(e-SH) 07 Agustus -- Kisah Para Rasul 22:30-23:11 - Tetap berani bersaksi

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 7 Agustus 2014
Ayat SH: Kisah Para Rasul 22:30-23:11

Judul: Tetap berani bersaksi

Bagi sebagian orang, bersaksi kepada orang dekat tidak menjadi
masalah. Namun, bagaimana menghadapi musuh yang siap "menerkam",
apakah masih tetap berani bersaksi? Sebagian orang mungkin akan
memilih menghindar atau tutup mulut, tetapi Paulus tidak begitu.

Di hadapan Mahkamah Agama yang dikumpulkan oleh kepala pasukan Romawi,
Paulus menyatakan bahwa ia hidup sebagai warga negara dengan hati
nurani yang murni(1). Hidupnya benar dan berintegritas, terbuka
dan terbaca jelas oleh semua orang. Ini terjadi karena kemuliaan
Allah bersinar di dalam hatinya. Oleh karena itu, tuduhan bahwa
Paulus melarang hukum Taurat dan Bait Suci adalah tidak benar.
Mendengar hal itu, Imam Besar Ananias tidak percaya dan ia
bertindak sewenang-wenang dengan memerintahkan orang untuk
menampar Paulus. Maka, Paulus menegur kemunafikan Ananias karena
telah melanggar hukum Taurat, sebab Taurat melarang pengadilan
menghukum seseorang sebelum kesalahannya diketahui.

Paulus juga menyebutkan statusnya sebagai seorang Farisi dan berdarah
Farisi. Lalu, ia dengan cerdik memaparkan doktrin kebangkitan yang
menjadi sumber pertentangan di antara Mahkamah Agama. Orang Saduki
memang tidak percaya kebangkitan orang mati dan malaikat. Sebab
itu, orang Farisi membela Paulus (19). Keributan pun tidak dapat
dihindari sehingga kepala pasukan turun tangan mengamankan Paulus
agar nyawanya tidak terancam.

Paulus tentu lelah menghadapi semua itu, tetapi Tuhan hadir menguatkan
Paulus dan menyatakan bahwa ia akan selamat dan pergi bersaksi ke
Roma. Kita perlu belajar semangat dan keberanian Paulus dalam
bersaksi. Karena itu kita perlu menjaga hati nurani dengan hidup
benar di hadapan Tuhan. Ini modal besar bagi kesaksian kita,
karena perbuatan sering berbicara lebih kuat dibandingkan
perkataan. Kita juga perlu berdoa dan dan mengandalkan Roh Kudus
agar mendapatkan kuasa dan keberanian untuk bersaksi sehingga
orang lain dapat mengenal Kristus. Bila harus menderita karena
bersaksi, ingatlah Tuhan beserta kita.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2014/08/07/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+22:30-23:11
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+22:30-23:11

Kisah Para Rasul 22:30-23:11

30 Namun kepala pasukan itu ingin mengetahui dengan teliti apa yang
dituduhkan orang-orang Yahudi kepada Paulus. Karena itu pada
keesokan harinya ia menyuruh mengambil Paulus dari penjara dan
memerintahkan, supaya imam-imam kepala dan seluruh Mahkamah Agama
berkumpul. Lalu ia membawa Paulus dari markas dan menghadapkannya
kepada mereka.
1 Sambil menatap anggota-anggota Mahkamah Agama, Paulus berkata:
"Hai saudara-saudaraku, sampai kepada hari ini aku tetap hidup
dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah."
2 Tetapi Imam Besar Ananias menyuruh orang-orang yang berdiri dekat
Paulus menampar mulut Paulus.
3 Membalas itu Paulus berkata kepadanya: "Allah akan menampar
engkau, hai tembok yang dikapur putih-putih! Engkau duduk di sini
untuk menghakimi aku menurut hukum Taurat, namun engkau melanggar
hukum Taurat oleh perintahmu untuk menampar aku."
4 Dan orang-orang yang hadir di situ berkata: "Engkau mengejek Imam
Besar Allah?"
5 Jawab Paulus: "Hai saudara-saudara, aku tidak tahu, bahwa ia
adalah Imam Besar. Memang ada tertulis: Janganlah engkau berkata
jahat tentang seorang pemimpin bangsamu!"
6 Dan karena ia tahu, bahwa sebagian dari mereka itu termasuk
golongan orang Saduki dan sebagian termasuk golongan orang Farisi,
ia berseru dalam Mahkamah Agama itu, katanya: "Hai
saudara-saudaraku, aku adalah orang Farisi, keturunan orang
Farisi; aku dihadapkan ke Mahkamah ini, karena aku mengharap akan
kebangkitan orang mati."
7 Ketika ia berkata demikian, timbullah perpecahan antara
orang-orang Farisi dan orang-orang Saduki dan terbagi-bagilah
orang banyak itu.
8 Sebab orang-orang Saduki mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan
dan tidak ada malaikat atau roh, tetapi orang-orang Farisi
mengakui kedua-duanya.
9 Maka terjadilah keributan besar. Beberapa ahli Taurat dari
golongan Farisi tampil ke depan dan membantah dengan keras,
katanya: "Kami sama sekali tidak menemukan sesuatu yang salah pada
orang ini! Barangkali ada roh atau malaikat yang telah berbicara
kepadanya."
10 Maka terjadilah perpecahan besar, sehingga kepala pasukan takut,
kalau-kalau mereka akan mengoyak-ngoyak Paulus. Karena itu ia
memerintahkan pasukan untuk turun ke bawah dan mengambil Paulus
dari tengah-tengah mereka dan membawanya ke markas.
11 Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisinya dan berkata
kepadanya: "Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan
berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah
hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-4926303-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar