(e-SH) 26 Juli -- Kisah Para Rasul 18:18-28 - Akal budi dan kebenaran

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 26 Juli 2014
Ayat SH: Kisah Para Rasul 18:18-28

Judul: Akal budi dan kebenaran

Benarkah hidup beriman tidak perlu memakai rasio atau akal budi? Atau,
bahwa rasio dan iman bertentangan? Apolos, tokoh kita dalam bacaan
ini menunjukkan kemampuannya memaparkan inti imannya kepada Tuhan
Yesus dengan menggunakan rasionya dalam menjelaskan Perjanjian
Lama. Adakah yang salah dengan pemaparan iman oleh Apolos?

Sebelum bertemu dengan rekan sepelayanan Paulus, Priskila dan Akwila,
Apolos sudah dikenal sebagai seorang yang fasih, yaitu terpelajar
dalam memaparkan kebenaran Perjanjian Lama, khususnya yang
berkenaan dengan pengajaran tentang Tuhan Yesus (24-25). Istilah
Jalan Tuhan (25; 9:2; 13:10, dst.; 18:28, Jalan Allah) digunakan
Lukas untuk menyebut kekristenan. Pertanyaan yang muncul ialah,
apa maksudnya, Apolos "hanya mengetahui baptisan Yohanes"? Ada dua
pandangan. Pertama, Apolos baru mengenal kekristenan secara
pengetahuan, belum sungguh beriman. Baru setelah dijelaskan oleh
Akwila, Apolos percaya Yesus secara pribadi. Pandangan lain,
Apolos sudah Kristen, hanya pengetahuan Alkitabnya belum lengkap.

Apa pun pandangan kita mengenai Apolos, satu hal yang jelas rasio saja
tidak cukup untuk mengenal Yesus secara pribadi, perlu anugerah
iman dari Allah. Namun, rasio tidak bertentangan dengan iman.
Rasio menolong kita memahami iman yang diungkapkan dalam Alkitab
dan menolong kita menyampaikan kebenaran iman kepada sesama.
Apolos setelah mendapatkan pengajaran lengkap akan Jalan Allah,
bertambah lagi semangat dan menjelaskan dari Perjanjian Lama bahwa
Yesus ialah Juruselamat yang telah dinubuatkan oleh para nabi
(26). Dua unsur berbeda, iman dan rasio dipadukan oleh Apolos,
sehingga ia dapat bersaksi tentang Kristus di hadapan orang-orang
Yahudi.

Mari kita memakai rasio yang Tuhan berikan kepada kita untuk
menjelaskan iman kita yang berpaut pada firman Tuhan. Khususnya
bagi kaum intelektual masa kini, agar mereka dapat melihat bahwa
Kristus yang disaksikan Alkitab ialah kebenaran sejati yang
menyelamatkan.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2014/07/26/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+18:18-28
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+18:18-28

Kisah Para Rasul 18:18-28

18 Paulus tinggal beberapa hari lagi di Korintus. Lalu ia minta diri
kepada saudara-saudara di situ, dan berlayar ke Siria, sesudah ia
mencukur rambutnya di Kengkrea, karena ia telah bernazar. Priskila
dan Akwila menyertai dia.
19 Lalu sampailah mereka di Efesus. Paulus meninggalkan Priskila dan
Akwila di situ. Ia sendiri masuk ke rumah ibadat dan berbicara
dengan orang-orang Yahudi.
20 Mereka minta kepadanya untuk tinggal lebih lama di situ, tetapi ia
tidak mengabulkannya.
21 Ia minta diri dan berkata: "Aku akan kembali kepada kamu, jika
Allah menghendakinya." Lalu bertolaklah ia dari Efesus.
22 Ia sampai di Kaisarea dan setelah naik ke darat dan memberi salam
kepada jemaat, ia berangkat ke Antiokhia.
23 Setelah beberapa hari lamanya ia tinggal di situ, ia berangkat
pula, lalu menjelajahi seluruh tanah Galatia dan Frigia untuk
meneguhkan hati semua murid.
24 Sementara itu datanglah ke Efesus seorang Yahudi bernama Apolos,
yang berasal dari Aleksandria. Ia seorang yang fasih berbicara dan
sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci.
25 Ia telah menerima pengajaran dalam Jalan Tuhan. Dengan bersemangat
ia berbicara dan dengan teliti ia mengajar tentang Yesus, tetapi
ia hanya mengetahui baptisan Yohanes.
26 Ia mulai mengajar dengan berani di rumah ibadat. Tetapi setelah
Priskila dan Akwila mendengarnya, mereka membawa dia ke rumah
mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya Jalan Allah.
27 Karena Apolos ingin menyeberang ke Akhaya, saudara-saudara di
Efesus mengirim surat kepada murid-murid di situ, supaya mereka
menyambut dia. Setibanya di Akhaya maka ia, oleh kasih karunia
Allah, menjadi seorang yang sangat berguna bagi orang-orang yang
percaya.
28 Sebab dengan tak jemu-jemunya ia membantah orang-orang Yahudi di
muka umum dan membuktikan dari Kitab Suci bahwa Yesus adalah
Mesias.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-4921011-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar