Santapan Rohani Hari Ini: Dipanggil Namanya

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Dipanggil Namanya


Dipanggil Namanya

Posted: 03 Dec 2014 09:00 AM PST

Kamis, 4 Desember 2014

KomikStrip-WarungSateKamu-20141204-Dipanggil-Namanya

Baca: Lukas 19:1-10

19:1 Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu.

19:2 Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya.

19:3 Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek.

19:4 Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.

19:5 Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu."

19:6 Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita.

19:7 Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa."

19:8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."

19:9 Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham.

19:10 Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."

Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” —Lukas 19:5

Dipanggil Namanya

Pada suatu awal tahun ajaran baru, seorang kepala sekolah di kota kami mencanangkan tekadnya untuk menghafalkan seluruh nama dari 600 murid yang menempuh pendidikan di sekolahnya. Kemampuan dan tekad kepala sekolah itu tidak dapat diremehkan. Lihat saja rekam jejaknya. Pada tahun sebelumnya, kepala sekolah tersebut berhasil menghafal 700 nama murid-muridnya, dan tahun sebelumnya lagi, ia sanggup menghafal 400 nama anak dari sekolah yang lain. Bayangkan perasaan bangga dalam hati para murid itu ketika mereka dikenali sekaligus juga dipanggil menurut nama mereka.

Cerita tentang Zakheus dan Yesus (Luk. 19:1-10) mengandung suatu unsur kejutan tentang pengenalan pribadi. Ketika Yesus sedang melewati kota Yerikho, seorang pemungut cukai yang kaya bernama Zakheus memanjat pohon supaya dapat melihat-Nya. “Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: ‘Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu’” (ay.5). Yesus tidak mengabaikan Zakheus atau berkata, “Hei, kamu yang di atas pohon.” Namun yang dilakukan Yesus adalah memanggil nama Zakheus. Sejak saat itu, hidup Zakheus pun berubah.

Ketika rasanya tidak ada orang yang mengenalmu atau mempedulikan kehadiranmu, ingatlah Yesus. Dia mengenal nama kita dan Dia rindu supaya kita pun mengenal-Nya secara pribadi. Bapa kita di surga memandang kita dengan mata kasih-Nya dan Dia peduli terhadap setiap seluk-beluk kehidupan kita. —DCM

Bapa, terima kasih karena nilaiku di mata-Mu tidak ditentukan oleh
perbuatanku, tetapi semata-mata karena aku ini ciptaan-Mu.
Tolong aku untuk mengenali nilai yang sama dalam diri orang lain
saat aku menjadi wakil-Mu di tengah dunia ini.

Yesus mengenal namamu dan rindu kamu pun mengenal-Nya.

Yang Seru dari BIG HERO 6

Posted: 02 Dec 2014 10:44 PM PST

Oleh: Juni Liem

Movie-Review-Big-Hero

Buat kamu yang suka menonton film animasi buatan Disney, pasti tahu film Big Hero 6, yang ramai ditonton beberapa waktu yang lalu. Ceritanya sederhana, lucu, dan cukup menghibur. Animasinya juga keren banget. Tapi tak sekadar menghibur, film ini juga mengajak kita belajar banyak hal yang positif, tentang keluarga, tentang persahabatan, tentang keberanian, tentang belajar melihat dari sisi lain, tentang ketulusan, dan sebagainya. Seru deh pokoknya!

Salah satu tokoh yang menonjol dari film tersebut adalah Baymax, robot balon yang berbadan besar dan berwarna putih. Baymax adalah penemuan dari seorang mahasiswa bernama Tadashi. Tetapi sayang, Tadashi meninggal saat berusaha menolong profesornya ketika terjadi kebakaran di kampus. Hiro, adik Tadashi, yakin bahwa ada orang yang sengaja membakar kampusnya, dan menyebabkan kakaknya meninggal. Dengan kepintarannya, Hiro mengembangkan kemampuan Baymax untuk menjadi seorang robot petarung, lalu bersama 4 orang sahabat Tadashi lainnya, mereka memulai sebuah petualangan untuk mencari kebenaran di balik peristiwa itu.

