(e-SH) 12 Oktober -- Kidung Agung 4:1-5:1 - Memuji istri dengan tulus

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 12 Oktober 2014
Ayat SH: Kidung Agung 4:1-5:1

Judul: Memuji istri dengan tulus

Kapan terakhir kali Anda memuji kecantikan atau kegagahan pasangan
Anda? Apakah itu hanya Anda lakukan pada saat pendekatan atau masa
berpacaran, atau pada bulan-bulan pertama pernikahan? Seiring
waktu, yang kita lihat mungkin hanyalah kekurangan dan
ketidaksesuaian dengan selera Anda, atau perubahan pada fisik
maupun psikis, entah karena usia yang bertambah atau pola makan
yang tidak terkendali.

Pujian tulus sang pria kepada istrinya ini memang bukan untuk konsumen
publik, juga bukan untuk anggota keluarga yang lain. Inilah pujian
sang suami yang eksklusif hanya untuk sang istri, satu-satunya dan
tidak boleh ada yang lain. Oleh karena itu, ungkapan yang jujur,
blak-blakan, yang buat orang luar terkesan mungkin vulgar dan
'jorok', tidaklah demikian bagi pasutri. Karena istri mana yang
tidak suka dipuji dan dikatakan cantik, bahwa tubuhnya terawat
baik, selalu siap menggairahkan sang suami? Suami mana yang tidak
menjadi senang melihat istri selalu siap tampil cantik, indah
menawan, harum yang membangkitkan hasrat, sehingga siap untuk
mencapai keintiman yang terdalam?

Kiranya, apa yang menjadi pujian tulus di sini, khususnya bagi
pasutri, bukan hanya pada malam pengantin, atau masa bulan madu.
Melainkan terus diulang pada momen-momen keintiman pasutri. Momen
itu memang harus diadakan, direncanakan, dan dilaksanakan di
tengah kesibukan kerja, mengurus anak, dan lainnya. Justru momen
tersebut akan menjaga keutuhan dan kesatuan rumah tangga.

Buat sidang pembaca yang belum menikah, biarlah perikop firman Tuhan
ini menjadi suatu persiapan kelak bila Tuhan sudah memberikan
kepada kita pasangan masing-masing untuk mengasihinya dengan
tulus, menjaganya dalam kehormatan dan kesucian, serta menjadi
partner yang setia, satu kali untuk selama-lamanya, sampai maut
memisahkan.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2014/10/12/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kidung+Agung+4:1-5:1
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Kidung+Agung+4:1-5:1

Kidung Agung 4:1-5:1

1 Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau! Bagaikan
merpati matamu di balik telekungmu. Rambutmu bagaikan kawanan
kambing yang bergelombang turun dari pegunungan Gilead.
2 Gigimu bagaikan kawanan domba yang baru saja dicukur, yang keluar
dari tempat pembasuhan, yang beranak kembar semuanya, yang tak
beranak tak ada.
3 Bagaikan seutas pita kirmizi bibirmu, dan elok mulutmu. Bagaikan
belahan buah delima pelipismu di balik telekungmu.
4 Lehermu seperti menara Daud, dibangun untuk menyimpan senjata.
Seribu perisai tergantung padanya dan gada para pahlawan semuanya.
5 Seperti dua anak rusa buah dadamu, seperti anak kembar kijang yang
tengah makan rumput di tengah-tengah bunga bakung.
6 Sebelum angin senja berembus dan bayang-bayang menghilang, aku
ingin pergi ke gunung mur dan ke bukit kemenyan.
7 Engkau cantik sekali, manisku, tak ada cacat cela padamu.
8 Turunlah kepadaku dari gunung Libanon, pengantinku, datanglah
kepadaku dari gunung Libanon, turunlah dari puncak Amana, dari
puncak Senir dan Hermon, dari liang-liang singa, dari pegunungan
tempat macan tutul!
9 Engkau mendebarkan hatiku, dinda, pengantinku, engkau mendebarkan
hati dengan satu kejapan mata, dengan seuntai kalung dari
perhiasan lehermu.
10 Betapa nikmat kasihmu, dinda, pengantinku! Jauh lebih nikmat
cintamu dari pada anggur, dan lebih harum bau minyakmu dari pada
segala macam rempah.
11 Bibirmu meneteskan madu murni, pengantinku, madu dan susu ada di
bawah lidahmu, dan bau pakaianmu seperti bau gunung Libanon.
12 Dinda, pengantinku, kebun tertutup engkau, kebun tertutup dan mata
air termeterai.
13 Tunas-tunasmu merupakan kebun pohon-pohon delima dengan
buah-buahnya yang lezat, bunga pacar dan narwastu,
14 narwastu dan kunyit, tebu dan kayu manis dengan segala macam pohon
kemenyan, mur dan gaharu, beserta pelbagai rempah yang terpilih.
15 O, mata air di kebun, sumber air hidup, yang mengalir dari gunung
Libanon!
16 --Bangunlah, hai angin utara, dan marilah, hai angin selatan,
bertiuplah dalam kebunku, supaya semerbaklah bau rempah-rempahnya!
Semoga kekasihku datang ke kebunnya dan makan buah-buahnya yang
lezat.
1 --Aku datang ke kebunku, dinda, pengantinku, kukumpulkan mur dan
rempah-rempahku, kumakan sambangku dan maduku, kuminum anggurku
dan susuku. Makanlah, teman-teman, minumlah, minumlah sampai mabuk
cinta!


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-4962476-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar