(e-SH) 09 Februari -- Lukas 10:25-37 - Peka terhadap Sesama

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 9 Februari 2015
Ayat SH: Lukas 10:25-37

Judul: Peka terhadap Sesama

Apa bedanya Yesus dengan ahli taurat dalam bacaan kita hari ini?
Perbedaan pertama ialah sikap yang arogan dari si ahli Taurat. Ia
menempatkan diri pada posisi lebih tinggi dari Yesus seolah berhak
menguji Dia. Yesus menjawab kembali dengan pertanyaan, yang dapat
dijawab secara tepat. Babak pertama kelihatannya kedudukan sama
kuat. Namun, memasuki babak kedua dialog ini, baru kelihatan
perbedaan yang menyolok (29-37).

Ahli Taurat ini walau tahu firman Tuhan PL yang diintisarikan ke dalam
dua hukum kasih, ternyata tidak siap untuk melakukannya dalam
hidupnya. Hal ini terlihat jelas dari jawabannya, "Siapakah
sesamaku manusia?" (29). Ahli Taurat ini mewakili kebanyakan orang
Yahudi pada masa itu, melihat sesama manusia hanyalah sesama
Yahudi.

Justru perumpamaan Yesus membongkar pemahaman picik tersebut,
sekaligus menggugah kepekaan kasih terhadap sesama manusia. Yesus
membandingkan para pemuka agama Yahudi dengan orang Samaria yang
dianggap ras campuran yang lebih rendah. Imam dan orang Lewi
ternyata hanya mampu mungkin bersimpati kepada sesama Yahudi
mereka yang kemalangan sementara si Samaria ternyata berempati
kepada orang yang secara ras sering menghinanya. Empatinya itulah
yang menggerakkan dirinya menolong si malang tersebut, bahkan
dengan tidak kepalang tanggung.

Dialog babak kedua ini ditutup dengan kemenangan 1-0 Yesus terhadap si
ahli Taurat. Si ahli Taurat tidak bisa mengelakkan diri dari
pengakuan siapa sesama manusia sesungguhnya. Sehingga dengan
otoritas Yesus bisa berkata, "Pergilah, dan perbuatlah demikian."

Bagaimana membangun kepekaan terhadap sesama kita? Pertama-tama harus
terlebih dahulu memiliki sungguh-sungguh kasih kepada Allah.
Barulah kita bisa mengasihi yang Allah kasihi, yaitu sesama kita.
Bisa mengasihi Allah, tentulah lebih dahulu kita mengalami kasih
Allah. Sayangnya, semua itu hanya ada secara teoretis di dalam
pikiran si ahli Taurat. Mudah-mudah tidak demikian dengan kita.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2015/02/09/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+10:25-37
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+10:25-37

Lukas 10:25-37

25 Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai
Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh
hidup yang kekal?"
26 Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa
yang kaubaca di sana?"
27 Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu
dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan
segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri."
28 Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian,
maka engkau akan hidup."
29 Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus:
"Dan siapakah sesamaku manusia?"
30 Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho;
ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya
habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu
pergi meninggalkannya setengah mati.
31 Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat
orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan.
32 Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat
orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.
33 Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke
tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya
oleh belas kasihan.
34 Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia
menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang
itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke
tempat penginapan dan merawatnya.
35 Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik
penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih
dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.
36 Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah
sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?"
37 Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan
kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah
demikian!"


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-5023928-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar