e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 6 Mei 2014
Ayat SH: 1 Samuel 9:1-27
Judul: Allah yang berdaulat
Alkitab melukiskan asal usul Saul sebagai orang yang berasal dari kaum
berada, memiliki ketampanan dan sosok fisik yang sangat
mengagumkan. Sungguh suatu gambaran yang menjanjikan dari seorang
calon raja. Namun, Alkitab tidak berbicara sedikit pun tentang
kerohanian Saul. Alkitab bungkam tentang bagaimana Saul bergaul
dengan Allah dalam kesehariannya. Penuturan Alkitab ini seolah
ingin menekankan kesamaan antara sosok Saul yang 'tidak rohani'
dengan sosok bangsa Israel yang menolak seorang pemimpin rohani.
Meskipun Saul dilukiskan sebagai orang yang istimewa dari sudut
pandang manusia, tetapi 'kerohanian' Saul dan bangsa Israel ada
pada titik yang rendah.
Meskipun permintaan akan seorang raja merupakan tanda penolakan
terhadap Allah. Namun Allah tetap memiliki kedaulatan penuh untuk
mengatur segala sesuatu yang harus terjadi di dalam sejarah
kehidupan orang Israel. Allah adalah Dia yang berdaulat, tidak ada
seorang pun yang dapat mengatur Allah, melainkan justru Dialah
yang mengatur jalan hidup manusia.
Melalui peristiwa yang sederhana, kehilangan keledai, Saul dipimpin
Allah untuk bertemu dengan Samuel dan dengan demikian bertemu
dengan jalan hidupnya yang baru, sebagai raja Israel. Melalui
penuturan ini, Alkitab mengingatkan kita tentang siapakah
Perancang kehidupan manusia yang sesungguhnya. Jika dalam bagian
yang sebelumnya kita melihat bagaimana Israel ingin mengambil
jalannya sendiri melalui permintaan akan seorang raja, maka dalam
bagian ini kita akan melihat bahwa Allahlah yang menetapkan Saul
untuk menjadi raja, bukan bangsa Israel.
Manusia seringkali berpikir bahwa hidupnya adalah miliknya sendiri.
Sehingga dengan demikian mereka merasa bebas untuk melakukan dan
memutuskan segala sesuatu di dalam hidup ini. Dalam
kesombongannya, manusia berpikir bahwa dirinya cukup berkuasa
untuk menolak Allah. Namun Alkitab mengajar kita bahwa kedaulatan
Allah mengalahkan segala kuasa yang ada di bumi ini.
e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2014/05/06/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Samuel+9:1-27
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/1+Samuel+9:1-27
1 Samuel 9:1-27
1 Ada seorang dari daerah Benyamin, namanya Kish bin Abiel, bin
Zeror, bin Bekhorat, bin Afiah, seorang suku Benyamin, seorang
yang berada.
2 Orang ini ada anaknya laki-laki, namanya Saul, seorang muda yang
elok rupanya; tidak ada seorangpun dari antara orang Israel yang
lebih elok dari padanya: dari bahu ke atas ia lebih tinggi dari
pada setiap orang sebangsanya.
3 Kish, ayah Saul itu, kehilangan keledai-keledai betinanya. Sebab
itu berkatalah Kish kepada Saul, anaknya: "Ambillah salah seorang
bujang, bersiaplah dan pergilah mencari keledai-keledai itu."
4 Lalu mereka berjalan melalui pegunungan Efraim; juga mereka
berjalan melalui tanah Salisa, tetapi tidak menemuinya. Kemudian
mereka berjalan melalui tanah Sahalim, tetapi keledai-keledai itu
tidak ada; kemudian mereka berjalan melalui tanah Benyamin, tetapi
tidak menemuinya.
5 Ketika mereka sampai ke tanah Zuf, berkatalah Saul kepada
bujangnya yang bersama-sama dengan dia: "Mari, kita pulang. Nanti
ayahku tidak lagi memikirkan keledai-keledai itu, tetapi kuatir
mengenai kita."
6 Tetapi orang ini berkata kepadanya: "Tunggu, di kota ini ada
seorang abdi Allah, seorang yang terhormat; segala yang
dikatakannya pasti terjadi. Marilah kita pergi ke sana sekarang
juga, mungkin ia dapat memberitahukan kepada kita tentang
perjalanan yang kita tempuh ini."
7 Jawab Saul kepada bujangnya itu: "Tetapi kalau kita pergi, apakah
yang kita bawa kepada orang itu? Sebab roti di kantong kita telah
habis, dan tidak ada pemberian untuk dibawa kepada abdi Allah itu.
Apakah yang ada pada kita?"
8 Jawab bujang itu pula kepada Saul: "Masih ada padaku seperempat
syikal perak; itu dapat aku berikan kepada abdi Allah itu, maka ia
akan memberitahukan kepada kita tentang perjalanan kita."
