Santapan Rohani Hari Ini: Kenangan Yang Telah Dilupakan |
Posted: 19 Jun 2014 10:00 AM PDT Jumat, 20 Juni 2014 Baca: Mazmur 103:1-8103:1 Dari Daud. Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! —Mazmur 103:2 Baru-baru ini, seorang teman lama dari masa remaja saya mengirimkan foto regu lari SMP kami melalui e-mail. Pada foto hitam-putih yang agak buram itu tampak sekelompok anak remaja, yang saya ingat samar-samar, bersama dengan dua orang pelatih kami. Pikiran saya segera dipenuhi akan kenangan masa lalu yang menyenangkan ketika kami berlari dalam perlombaan satu mil dan setengah mil pada berbagai kejuaraan yang kami ikuti. Namun sekalipun saya menikmati kenangan akan masa silam itu, saya juga teringat betapa mudahnya saya melupakan semua itu dan kemudian beralih kepada hal-hal lainnya. Ketika kita menjalani hidup ini, alangkah mudahnya kita melupakan berbagai tempat, orang, dan kejadian yang pernah menjadi hal penting bagi kita. Waktu pun berlalu, hari kemarin sirna, dan kita menjadi terobsesi dengan hal-hal yang sedang terjadi di masa kini. Ketika hal ini terjadi, kita juga dapat melupakan betapa baiknya Allah kepada kita selama ini. Mungkin itulah alasan Daud mengingatnya ketika menulis, “Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya” (Mzm. 103:1-2). Kenangan akan kebaikan Allah semakin diperlukan, terutama ketika sakit hati dan kesulitan hidup menekan kita. Ketika kita merasa begitu tertekan dan dilupakan, penting untuk mengingat kembali segala yang pernah dilakukan-Nya bagi kita. Dengan mengingat semua itu, kita dapat menerima penguatan untuk mempercayai-Nya pada masa kini dan juga pada masa mendatang. —WEC Bila topan k’ras melanda hidupmu, Mengingat kesetiaan Tuhan di masa lalu akan menguatkan kita di masa mendatang. |
Posted: 19 Jun 2014 09:55 AM PDT Jumat, 20 Juni 2014 Baca: 1 Timotius 1:15-171:15 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: “Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,” dan di antara mereka akulah yang paling berdosa. 1:16 Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal. 1:17 Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin.
Bagaimana cara menentukan nilai transfer seorang pemain sepakbola? Memperhitungkan harga seorang pemain bukanlah hal yang sederhana. Untuk sampai pada suatu harga, pemilik klub, klub itu sendiri, dan manajer memperhitungkan umur atlet, tingkat keterampilannya, statusnya sebagai bintang lapangan, posisinya di lapangan, dan liga tempatnya bermain saat ini. Namun itu barulah nilai yang ditawarkan. Nilai yang sesungguhnya tergantung dari pendapat orang dan jumlah yang bersedia mereka bayar. Bagaimana kita menilai diri kita sendiri? Berapa nilai kita yang sesungguhnya? Bagi kebanyakan dari kita, harga diri kita terutama ditentukan dari pandangan orang lain—orangtua, pasangan, anak- anak, saudara kandung, teman-teman, tetangga, rekan kerja, atasan, dan bahkan bawahan kita. Pendapat mereka bernilai, sekalipun kita mungkin menganggap semua itu tidak berarti buat kita. Jika pendapat manusia yang tidak sempurna saja dapat begitu mempengaruhi kita, alangkah jauh lebih pentingnya penilaian dari Pribadi yang mengetahui segalanya tentang diri kita. Dialah yang menuntut pertanggungjawaban dari seluruh umat manusia pada akhirnya! Pernahkah kita memikirkan bagaimana penilaian Allah, Sang Hakim yang adil itu atas kita? Meskipun kita berdosa dan tidak sempurna, Titus 2:14 menyatakan bahwa Dia "telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik." Kepada semua yang menerima-Nya, Dia mengaruniakan penilaian Hanya ada satu penilaian diri yang terpenting bagi hidup kita.
Trivia Piala Dunia18. Pada kejuaraan Piala Dunia tahun berapa sajakah tercetak kurang dari 150 gol? 19. Berapa total gol yang dicetak di sepanjang sejarah kejuaraan Piala Dunia sebelum tahun 2010? |
You are subscribed to email updates from WarungSateKaMu.org To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 komentar:
Posting Komentar