e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 8 Mei 2014
Ayat SH: 1 Samuel 10:17-27
Judul: Allah yang penuh kasih karunia
Betapa besarnya kasih setia Allah, yang walaupun telah ditolak oleh
umat-Nya sendiri, tetap menunjukkan kasih setia kepada umat-Nya
itu. Allah adalah Tuhan yang telah mengeluarkan bangsa Israel dari
kesusahan besar, perbudakan di Mesir selama ratusan tahun. Namun
walau Allah telah melakukan semua karya besar itu, bangsa Israel
justru tidak ingin bergaul erat dengan Allah. Mereka memilih untuk
menghambakan diri di bawah raja manusia. Inilah sifat manusia
berdosa yang selalu ingin mencari jalannya sendiri, terpisah dari
Allah.
Meski demikian, Allah bukanlah Allah yang pasif ketika ditolak
manusia, Dia adalah Allah yang berdaulat, yang di dalam
kedaulatan-Nya dapat memakai penolakan bangsa Israel sebagai cara
untuk menunjukkan kasih setia-Nya yang kudus dan tak bercela.
Sikap Saul pada bagian ini dapat kita jadikan pelajaran, bagaimana
dengan rendah hati Saul memilih untuk tidak menonjolkan diri di
hadapan bangsa itu sebelum waktunya Tuhan. Saul bersembunyi,
mungkin sambil berharap agar bangsa itu menemukan orang lain yang
dirasa lebih pantas menjadi raja. Kasih karunia dan kedaulatan
Allah sajalah yang menjadi pegangan Saul untuk menyerahkan dirinya
diangkat dan diakui sebagai raja, baik oleh Tuhan maupun oleh
seluruh bangsa Israel.
Kerendahan hati Saul juga terlihat dari sikapnya yang tidak keras
terhadap orang-orang yang meragukannya. Mereka itu ialah
orang-orang yang jahat. Dengan menolak dan menghina Saul, pada
dasarnya mereka sedang kembali menolak dan menghina Allah, yang
telah memilih Saul. Atas kerendahan hatinya itu, Allah mengganjar
Saul dengan berkat, yaitu dengan mengirimkan pada Saul orang-orang
perkasa yang akan menjaga kedaulatannya sebagai raja. Ketika Allah
memilih, Ia juga memperlengkapi.
Tanpa sadar kita pun seringkali menolak Allah. Mungkin kita tidak
menolak secara keseluruhan Pribadi Allah, tetapi kita menolak
rencana-rencana-Nya bagi hidup kita. Kasih setia Allah seharusnya
menjadikan diri kita semakin rendah hati dan taat kepada-Nya.
e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2014/05/08/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Samuel+10:17-27
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/1+Samuel+10:17-27
1 Samuel 10:17-27
17 Kemudian Samuel mengerahkan bangsa itu ke hadapan TUHAN di Mizpa
18 dan ia berkata kepada orang Israel itu: "Beginilah firman TUHAN,
Allah Israel: Aku telah menuntun orang Israel keluar dari Mesir
dan telah melepaskan kamu dari tangan orang Mesir dan dari tangan
segala kerajaan yang menindas kamu.
19 Tetapi sekarang kamu menolak Allahmu yang menyelamatkan kamu dari
segala malapetaka dan kesusahanmu, dengan berkata: Tidak,
angkatlah seorang raja atas kami. Maka sebab itu, berdirilah kamu
di hadapan TUHAN, menurut sukumu dan menurut kaummu."
20 Lalu Samuel menyuruh segala suku Israel tampil ke muka, maka
didapati suku Benyamin.
21 Sesudah itu disuruhnyalah suku Benyamin tampil ke muka menurut
kaum keluarganya, maka didapati kaum keluarga Matri. Akhirnya
disuruhnyalah kaum keluarga Matri tampil ke muka seorang demi
seorang, maka didapati Saul bin Kish. Tetapi ketika ia dicari, ia
tidak diketemukan.
22 Sebab itu ditanyakan pulalah kepada TUHAN: "Apa orang itu juga
datang ke mari?" TUHAN menjawab: "Sesungguhnya ia bersembunyi di
antara barang-barang."
23 Berlarilah orang ke sana dan mengambilnya dari sana, dan ketika ia
berdiri di tengah-tengah orang-orang sebangsanya, ternyata ia dari
bahu ke atas lebih tinggi dari pada setiap orang sebangsanya.
24 Dan Samuel berkata kepada seluruh bangsa itu: "Kamu lihatkah orang
yang dipilih TUHAN itu? Sebab tidak ada seorangpun yang sama
seperti dia di antara seluruh bangsa itu." Lalu bersoraklah
seluruh bangsa itu, demikian: "Hidup raja!"
25 Kemudian Samuel menguraikan kepada bangsa itu tentang hak-hak
kerajaan, menuliskannya pada suatu piagam dan meletakkannya di
hadapan TUHAN; sesudah itu Samuel menyuruh seluruh bangsa itu
pulang, masing-masing ke rumahnya.
26 Saulpun pulang ke rumahnya, ke Gibea, dan bersama-sama dengan dia
ikut pergi orang-orang gagah perkasa yang hatinya telah digerakkan
Allah.
27 Tetapi orang-orang dursila berkata: "Masakan orang ini dapat
menyelamatkan kita!" Mereka menghina dia dan tidak membawa
persembahan kepadanya. Tetapi ia pura-pura tuli.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-4880968-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org
(e-SH) 08 Mei -- 1 Samuel 10:17-27 - Allah yang penuh kasih karunia
Labels:
0 komentar:
Posting Komentar