Santapan Rohani Hari Ini: Cermin, Cermin

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Cermin, Cermin


Cermin, Cermin

Posted: 17 Feb 2015 09:00 AM PST

Rabu, 18 Februari 2015

Cermin, Cermin

Baca: Yakobus 1:19-27

1:19 Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;

1:20 sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.

1:21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.

1:22 Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.

1:23 Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.

1:24 Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya.

1:25 Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.

1:26 Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.

1:27 Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.

Barangsiapa . . . bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya. —Yakobus 1:25

Cermin, Cermin

Seberapa sering kamu melihat bayangan Anda pada cermin? Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa orang pada umumnya becermin 8-10 kali sehari. Survei lain mengatakan bahwa hitungannya bisa mencapai 60-70 kali sehari, jika yang disebut becermin juga termasuk lirikan sekilas untuk melihat bayangan kita di jendela toko dan di layar ponsel.

Mengapa kita begitu sering becermin? Kebanyakan ahli setuju bahwa alasannya adalah untuk memeriksa penampilan kita, terutama sebelum mengikuti rapat atau pertemuan. Jika ada yang salah dengan penampilan kita, kita ingin memperbaikinya. Mengapa becermin jika kita tidak berencana mengubah sesuatu yang salah?

Rasul Yakobus mengatakan bahwa membaca atau mendengarkan firman Allah tanpa menerapkannya adalah sama seperti seseorang yang melihat ke cermin lalu melupakan apa yang telah ia lihat (1:22-24). Namun yang lebih baik bagi kita adalah melihat dengan lebih cermat dan bertindak sesuai dengan yang kita lihat. Yakobus mengatakan, “Barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya” (ay.25).

Jika hanya mendengarkan firman Allah tanpa menerapkannya, kita menipu diri kita sendiri (ay.22). Akan tetapi, ketika kita menguji diri sendiri dalam terang firman Allah dan menaati perintah-Nya, Allah akan membebaskan kita dari segala sesuatu yang menghalangi kita untuk menjadi semakin serupa dengan-Nya hari lepas hari. —DCM

Terima kasih, Tuhan, untuk Alkitab, firman-Mu bagi kami.
Berilah kami hikmat dan bimbingan ketika kami membacanya
lembar demi lembar. Buatlah kami peka terhadap suara-Mu
dan berilah kami hati yang mau taat.

Alkitab adalah cermin yang memungkinkan kita melihat diri sendiri sebagaimana Allah melihat kita.

Bacaan Alkitab Setahun: Imamat 23-24; Markus 1:1-22

Photo credit: heddaselder / Foter / CC BY-NC-SA

Youth Gathering Bandung 2015

Posted: 17 Feb 2015 01:40 AM PST

SR

WarungSaTeKaMu akan berkunjung ke kota Bandung!
Pastikan kamu datang ke acara seru yang akan kami adakan di sana.

Ada Exhibition, Life-Talk, Art Performance, dan Bible Talk oleh kak Astri Sinaga

CATAT TANGGAL & JAM-NYA!

Sabtu, 28 Februari 2015
14.00 – 17.00 WIB

Ruang Mini Theater Lt. 8
Universitas Kristen Maranatha
Gedung Administrasi Pusat (Gerbang 4)
Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri No. 65, Bandung
 

Klik di sini untuk mendaftar & dapatkan merchandise menarik WarungSaTeKaMu.
Acara ini tidak dikenakan biaya.

GitaKaMu: Anugerah-Mu di Hidupku

Posted: 17 Feb 2015 01:00 AM PST

Kamu mengayun langkah gembira, membayangkan senangnya bertemu dengan orang yang kamu kasihi. Tetapi, mengapa begitu cepat senyum di hadapanmu sirna? Ahh, ternyata bukan kamu yang diharapkannya. Bila saja kamu mengirim setumpuk hadiah yang diinginkannya, kehadiranmu bahkan sebenarnya tidak diperlukan.

