Santapan Rohani Hari Ini: Berbicara Tentang Yesus

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Berbicara Tentang Yesus


Berbicara Tentang Yesus

Posted: 07 May 2014 10:00 AM PDT

Kamis, 8 Mei 2014

Berbicara Tentang Yesus

Baca: 2 Korintus 4:1-6

4:1 Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.

4:2 Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah.

4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,

4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

4:5 Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus.

4:6 Sebab Allah yang telah berfirman: “Dari dalam gelap akan terbit terang!”, Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.

Aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan. —1 Korintus 2:2

Berbicara Tentang Yesus

Tony Graffanino, seorang mantan pemain di liga utama bisbol, menceritakan tentang pelayanan yang berlangsung di sebuah negara di Eropa. Setiap tahun, lembaga pelayanannya mengadakan pelatihan bisbol selama seminggu penuh. Sepanjang minggu tersebut, mereka juga mengadakan kelas pendalaman Alkitab harian. Pada tahun-tahun sebelumnya, para pengajar berusaha mencari cara-cara yang masuk akal untuk meyakinkan para peserta tentang keberadaan Allah agar mereka mau beriman kepada-Nya. Setelah 13 tahun, hanya 3 peserta saja yang memutuskan untuk percaya dan mengikut Yesus.

Lalu para pengajar itu mengubah pendekatan mereka, kata Graffanino. Alihalih "berusaha menyajikan fakta atau memenangi argumen dalam suatu perdebatan", mereka hanya membahas tentang "kehidupan dan pengajaran Yesus yang luar biasa". Hasilnya, lebih banyak peserta yang datang untuk mendengarkan, dan lebih banyak peserta yang bersedia untuk mengikut Yesus.

Rasul Paulus berkata bahwa ketika kita membagikan Injil Yesus Kristus kepada orang lain, kita harus "menyatakan kebenaran . . . [sebab] bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan" (2Kor. 4:2,5). Itulah prinsip Paulus dalam pekabaran Injil: "Aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan" (1Kor. 2:2).

Kita harus memiliki pengetahuan tentang Alkitab dan alasan-alasan mengapa kita percaya, dan terkadang kita perlu menjelaskan alasan-alasan tersebut. Namun kesaksian kita yang paling memikat dan efektif adalah kesaksian yang menempatkan Kristus sebagai pusatnya. —JDB

Allah Bapa, pakailah aku untuk mempengaruhi hidup orang lain.
Ingatkan aku untuk menceritakan tentang siapa Yesus serta
kehidupan-Nya dan pengajaran-Nya. Biarlah aku tak terseret dalam
perdebatan, melainkan membagikan kehidupan Yesus yang luar biasa.

Kristus yang bangkit adalah pusat kesaksian kita.

0 komentar:

Posting Komentar