9 --Dahulu di antara orang Israel, apabila seseorang pergi
menanyakan petunjuk Allah, ia berkata begini: "Mari kita pergi
kepada pelihat," sebab nabi yang sekarang ini disebutkan dahulu
pelihat. --
10 Kemudian berkatalah Saul kepada bujangnya itu: "Pikiranmu itu
baik. Mari kita pergi." Maka pergilah mereka ke kota, ke tempat
abdi Allah itu.
11 Ketika mereka naik jalan pendakian ke kota itu, mereka bertemu
dengan gadis-gadis yang keluar hendak menimba air. Mereka bertanya
kepada gadis-gadis itu: "Pelihat ada di sini?"
12 Jawab gadis-gadis itu kepada mereka: "Ya, ada, baru saja ia
mendahului kamu, cepat-cepatlah sekarang. Ia datang ke kota hari
ini, karena ada perjamuan korban untuk orang banyak di bukit pada
hari ini.
13 Apabila kamu masuk ke kota, kamu akan segera menjumpainya, sebelum
ia naik ke bukit untuk makan. Sebab orang banyak tidak akan makan,
sebelum ia datang; karena dialah yang memberkati korban, kemudian
barulah para undangan makan. Pergilah sekarang, sebab kamu akan
menjumpainya dengan segera."
14 Maka naiklah mereka ke kota, dan ketika mereka masuk kota, Samuel
yang berjalan keluar untuk naik ke bukit, berpapasan dengan
mereka.
15 Tetapi TUHAN telah menyatakan kepada Samuel, sehari sebelum
kedatangan Saul, demikian:
16 "Besok kira-kira waktu ini Aku akan menyuruh kepadamu seorang
laki-laki dari tanah Benyamin; engkau akan mengurapi dia menjadi
raja atas umat-Ku Israel dan ia akan menyelamatkan umat-Ku dari
tangan orang Filistin. Sebab Aku telah memperhatikan sengsara
umat-Ku itu, karena teriakannya telah sampai kepada-Ku."
17 Ketika Samuel melihat Saul, maka berfirmanlah TUHAN kepadanya:
"Inilah orang yang Kusebutkan kepadamu itu; orang ini akan
memegang tampuk pemerintahan atas umat-Ku."
18 Dalam pada itu Saul, datang mendekati Samuel di tengah pintu
gerbang dan berkata: "Maaf, di mana rumah pelihat itu?"
19 Jawab Samuel kepada Saul, katanya: "Akulah pelihat itu. Naiklah
mendahului aku ke bukit. Hari ini kamu makan bersama-sama dengan
daku; besok pagi aku membiarkan engkau pergi dan aku akan
memberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ada dalam hatimu.
20 Adapun keledai-keledaimu, yang telah hilang tiga hari lamanya
sampai sekarang, janganlah engkau kuatir, sebab telah diketemukan.
Tetapi siapakah yang memiliki segala yang diingini orang Israel?
Bukankah itu ada padamu dan pada seluruh kaum keluargamu?"
21 Tetapi jawab Saul: "Bukankah aku seorang suku Benyamin, suku yang
terkecil di Israel? Dan bukankah kaumku yang paling hina dari
segala kaum suku Benyamin? Mengapa bapa berkata demikian
kepadaku?"
22 Sesudah itu Samuel mengajak Saul dan bujangnya, dibawanya ke
pendopo dan diberikannya kepada mereka tempat utama di depan para
undangan, yang banyaknya kira-kira tiga puluh orang.
23 Berkatalah Samuel kepada juru masak: "Berikanlah sekarang bagian
yang kuberikan kepadamu tadi, dengan pesan: Simpanlah ini dahulu."
24 Lalu juru masak itu menghidangkan paha dan apa yang termasuk ke
situ dan meletakkannya ke depan Saul. Dan Samuel berkata: "Lihat,
yang tinggal ini diletakkan ke depanmu; makanlah, sebab telah
disimpan bagimu untuk perayaan ini, ketika aku berkata: Aku telah
mengundang orang banyak." Demikianlah pada hari itu Saul makan
bersama-sama dengan Samuel.
25 Sesudah itu turunlah mereka dari bukit ke kota. Dan Samuel
bercakap-cakap dengan Saul di atas sotoh.
26 Mereka bangun pagi-pagi, dan ketika fajar menyingsing, Samuel
memanggil Saul yang ada di atas sotoh itu, katanya: "Bangunlah,
aku akan mengantarkan engkau." Lalu Saul bangun dan mereka
keduanya pergi ke luar, yakni ia dan Samuel.
27 Ketika mereka turun sampai ke ujung kota, berkatalah Samuel kepada
Saul: "Katakanlah kepada bujang itu, supaya ia pergi mendahului
kita, tetapi berhentilah engkau sebentar, maka aku akan
memberitahukan kepadamu firman Allah."
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-4879844-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org
(e-SH) 06 Mei -- 1 Samuel 9:1-27 - Allah yang berdaulat
Labels:
0 komentar:
Posting Komentar