Ironis ya? Sayangnya, gambaran yang sama kerap mencerminkan hubungan kita dengan Tuhan …

Pernahkah kamu bergembira karena Tuhan? Bukan, bukan bergembira karena kamu baru saja dapat rezeki nomplok atau doamu terjawab. Tetapi, bergembira karena Pribadi Tuhan sendiri, Sang Pencipta bentang langit dan sinar fajar, Sang Penguasa hujan badai dan Pelukis pelangi. Sang Raja yang berkenan menyapa kita dalam rupa manusia, dan menebus kita dari hukuman dosa.

Pemazmur berkata:
"Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak.
(Mazmur 37:3-5)

Lagu yang kali ini kami hadirkan dari kelompok musik Melody of Salvation, mengungkapkan kerinduan dan kegembiraan yang besar saat berada di hadirat Tuhan. Mengenal Tuhan yang penuh kuasa sekaligus anugerah, sebagaimana yang dinyatakan Alkitab, tidak bisa tidak membangkitkan rasa kagum dan hormat kepada-Nya. Mendengar Firman-Nya membuat bahagia, mengalami penyertaan-Nya membuat terpesona, melakukan perintah-perintah-Nya (dan tahu bahwa Dia senang melihat itu semua) rasanya sangat luar biasa.

Adakalanya kasih kita kepada Tuhan menjadi dingin. Kita mencari berkat-berkat-Nya, bukan wajah-Nya. Kita mengharapkan pemberian-Nya, bukan kehadiran-Nya. Lagu ini kiranya menghangatkan hati kita kembali dengan kekaguman dan kerinduan akan Allah. Dia mengasihi kita! Sekalipun kita telah jatuh sedemikian dalam, Dia bersedia menerima kita apa adanya. Namun, tak berhenti di sana, kasih-Nya tidak membiarkan kita hidup seadanya. Dalam anugerah-Nya, Dia mau membentuk kita menjadi pribadi-pribadi yang menyatakan kemuliaan-Nya. Mari terus melekat kepada-Nya, jangan pernah sia-siakan anugerah-Nya dalam hidup kita.

Anugerah-Mu di Hidupku

Saat Kau memandangku, Tuhan
Kau lalu tersenyum kepadaku, Bapa
Ingin ku menyenangkan-Mu
Di setiap langkahku
Di dalam hidupku

Bridge:
Melihat-Mu
Mendengar suara-Mu
Membuatku bahagia

Reff:
Kurindu s’lalu hadirat-Mu
Membuatku terpesona
Kebaikan-Mu memenuhiku
Berikanku kedamaian

Kasih-Mu s’lalu di hatiku
Memberikan keindahan
Kesetiaan-Mu melingkupiku
Anugerah-Mu di hidupku

MoS

Tentang Melody of Salvation

Sebagaimana namanya, Melody of Salvation [nyanyian keselamatan] atau disingkat MoS, adalah kelompok musik yang lahir sebagai ekspresi syukur atas anugerah keselamatan dari Tuhan yang begitu besar. Dibentuk oleh Daniel Ale Sandro dan Jefry Karundeng pada 1 Februari 2010 saat mereka kuliah di Bandung, MoS rindu memberitakan berita keselamatan kepada generasi muda, agar tidak menjadi generasi yang terhilang; sekaligus mengingatkan setiap orang yang sudah diselamatkan agar tidak menyia-nyiakan kasih karunia Tuhan dalam kehidupan mereka.

MoS juga rindu menyatukan hati gereja-gereja Tuhan di Indonesia melalui musik yang mereka persembahkan. Personil MoS sendiri adalah para pemuda dari berbagai macam denominasi gereja, dan kerap melayani acara-acara gereja yang bersifat oikumene. Mereka juga aktif melayani dalam berbagai kegiatan sosial. Lagu ini adalah bagian dari album pertama mereka.

0 komentar:

Posting Komentar