(e-SH) 05 Oktober -- Kidung Agung 3:6-11 - Menjadi mempelai raja

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 5 Oktober 2014
Ayat SH: Kidung Agung 3:6-11

Judul: Menjadi mempelai raja

Pernah menonton video pernikahan Lady Diana dan Prince Charles (1981),
yang dikatakan sebagai pernikahan termegah sedunia? Yang menarik
dari pernikahan ini, Lady Di bukanlah bangsawan, walau kemudian
dianugerahi gelar Princess of Wales. Namun ia menikah dengan putra
mahkota kerajaan Inggris. Tentu banyak wanita yang bermimpi
beroleh anugerah seperti itu.

Mimpi sang mempelai wanita pada perikop minggu lalu, bisa saja
berlanjut sampai pada hari yang dinanti-nanti. Atau paling tidak
dalam fantasinya, saat membayangkan masa depan bersama sang
kekasih. Saat sang kekasih yang menjadi mempelai pria, sang raja
dengan jolinya yang megah, diiringi arak-arakan pasukannya yang
gagah menjemput sang mempelai wanita untuk masuk perjamuan nikah
akbar. Kemegahan itu diungkapkan dalam bentuk kegagahan pengiring
raja, dan juga terciumnya harum-haruman kemenyan dan mur (6). Oh,
betapa hari yang dinanti-nantikan oleh semua pasangan. Betapa
indahnya memasuki rumah tangga baru, dengan restu orang tua (11)
dan tentu berkat dari Tuhan sendiri.

Tentu saja, persiapan mempelai wanita bukan berhenti pada mengimbangi
kegagahan sang calon suami dengan kecantikan fisik, keelokan
busana, dan iring-iringan teman-teman wanita yang tak kalah
maraknya dengan pasukannya raja. Hari-hari sesudah pernikahan
tentu harus diisi dengan tugas seorang istri, tugas seorang
permaisuri, bahkan tugas seorang ibu kelak bagi anak-anak yang
akan dilahirkannya bagi sang raja.

Persiapan pernikahan tidak pernah boleh hanya sebatas hari-H
pernikahan itu karena hari itu hanyalah gerbang untuk memasuki
realitas keluarga yang baru dibentuk. Relasi keintiman dan kerja
sama membangun keluarga baru membutuhkan sikap dan karakter yang
saling memberi dan menerima, juga saling mengutamakan seperti saat
masa sebelum menikah.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2014/10/05/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kidung+Agung+3:6-11
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Kidung+Agung+3:6-11

Kidung Agung 3:6-11

6 Apakah itu yang membubung dari padang gurun seperti
gumpalan-gumpalan asap tersaput dengan harum mur dan kemenyan dan
bau segala macam serbuk wangi dari pedagang?
7 Lihat, itulah joli Salomo, dikelilingi oleh enam puluh pahlawan
dari antara pahlawan-pahlawan Israel.
8 Semua membawa pedang, terlatih dalam perang, masing-masing dengan
pedang pada pinggang karena kedahsyatan malam.
9 Raja Salomo membuat bagi dirinya suatu tandu dari kayu Libanon.
10 Tiang-tiangnya dibuatnya dari perak, sandarannya dari emas, tempat
duduknya berwarna ungu, bagian dalamnya dihiasi dengan kayu arang.
Hai puteri-puteri Yerusalem,
11 puteri-puteri Sion, keluarlah dan tengoklah raja Salomo dengan
mahkota yang dikenakan kepadanya oleh ibunya pada hari
pernikahannya, pada hari kesukaan hatinya.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-4959133-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar