Santapan Rohani Hari Ini: Masa-Masa Yang Tak Pasti

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Masa-Masa Yang Tak Pasti


Masa-Masa Yang Tak Pasti

Posted: 07 Jul 2014 10:00 AM PDT

Selasa, 8 Juli 2014

Masa-Masa Yang Tak Pasti

Baca: Filipi 4:6-9

4:6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.

4:7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.

4:8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

4:9 Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.

Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. —Filipi 4:7

Masa-Masa Yang Tak Pasti

Pada masa terjadinya krisis besar ekonomi beberapa tahun yang lalu, banyak orang harus kehilangan pekerjaan mereka. Amat disayangkan, kakak ipar saya juga menjadi salah satu karyawan yang mengalami pemutusan hubungan kerja. Dalam suratnya kepada saya tentang keadaan keluarga mereka, saudari saya menyatakan bahwa meskipun ada banyak ketidakpastian yang dihadapi, mereka tetap merasakan damai sejahtera karena mereka tahu bahwa Allah akan memelihara mereka.

Umat yang percaya kepada Yesus dapat memiliki damai sejahtera di tengah masa-masa yang tidak pasti karena kita memiliki jaminan bahwa Bapa kita yang di surga mengasihi anak-anak-Nya dan mengetahui kebutuhan kita (Mat. 6:25-34). Kita dapat menyerahkan segala kekhawatiran kita kepada-Nya dengan suatu sikap penuh ucapan syukur, sambil mempercayai bahwa Dia akan memenuhi kebutuhan kita dan memberikan kita damai sejahtera (Flp. 4:6-7).

“Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal,” tulis Rasul Paulus, “akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus” (ay.7). Pernyataan bahwa damai sejahtera Allah itu melampaui segala akal menyingkapkan bahwa hal itu tidak dapat kita jelaskan, tetapi dapat kita alami karena Dia memelihara hati dan pikiran kita.

Damai sejahtera kita berasal dari keyakinan bahwa Tuhan mengasihi kita dan Dia tetap memegang kendali. Hanya Dialah yang menyediakan penghiburan yang memberikan ketenangan jiwa, yang memenuhi pikiran kita dengan pengharapan, dan yang memampukan kita berserah bahkan di tengah segala perubahan dan tantangan. —PFC

Bapa Surgawi, Engkau Mahabijaksana, Mahakuasa dan
Maha Pengasih. Di tengah semua ketidakpastian, tolonglah aku
bersandar pada kepastian tentang diri-Mu. Terima kasih karena
damai sejahtera-Mu akan menjaga hatiku. Aku percaya kepada-Mu.

Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya. —Yesaya 26:3

Pemain Cadangan Super

Posted: 07 Jul 2014 09:55 AM PDT

Selasa, 8 Juli 2014

Header-TaktikJitu
Day 26
Lihat Sumber Foto

Baca: Keluaran 7:1-7

7:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Lihat, Aku mengangkat engkau sebagai Allah bagi Firaun, dan Harun, abangmu, akan menjadi nabimu.

7:2 Engkau harus mengatakan segala yang Kuperintahkan kepadamu, dan Harun, abangmu, harus berbicara kepada Firaun, supaya dibiarkannya orang Israel itu pergi dari negerinya.

7:3 Tetapi Aku akan mengeraskan hati Firaun, dan Aku akan memperbanyak tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang Kubuat di tanah Mesir.

7:4 Bilamana Firaun tidak mendengarkan kamu, maka Aku akan mendatangkan tangan-Ku kepada Mesir dan mengeluarkan pasukan-Ku, umat-Ku, orang Israel, dari tanah Mesir dengan hukuman-hukuman yang berat.

7:5 Dan orang Mesir itu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, apabila Aku mengacungkan tangan-Ku terhadap Mesir dan membawa orang Israel keluar dari tengah-tengah mereka.”

7:6 Demikianlah diperbuat Musa dan Harun; seperti yang diperintahkan TUHAN kepada mereka, demikianlah diperbuat mereka.

7:7 Adapun Musa delapan puluh tahun umurnya dan Harun delapan puluh tiga tahun, ketika mereka berbicara kepada Firaun.

 

Dalam Piala Dunia 1990 di Italia, Rumania bertemu dengan Kamerun di babak penyisihan. Menjelang waktu istrahat, skornya masih 0-0. Ketika pertandingan berlanjut, di menit ke-60, pelatih Kamerun memberikan tanda dengan ibu jarinya dan masuklah Roger Milla yang berusia 38 tahun ke lapangan. Ia lalu mencetak 2 gol yang menyingkirkan Rumania. Dalam pertandingan melawan Kolombia, Milla juga awalnya duduk di bangku cadangan dan kemudian mencetak 2 gol pada masa perpanjangan waktu. Kamerun pun menang 2-1. Milla kembali masuk pada saat turun minum ketika Inggris sedang memimpin 1-0 di babak perempat final. Berkat umpan-umpan yang diberikannya, Kamerun memimpin 2-1 dengan waktu pertandingan tersisa 8 menit. Namun, Kamerun ternyata tidak dapat mempertahankan keunggulan dan akhirnya takluk 2-3 dari Inggris. Walaupun demikian, Milla sungguh seorang "pemain cadangan super"!

Adakalanya kita merasa tahun-tahun terbaik kita telah berlalu dan kita tidak mampu lagi memberikan kontribusi yang berarti. Ketka berusia 80 dan 83 tahun, Musa dan Harun mungkin berpikir demikian juga (Kel. 7:7). Namun Allah mempunyai rencana-Nya sendiri, dan Dia hendak menggunakan mereka untuk membebaskan umat-Nya dari perbudakan bangsa terkuat pada masa itu. Mungkin kita tidak pernah bisa menjadi seperti Musa atau Harun, tetapi Allah tetap dapat memakai kita demi suatu tujuan agung yang telah dipersiapkan-Nya untuk kita genapi. Karena Dia telah berjanji menyertai kita (Kel. 4:12), serahkanlah diri Anda kepada Allah dan jadilah "pemain cadangan super" yang siap dipakai-Nya.

Kejutan menanti kita di akhir hidup.

 

:) Trivia Piala Dunia

55. Berapakah catatan waktu tercepat dikeluarkannya sebuah kartu kuning?

56. Tim-tim manakah yang dikenal dengan julukan “Bafana Bafana” dan “Bintang Hitam”?

57. Siapakah pemain termuda yang pernah berlaga dalam kejuaraan Piala Dunia?

58. Mengapa tim Brasil mengubah warna kostum mereka dari putih-biru menjadi kuning-biru?

Dialah Jawabannya

Posted: 06 Jul 2014 08:30 PM PDT

Seri Kesaksian Atlet

Juan Carlos Valeron

Perjalanan iman Juan Valerón adalah contoh yang baik dari kehidupan penuh tantangan yang sering dihadapi para petobat baru di dalam Kristus. Sebagai salah satu pemain sepakbola profesional terbaik Spanyol dalam 15 tahun terakhir, Valerón pernah memimpin tim nasionalnya dalam dua Piala Eropa dan Piala Dunia.

Namun, kemenangannya di lapangan tidak menjamin hidupnya berjalan mulus. Ada banyak masalah yang diderita keluarganya di luar lapangan, bermula dari kematian kakak laki-lakinya pada usia 30 tahun.

"Kami adalah keluarga yang cukup kompak, dan kepergian kakak sangat mengejutkan kami," kata Valerón. "Sangat sulit melihat orangtua kami menghadapi peristiwa itu. Namun Allah begitu memperhatikan kami dengan kasih-Nya, dan aku yakin, tanpa pertolongan-Nya, orangtua kami tidak akan dapat mengatasi rasa kehilangan mereka. Sayangnya, penderitaan itu bertambah berat ketika tidak lama kemudian, ayahku juga dipanggil Tuhan."

Dalam penderitaannya, Valerón bergumul dengan berbagai pertanyaan, seperti, Mengapa semua itu terjadi? Dan ketika ia tidak dapat menemukan sendiri jawabannya, ia percaya kepada Allah.

"Dialah jawabannya," tegas Valerón. "Dia menunjukkan kepadaku bahwa kebaikan akan datang dari pengalaman yang menyakitkan. Pada masa-masa sulit itu, salah seorang saudaraku bisa mengenal Tuhan, dan sejak saat itu, iman keluargaku pun pelan-pelan bertumbuh."

Ketika Valerón masih muda, ia berharap dapat mencapai prestasi sepakbola dengan bermain di divisi utama dan mencapai kesuksesan bagi negaranya. Namun setelah mencapai semua itu, termasuk bermain di Piala Dunia, ia menyadari bahwa tanpa Allah, semua prestasi itu tidak akan memberinya kepuasan.

"Aku menyadari bahwa semua prestasi itu tidak terlalu penting," kata Valerón. "Bahkan, tanpa Allah, semua itu tidak berarti sama sekali. Yesuslah segala-galanya. Seperti makanan yang kita butuhkan untuk hidup, Yesus adalah kebutuhan hidup yang terutama. Setelah aku menikmati hubungan pribadi dengan-Nya, aku ingin selalu bersama dengan-Nya. Meski aku masih akan mengalami masa-masa sulit, aku tahu Allah beserta denganku, karena itu aku menerima keadaan itu dengan sukacita. Dan aku tahu, suatu hari nanti, aku akan pergi menghadap Dia dan mengalami kemuliaan-Nya selamanya."

Sumber: Sports Spectrum

 

:) Untuk direnungkan

1. Valerón memiliki banyak pertanyaan tentang kehidupan. Bagaimana dengan kamu? Apa yang ingin kamu tanyakan kepada Allah hari ini?

2. Setujukah kamu dengan kesimpulan Valerón bahwa Yesus adalah kebutuhan hidup yang terutama? Apa alasanmu?

0 komentar:

Posting Komentar