Santapan Rohani Hari Ini: Jalan Memutar Yang Misterius

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Jalan Memutar Yang Misterius


Jalan Memutar Yang Misterius

Posted: 15 Oct 2014 10:00 AM PDT

Kamis, 16 Oktober 2014

Jalan Memutar Yang Misterius

Baca: Kejadian 12:1-10; 13:1

12:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;

12:2 Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.

12:3 Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."

12:4 Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lotpun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran.

12:5 Abram membawa Sarai, isterinya, dan Lot, anak saudaranya, dan segala harta benda yang didapat mereka dan orang-orang yang diperoleh mereka di Haran; mereka berangkat ke tanah Kanaan, lalu sampai di situ.

12:6 Abram berjalan melalui negeri itu sampai ke suatu tempat dekat Sikhem, yakni pohon tarbantin di More. Waktu itu orang Kanaan diam di negeri itu.

12:7 Ketika itu TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: "Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu." Maka didirikannya di situ mezbah bagi TUHAN yang telah menampakkan diri kepadanya.

12:8 Kemudian ia pindah dari situ ke pegunungan di sebelah timur Betel. Ia memasang kemahnya dengan Betel di sebelah barat dan Ai di sebelah timur, lalu ia mendirikan di situ mezbah bagi TUHAN dan memanggil nama TUHAN.

12:9 Sesudah itu Abram berangkat dan makin jauh ia berjalan ke Tanah Negeb.

12:10 Ketika kelaparan timbul di negeri itu, pergilah Abram ke Mesir untuk tinggal di situ sebagai orang asing, sebab hebat kelaparan di negeri itu.

13:1 Maka pergilah Abram dari Mesir ke Tanah Negeb dengan isterinya dan segala kepunyaannya, dan Lotpun bersama-sama dengan dia.

Kepada-Mu nenek moyang kami percaya; mereka percaya, dan Engkau meluputkan mereka. —Mazmur 22:5

Jalan Memutar Yang Misterius

Sebelum saya dan istri menempuh perjalanan dengan mobil sejauh 640 km, saya telah mengatur alat navigasi GPS dengan memasukkan alamat tujuan kami, yaitu rumah putri kami di negara bagian Missouri. Saat berkendara menyusuri Illinois, GPS mengarahkan kami untuk keluar dari jalan raya. Kami pun harus menyimpang ke kota Harvey, sampai GPS mengarahkan kami kembali ke jalan raya. Saya tidak mengerti mengapa kami diarahkan untuk keluar dari jalan raya yang mulus itu dan harus menempuh jalan memutar yang misterius.

Saya tak pernah tahu jawabannya. Kami melanjutkan perjalanan, dan meyakini bahwa GPS itu akan mengantar kami tiba ke tujuan dan kemudian pulang kembali ke rumah.

Kejadian itu membuat saya berpikir tentang jalan memutar dalam hidup ini. Kita mungkin merasa sedang melalui suatu jalan yang mulus. Lalu, karena alasan tertentu, Allah mengarahkan kita ke suatu tempat yang asing. Mungkin itu berupa penyakit, krisis di tempat kerja atau di sekolah, atau suatu tragedi yang tak terduga. Kita tidak dapat memahami maksud Allah.

Abraham menghadapi jalan memutar yang misterius ketika Allah memerintahkannya, “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini” (Kej. 12:1). Abraham pasti bertanya-tanya mengapa Allah mengarahkannya untuk melintasi padang gurun Negeb. Namun ia mempercayai Allah dan tujuan-Nya yang baik.

Sebuah GPS mungkin saja melakukan kesalahan, tetapi kita bisa mempercayai Allah kita yang tak pernah gagal (Mzm. 22:5). Allah akan menuntun kita melalui semua jalan memutar yang misterius dan membawa kita mencapai tujuan yang dikehendaki-Nya. —JDB

Kami mencari tuntunan-Mu, ya Tuhan, tetapi kami tahu bahwa jalan
yang kami lalui tidak akan bebas dari tantangan. Tolong kami untuk
mempercayai-Mu melewati jalan-jalan memutar—dengan menyadari
bahwa Engkau tahu yang terbaik bagi kami dan demi kemuliaan-Mu.

Kita tidak perlu mengetahui jalannya ketika kita berjalan erat dengan Allah yang maha mengetahui.

0 komentar:

Posting Komentar