Santapan Rohani Hari Ini: Tidak Layak

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Tidak Layak


Tidak Layak

Posted: 04 Nov 2014 09:00 AM PST

Rabu, 5 November 2014

Tidak Layak

Baca: Kejadian 32:3-12

32:3 Sesudah itu Yakub menyuruh utusannya berjalan lebih dahulu mendapatkan Esau, kakaknya, ke tanah Seir, daerah Edom.

32:4 Ia memerintahkan kepada mereka: "Beginilah kamu katakan kepada tuanku, kepada Esau: Beginilah kata hambamu Yakub: Aku telah tinggal pada Laban sebagai orang asing dan diam di situ selama ini.

32:5 Aku telah mempunyai lembu sapi, keledai dan kambing domba, budak laki-laki dan perempuan, dan aku menyuruh memberitahukan hal ini kepada tuanku, supaya aku mendapat kasihmu."

32:6 Kemudian pulanglah para utusan itu kepada Yakub dan berkata: "Kami telah sampai kepada kakakmu, kepada Esau, dan iapun sedang di jalan menemui engkau, diiringi oleh empat ratus orang."

32:7 Lalu sangat takutlah Yakub dan merasa sesak hati; maka dibaginyalah orang-orangnya yang bersama-sama dengan dia, kambing dombanya, lembu sapi dan untanya menjadi dua pasukan.

32:8 Sebab pikirnya: "Jika Esau datang menyerang pasukan yang satu, sehingga terpukul kalah, maka pasukan yang tinggal akan terluput."

32:9 Kemudian berkatalah Yakub: "Ya Allah nenekku Abraham dan Allah ayahku Ishak, ya TUHAN, yang telah berfirman kepadaku: Pulanglah ke negerimu serta kepada sanak saudaramu dan Aku akan berbuat baik kepadamu–

32:10 sekali-kali aku tidak layak untuk menerima segala kasih dan kesetiaan yang Engkau tunjukkan kepada hamba-Mu ini, sebab aku membawa hanya tongkatku ini waktu aku menyeberangi sungai Yordan ini, tetapi sekarang telah menjadi dua pasukan.

32:11 Lepaskanlah kiranya aku dari tangan kakakku, dari tangan Esau, sebab aku takut kepadanya, jangan-jangan ia datang membunuh aku, juga ibu-ibu dengan anak-anaknya.

32:12 Bukankah Engkau telah berfirman: Tentu Aku akan berbuat baik kepadamu dan menjadikan keturunanmu sebagai pasir di laut, yang karena banyaknya tidak dapat dihitung."

Sekali-kali aku tidak layak untuk menerima segala kasih dan kesetiaan yang Engkau tunjukkan kepada hamba-Mu ini. —Kejadian 32:10

Tidak Layak

Tidak seperti orang-orang yang meninggikan diri mereka, Yakub sadar bahwa hidupnya telah dirusak oleh dosa (Kej. 32:10). Ia memandang dirinya tidak layak untuk menerima kasih karunia Allah. Ia telah menipu kakaknya Esau untuk mendapatkan hak kesulungan (psl.27), dan sang kakak pun membencinya karena hal itu. Sekarang, bertahun-tahun kemudian, Yakub harus kembali berhadapan dengan Esau.

Yakub berdoa, “Sekali-kali aku tidak layak untuk menerima segala kasih dan kesetiaan yang Engkau tunjukkan . . . . Lepaskanlah kiranya aku” (Kej. 32:10-11).

Alangkah janggal melihat kedua frasa ini saling berdampingan: Aku tidak layak untuk menerima segala kasih-Mu . . . . Lepaskanlah aku! Namun Yakub dapat berdoa memohon belas kasihan Allah karena pengharapannya tidak digantungkan pada keadaan dirinya, tetapi pada janji Allah. Allah berjanji bahwa Dia berkenan kepada siapa saja yang merendahkan diri di hadapan- Nya. Kerendahan hati dan penyesalan merupakan kunci yang membuka pintu hati Allah. Seseorang berkata bahwa sikap hati yang terbaik untuk berdoa dimiliki ketika kita telah kehilangan segalanya. Pada saat itu, doa menjadi seruan yang keluar dari lubuk hati yang terdalam. Doa itu berasal dari jiwa yang menyadari kebobrokan dirinya.

Doa-doa seperti itu dipanjatkan oleh orang-orang yang sadar sepenuhnya akan dosa dan aib mereka, tetapi, pada saat yang sama, mereka juga diyakinkan akan anugerah Allah yang tercurah kepada manusia berdosa yang tidak layak menerimanya. Allah menyimak seruan mereka yang berdoa: “Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini!” (Luk. 18:13) —DHR

Ya Tuhan, aku ini seperti Yakub, yang membutuhkan belas kasih-Mu.
Aku telah berdosa kepada-Mu, dan kini kubersujud di kaki-Mu.
Terima kasih, Engkaulah Allah yang penuh belas kasih, yang selalu
siap dan sanggup untuk mengampuni dan memulihkanku.

Layaklah Allah yang agung mengampuni para pendosa besar.

0 komentar:

Posting Komentar