satu daging. Kami mensyukuri rancangan luar biasa yang telah memberi kami satu kehidupan bersama yang begitu indah ini.

Rancangan Allah untuk pernikahan memang indah. Oleh karena itu, kami berdoa kiranya para pasangan suami-istri merasakan betapa luar biasanya kehidupan pernikahan yang dinikmati di bawah naungan berkat dari tuntunan Allah yang penuh kasih. —JDB

Ya Tuhan, hal pertama yang Engkau tetapkan pada awal peradaban
manusia adalah pernikahan. Terima kasih Engkau telah merancang
lembaga yang menakjubkan ini. Tunjukkanlah apa yang dapat
kulakukan untuk menguatkan orang lain dalam pernikahan mereka.

Pernikahan bertumbuh subur dalam iklim yang saling mengasihi, menghormati, dan menghargai.

Bacaan Alkitab Setahun: Imamat 6-7; Matius 25:1-30

0 komentar:

Posting Komentar