e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 10 November 2014
Bacaan : Hakim-hakim 6:11-24
Setahun: Kisah Para Rasul 4-6
Nats: Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman
kepadanya, demikian: "TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang
gagah berani." (Hakim-hakim 6:12)
Judul:
PAHLAWAN
Sebutan pahlawan biasanya dikenakan pada orang yang menonjol
karena keberanian dan pengurbanannya dalam membela kebenaran. Itulah
definisi pahlawan yang dirumuskan Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Pahlawan dalam pengertian ini memang identik dengan orang yang
memiliki sifat gagah berani. Nyatanya, di dalam kamus Tuhan,
pengertiannya tidak selalu demikian.
Gideon pada awalnya bukan orang yang berani. Ia merasa dirinya kecil
dan lemah (ay. 15). Ia juga ketakutan (Hak. 7:10). Meskipun begitu,
sejak awal Tuhan sudah menyebut Gideon sebagai pahlawan yang gagah
berani. Mengapa demikian? Keberanian bukan syarat utama yang
diperlukan Tuhan, sebab Tuhan mampu menumbuhkan keberanian orang
dengan mudah (Hak. 7:11-14). Tuhan mau memakai orang-orang yang
sadar akan kelemahan dirinya dan rendah hati seperti Gideon (Hak.
8:22-23). Orang yang demikian akan cenderung lebih mudah bergantung
pada Tuhan, mau berserah sepenuhnya pada kehendak-Nya, dan bersedia
diarahkan ke jalan kemenangan yang Tuhan tunjukkan. Akhirnya, Gideon
mencapai kemenangan yang gemilang dan perkataan Tuhan atas dirinya
pun terbukti kebenarannya.
Tantangan hidup di dunia yang keras ini kerap membuat kita takut.
Namun, rasa takut itu seharusnya membuat kita makin berserah dan
bersandar pada kehendak Tuhan. Tetaplah beriman, dan berpeganglah
pada perkataan-Nya tentang diri kita. Tuhan menyertai orang beriman.
Tuhan sendirilah yang membangkitkan keberanian kita dan membawa kita
ke dalam kemenangan-Nya. --Edy Siswoko /Renungan Harian
MODAL MENJADI PAHLAWAN BUKANLAH KEBERANIAN DIRI, MELAINKAN
PENYERAHAN DIRI PADA TUHAN YANG MEMBANGKITKAN KEBERANIAN.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/11/10/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Hakim-hakim+6:11-24
Hakim-hakim 6:11-24
11 Kemudian datanglah Malaikat TUHAN dan duduk di bawah pohon
tarbantin di Ofra, kepunyaan Yoas, orang Abiezer itu, sedang
Gideon, anaknya, mengirik gandum dalam tempat pemerasan anggur
agar tersembunyi bagi orang Midian.
12 Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman
kepadanya, demikian: "TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang
gagah berani."
13 Jawab Gideon kepada-Nya: "Ah, tuanku, jika TUHAN menyertai kami,
mengapa semuanya ini menimpa kami? Di manakah segala
perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib yang diceritakan oleh nenek
moyang kami kepada kami, ketika mereka berkata: Bukankah TUHAN
telah menuntun kita keluar dari Mesir? Tetapi sekarang TUHAN
membuang kami dan menyerahkan kami ke dalam cengkeraman orang
Midian."
14 Lalu berpalinglah TUHAN kepadanya dan berfirman: "Pergilah
dengan kekuatanmu ini dan selamatkanlah orang Israel dari
cengkeraman orang Midian. Bukankah Aku mengutus engkau!"
15 Tetapi jawabnya kepada-Nya: "Ah Tuhanku, dengan apakah akan
kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling
kecil di antara suku Manasye dan akupun seorang yang paling muda
di antara kaum keluargaku."
16 Berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Tetapi Akulah yang menyertai
engkau, sebab itu engkau akan memukul kalah orang Midian itu
sampai habis."
17 Maka jawabnya kepada-Nya: "Jika sekiranya aku mendapat kasih
karunia di mata-Mu, maka berikanlah kepadaku tanda, bahwa Engkau
sendirilah yang berfirman kepadaku.
18 Janganlah kiranya pergi dari sini, sampai aku datang kepada-Mu
membawa persembahanku dan meletakkannya di hadapan-Mu."
Firman-Nya: "Aku akan tinggal, sampai engkau kembali."
19 Masuklah Gideon ke dalam, lalu mengolah seekor anak kambing dan
roti yang tidak beragi dari seefa tepung; ditaruhnya daging itu
ke dalam bakul dan kuahnya ke dalam periuk, dibawanya itu
kepada-Nya ke bawah pohon tarbantin, lalu disuguhkannya.
20 Berfirmanlah Malaikat Allah kepadanya: "Ambillah daging dan roti
yang tidak beragi itu, letakkanlah ke atas batu ini, dan
curahkan kuahnya." Maka diperbuatnya demikian.
21 Dan Malaikat TUHAN mengulurkan tongkat yang ada di tangan-Nya;
dengan ujungnya disinggung-Nya daging dan roti itu; maka
timbullah api dari batu itu dan memakan habis daging dan roti
itu. Kemudian hilanglah Malaikat TUHAN dari pandangannya.
22 Maka tahulah Gideon, bahwa itulah Malaikat TUHAN, lalu katanya:
"Celakalah aku, Tuhanku ALLAH! sebab memang telah kulihat
Malaikat TUHAN dengan berhadapan muka."
23 Tetapi berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Selamatlah engkau! Jangan
takut, engkau tidak akan mati."
24 Lalu Gideon mendirikan mezbah di sana bagi TUHAN dan menamainya:
TUHAN itu keselamatan. Mezbah itu masih ada sampai sekarang di
Ofra, kota orang Abiezer.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+4-6
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+4-6
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
(e-RH) November 10 -- PAHLAWAN
Labels:
0 komentar:
Posting Komentar