Santapan Rohani Hari Ini: Ketentuan Layanan

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Ketentuan Layanan


Ketentuan Layanan

Posted: 28 Aug 2014 10:00 AM PDT

Jumat, 29 Agustus 2014

Ketentuan Layanan

Baca: Lukas 6:27-37

6:27 "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;

6:28 mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.

6:29 Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu.

6:30 Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu.

6:31 Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.

6:32 Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka.

6:33 Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian.

6:34 Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak.

6:35 Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.

6:36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."

6:37 "Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.

Ampunilah dan kamu akan diampuni. —Lukas 6:37

Ketentuan Layanan

Jika kamu seperti orang pada umumnya, kamu pasti jarang membaca teks kontrak untuk suatu layanan online sampai habis sebelum kamu menyetujuinya. Panjang teks itu biasanya berlembar-lembar, dan sebagian besar dari istilah hukumnya tidak dapat dimengerti oleh orang awam seperti saya.

Oleh karena itu, saya cukup terkejut ketika seorang sahabat dari Afrika meneruskan kepada saya sebuah teks ketentuan layanan yang lain daripada yang lain untuk sebuah perangkat lunak online. Pengembang perangkat itu tidak mencantumkan berbagai larangan yang berbelit-belit, melainkan ucapan doa yang mendorong orang menggunakan perangkatnya untuk kebaikan:

Kiranya kamu berbuat baik dan bukan kejahatan. Kiranya kamu memperoleh pengampunan untuk dirimu dan rela mengampuni orang lain. Kiranya kamu senang berbagi dengan tulus, dengan lebih banyak memberi daripada menerima.

Awalnya saya berpikir, Wow. Andai saja lebih banyak ketentuan layanan yang ditulis sebagai doa, daripada sebagai dokumen hukum. Lalu saya berpikir, Itulah perjanjian yang Yesus buat dengan kita. Dia menawarkan kepada kita pengampunan dosa, perdamaian dengan Allah, dan kehadiran dari Roh Kudus. Sebagai imbalannya, Dia hanya meminta kita untuk berbuat baik (Gal. 6:10), mengampuni sesama sebagaimana kita telah diampuni (Luk. 6:37), dan mengasihi sesama seperti Dia senantiasa mengasihi kita (Yoh. 13:34).

Yang terbaik dari perjanjian Yesus dengan kita adalah bahwa meskipun kita gagal untuk hidup sesuai dengan ketentuan perjanjian tersebut, kita masih menerima berkat dari-Nya. —JAL

Berlimpah berkat hari demi hari,
Diturunkan oleh Bapa Surgawi;
Kasih dan anugerah melimpah,
Anugerah dari kasih ajaib-Nya. —NN.

Selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang. —Galatia 6:10

Ingat Kebaikan-Nya!

Posted: 27 Aug 2014 07:30 PM PDT

Oleh: Sukma Cornelius

jangan-lupa-kebaikannya

Kehilangan seseorang yang dikasihi, kuatir akibat teman hidup yang tak kunjung dimiliki, skripsi yang nampaknya jauh dari kata "acc", perselisihan dengan sahabat atau teman, panggilan kerja yang tak kunjung datang, berapa banyak dari kita yang pernah mengalami hal itu? Yang jelas aku adalah salah satunya.

Pergumulan yang tiada henti menghampiri bisa memunculkan beragam rasa. Sedih sudah pasti, kemudian merasa tidak tenang, gelisah, bahkan kehilangan harapan. Meski kerohanian kita sudah banyak dibina di sekolah atau kampus, bukan tak mungkin kita bisa jatuh. Doa yang awalnya kita panjatkan tanpa henti hari demi hari, menjadi doa yang kadang-kadang saja. Persekutuan yang tadinya mungkin sering kita datangi, menjadi persekutuan yang sesekali saja. Suluh yang dulu menyala terang, kini perlahan-lahan mulai redup!

Bersyukur aku tidak meninggalkan disiplin saat teduh. Melaluinya Tuhan mengajarku bagaimana seharusnya aku bersikap dalam pergumulan yang berat. Tuhan berbicara secara khusus melalui ajakan Daud dalam Mazmur 103:2, "Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya." Jangan lupakan! Artinya, aku diminta untuk mengingat. Apa yang harus kuingat? Segala kebaikan Tuhan! Harus diakui, mengingat kebaikan Tuhan bisa menjadi sulit ketika beban hidup terasa berat menimpa.

Ajakan Daud dalam Mazmur ini mungkin sekali bersumber dari pengalaman pribadinya bersama Tuhan. Kita tahu bahwa ia pernah berhadapan dengan Goliat. Semua orang gentar menghadapi raksasa Filistin itu. Bagaimana Daud bisa menghadapinya dengan penuh keyakinan? Dengan mengingat perlindungan, pemeliharaan dan penyertaan Tuhan ketika ia harus melindungi kambing domba ayahnya dari ancaman singa atau beruang. Daud berkata: "TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu." (1 Samuel 17:37).

Aku membayangkan proses mengingat ini seperti seorang yang mendengar namanya dipanggil ketika ia sedang berjalan. Ia tentu akan berhenti dan menengok ke belakang untuk mencari arah datangnya suara. Untuk mengingat kebaikan Tuhan, aku harus berhenti sejenak dan menengok ke belakang. Dan menakjubkan! Aku kembali melihat betapa luar biasanya kasih Tuhan yang tersalib untuk menyelamatkanku dari jurang kebinasaan dan mengangkatku masuk ke dalam kerajaan-Nya yang kekal. Aku kembali melihat betapa setianya Tuhan memeliharaku sekalipun aku berkali-kali gagal untuk setia kepada-Nya. Aku kembali melihat tangan seorang Bapa yang terbuka lebar menerima si anak hilang, gendongan seorang gembala yang menyayangi si domba sesat. Pergumulan yang sedang kuhadapi tiba-tiba kelihatan jauh lebih kecil dan terasa jauh lebih ringan dibanding dengan kuasa dan kebaikan Tuhan yang pernah kulihat.

Sahabat, pergumulan apa yang sedang kamu hadapi saat ini? Apakah masalah-masalahmu tampak seperti raksasa yang tak mungkin dikalahkan? Ambillah waktu untuk berhenti sejenak dan menengok ke belakang. Lihat bagaimana Tuhan telah menyertaimu melewati ancaman "singa" dan "beruang". Ingatan yang baik tentang kuasa dan kasih karunia Tuhan akan menutup sumber-sumber ketakutan kita.

Daripada menatap ke depan dengan penuh ketakutan, lebih baik menatap ke atas dengan penuh iman. Daripada mengkhawatirkan sesuatu, lebih baik "berdoalah untuk segala sesuatu"

Selamat mengingat, sahabat!

0 komentar:

Posting Komentar