Ada banyak sekali perenungan yang muncul di benakku saat menonton film ini. Misalnya saja, betapa senangnya punya "penolong" setia seperti Baymax. Baymax dirancang sebagai robot yang akan menemani dan merawat orang yang sakit. Begitu mendengar kata "Ouch", Baymax pun langsung beraksi. Bila kehadirannya tak lagi dibutuhkan, cukup dengan kata kunci “I’m satisfied with my care“, Baymax pun bisa “diusir” untuk kembali ke dalam kotaknya. Well, sebenarnya, aku punya “Penolong” yang tak bisa dibandingkan dengan Baymax! TUHAN! Pribadi yang selalu peduli dan menjagaku setiap waktu! Kalau Baymax memang diciptakan untuk membantu manusia, Tuhan sebaliknya menciptakan kita untuk melayani-Nya. Namun, meski Dia dapat melakukan apa saja tanpa kita dan berhak meminta pengabdian terbaik kita, Dia justru memberi teladan tentang apa artinya melayani. Tanpa harus berseru "Ouch", Tuhan mengerti pergumulan kita, dan selalu hadir bagi anak-anak-Nya yang menghadapi masalah. Dia menyertai kita baik saat kita sakit maupun sehat. Adakalanya aku mengabaikan kehadiran-Nya, bahkan berusaha melarikan diri dari-Nya. Tapi Dia bukan Pribadi yang bisa diperintah dengan satu kata kunci. Dia tahu semua serba-serbi hidup kita, apa yang kita rencanakan, apa yang kita lakukan. Dia bahkan punya rancangan yang indah dalam hidup kita. Sungguh aku bersyukur untuk itu!

Selain membawaku bersyukur atas Tuhan yang Mahahadir dan Mahakuasa untuk menolong, sosok Baymax juga mengingatkan aku untuk mengambil pilihan-pilihan yang bijak agar hidupku dapat memenuhi tujuan Penciptaku. Baymax diciptakan Tadashi untuk tujuan baik, menolong orang yang membutuhkan. Tetapi, ketika chip baik di tubuhnya dicabut dan diganti dengan yang jahat, Baymax menjadi robot yang kasar dan menyerang semua orang. Kita, manusia juga diciptakan Allah untuk tujuan yang baik, memenuhi seluruh bumi dengan gambar kemuliaan-Nya. Bedanya, kita tidak diciptakan sebagai robot. Tuhan memberi kita kemampuan untuk memilih, mau hidup menurut aturan-aturan-Nya, atau tidak. Sekalipun manusia telah memilih melawan Tuhan, kita bersyukur bahwa ada kesempatan kedua yang Tuhan berikan bagi kita melalui Kristus, Sang Juruselamat. Akankah kita yang sudah diselamatkan Tuhan kini akan memilih untuk hidup menurut rencana-Nya? Tuhan telah memberikan Firman-Nya untuk "mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik kita dalam kebenaran" (2 Timotius 3:16) agar kita bisa hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Akankah kita memilih untuk menaati Firman-Nya?

Gimana pendapatmu sendiri tentang Big Hero 6? Yuk bagikan juga hal-hal seru yang kamu lihat dalam film ini … =)

 
 
Baca juga review teman lainnya: Big Hero 6

Obrolan Desember 2014

Posted: 02 Dec 2014 08:51 PM PST

Firman Tuhan dalam Roma 15:7 berkata: “Terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah.”

Perintah yang mudah atau sulit? Mungkin jadi mudah ketika kita menghadapi rekan yang baik, menyenangkan, punya banyak talenta, asyik, seru, gaul, cocok sama kita. Mungkin jadi sulit ketika kita menghadapi mereka yang jutek, lelet, sok tahu, kepo, norak, bedaa banget sama kita.

Yuuk saling membagikan bagaimana Kristus menolong kita menaati perintah ini … =)

Obrolan-WarungSateKamu-Desember-2014-A

0 komentar:

Posting Komentar