e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 25 Februari 2015
Bacaan : Amsal 1:1-7
Setahun: Bilangan 28-29
Nats: ...baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu... (Amsal
1:5)
Judul:
BERBICARA ATAU MENDENGAR?
Sebuah humor. Seusai kebaktian Minggu pagi, seorang anak laki-laki
berkata pada ibunya, "Bu, kelak saat dewasa, aku mau menjadi pendeta
saja." Ibu bertanya, "Hei, mengapa kamu tiba-tiba memutuskan
begitu?" Anak itu menjawab, "Sebab aku yakin, Ibu akan
mengharuskanku ke gereja setiap Minggu sampai aku dewasa kelak,
bukan? Nah, aku sudah mempertimbangkan dan memutuskan, lebih enak
bagiku untuk berdiri dan berteriak-teriak dari podium, ketimbang aku
harus duduk dan mendengarkan saja." Ha, ternyata ia ingin menjadi
pendeta, hanya karena ia keberatan untuk mendengarkan!
Amsal hari ini mengingatkan akan pentingnya mendengarkan didikan
hikmat, khususnya hikmat dari Tuhan, yang memberi kebijaksanaan. Ini
seperti permintaan Salomo ketika ia hendak dinobatkan menjadi raja,
"Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang
perkara..." (1 Raj. 3:9). Kata "faham" ini berasal dari akar kata
"mendengar dengan penuh perhatian". Artinya, mendengar setiap
tuntunan dan didikan Tuhan, yang tak pernah menyesatkan.
Nyatanya, mendengar memang bukan perkara mudah. Lebih enak rasanya
berbicara daripada mendengar. Lebih enak mengkritik atau
mengomentari daripada dikritik ataupun dikomentari. Dalam mendengar
harus ada pengendalian diri. Dalam mendengar perlu ada kerendahan
hati untuk diarahkan dan dibentuk. Namun, inilah rahasia firman yang
dibukakan hari ini: ketika Salomo rela mendengar nasihat Tuhan di
setiap langkah, ia pun menjadi bijak di setiap tindakan. --Agustina
Wijayani /Renungan Harian
BERILAH AKU TELINGA YANG SIAP MENDENGAR SETIAP HIKMAT TUHAN
YANG MENUNTUNKU UNTUK MELANGKAH DENGAN BENAR.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2015/02/25/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Amsal+1:1-7
Amsal 1:1-7
1 Amsal-amsal Salomo bin Daud, raja Israel,
2 untuk mengetahui hikmat dan didikan, untuk mengerti kata-kata
yang bermakna,
3 untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta kebenaran,
keadilan dan kejujuran,
4 untuk memberikan kecerdasan kepada orang yang tak berpengalaman,
dan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda--
5 baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah
orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan--
6 untuk mengerti amsal dan ibarat, perkataan dan teka-teki orang
bijak.
7 Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang
bodoh menghina hikmat dan didikan.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Bilangan+28-29
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Bilangan+28-29
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
(e-RH) Februari 25 -- BERBICARA ATAU MENDENGAR?
Labels:
0 komentar:
Posting Komentar