Santapan Rohani Hari Ini: Perbuatan Baik

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Perbuatan Baik


Perbuatan Baik

Posted: 21 Apr 2014 10:00 AM PDT

Selasa, 22 April 2014

Perbuatan Baik

Baca: Kisah Para Rasul 4:1-13

4:1 Ketika Petrus dan Yohanes sedang berbicara kepada orang banyak, mereka tiba-tiba didatangi imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki.

4:2 Orang-orang itu sangat marah karena mereka mengajar orang banyak dan memberitakan, bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati.

4:3 Mereka ditangkap dan diserahkan ke dalam tahanan sampai keesokan harinya, karena hari telah malam.

4:4 Tetapi di antara orang yang mendengar ajaran itu banyak yang menjadi percaya, sehingga jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki.

4:5 Pada keesokan harinya pemimpin-pemimpin Yahudi serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat mengadakan sidang di Yerusalem

4:6 dengan Imam Besar Hanas dan Kayafas, Yohanes dan Aleksander dan semua orang lain yang termasuk keturunan Imam Besar.

4:7 Lalu Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu dan mulai diperiksa dengan pertanyaan ini: “Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?”

4:8 Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus: “Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua,

4:9 jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan,

4:10 maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati–bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu.

4:11 Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan–yaitu kamu sendiri–,namun ia telah menjadi batu penjuru.

4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.”

4:13 Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus.

Dalam nama Yesus . . . , yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati— bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu. —Kisah Para Rasul 4:10

Perbuatan Baik

Dalam perjalanan saya bersama beberapa teman, kami menjumpai satu keluarga yang mobilnya mogok di pinggir jalan. Teman-teman saya langsung menepikan kendaraan dan menolong keluarga itu. Mereka berhasil menghidupkan kembali mobil mogok itu, berbicara pada pasangan suami-istri dari keluarga itu, dan memberi keluarga itu sejumlah uang untuk membeli bensin. Ketika si istri mengucapkan terima kasih berulang kali, mereka menjawab, "Kami senang bisa membantu. Kami melakukannya dalam nama Yesus." Ketika kami melanjutkan perjalanan, saya memikirkan betapa lugasnya teman-teman saya dalam membantu orang yang membutuhkan pertolongan dan mengakui Tuhan sebagai sumber kebaikan hati mereka.

Petrus dan Yohanes menunjukkan kemurahan hati dan sukacita yang sama ketika mereka menyembuhkan seorang lumpuh yang meminta-minta di pintu gerbang bait Allah di Yerusalem (Kis. 3:1-10). Mereka berdua pun ditangkap dan disidang di hadapan para penguasa yang bertanya, "Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?" Lalu Petrus menjawab, "Jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit . . . maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati—bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu" (Kis. 4:7-10).

Kebaikan adalah bagian dari buah roh (Gal. 5:22), dan perbuatan baik memberikan kesempatan yang luar biasa bagi kita untuk berbicara tentang Tuhan dengan tulus kepada orang lain. —DCM

Tuhan, tolong aku untuk mengasihi dengan perkataan dan perbuatan,
Dengan menjangkau sesama dan memenuhi kebutuhan mereka;
Tuhan, kiranya hatiku terbeban bagi yang tersesat dalam dosa,
Melayani dengan belas kasihan dan kasih setulus hati. —Fitzhugh

Satu perbuatan baik mungkin lebih banyak mengajar tentang kasih Allah daripada ratusan khotbah.

He Is Alive

Posted: 21 Apr 2014 03:24 AM PDT

Oleh: Leonie Tjandra

He Is Alive

Download wallpaper ukuran: 1024×768 | 1280×800 | 1366×768

Allah Masih Bekerja dalam Hidup Saya

Posted: 20 Apr 2014 09:59 AM PDT

pion-catur

Bacaan: Ratapan 3:18-25

Bagi beberapa orang, catur adalah olahraga yang seru dan menantang! Jika kita memperhatikan peraturan pertandingannya, kita bisa melihat keunikan dari olahraga catur itu. Semasa kecil, saya pernah berkesempatan menyaksikan Anatoly Karpov, juara dunia catur pada masanya, bertanding dalam suatu kejuaraan. Salah satu peraturan favorit saya dari catur adalah tentang pion. Pion adalah bidak catur yang dianggap paling tidak berarti, tetapi jika ia dapat maju selangkah demi selangkah—kotak demi kotak—hingga tiba di baris kedelapan, pion itu dapat berubah menjadi ratu, bidak catur yang paling tinggi nilainya!

Inilah gambaran dari karya Allah yang mendasar: menjadikan kita serupa dengan Anak-Nya, Yesus. Sejak kita mengambil keputusan terpenting dalam hidup kita, untuk percaya dan mempercayakan hidup kepada Allah demi kekekalan kita, kita pun menjadi seperti bidak pion dalam catur itu. Allah kemudian membentuk kita hingga akhir hayat dengan mendorong kita maju, selangkah demi selangkah, sembari menumbuhkan karakter kita.

Dan salah satu sifat terpenting dari karakter Allah yang Dia ingin kita miliki adalah kesetiaan-Nya. Kita membaca dalam kitab Ratapan: ”besar kesetiaan-Mu!” (3:23). Dan Dia akan terus berkarya dalam diri kita hingga Dia telah mengubah seluruh karakter kita menjadi seperti sifat Sang Raja.

Terkadang hidup terasa sulit. Kita tumbang dan gagal di sana-sini, lalu menjadi tawar hati ketika kita gagal. Kita lupa bahwa dalam segala keadaan, Allah sedang membentuk kita, hari demi hari, untuk menjadi serupa dalam sifat dan gambaran Anak-Nya, Yesus. Seperti bidak pion yang hanya melangkah maju sekotak demi sekotak, rasanya memang begitu lama dan perlahan. Namun ketika kita melihat ke belakang dalam hidup kita, kita dapat melihat bagaimana Allah telah menggerakkan kita maju sepanjang hari, bulan, dan tahun-tahun yang telah kita lalui.

Ingatlah, pion adalah bidak terlemah di atas papan catur. Keberhasilan akan kita peroleh ketika kita melakukan persis dengan yang Allah kehendaki. Dialah yang mengatur semua bidaknya. Jangan lupa bahwa pion bisa menjadi penentu kemenangan. Mungkin kita tidak bisa bergerak leluasa, tidak memiliki banyak kekuatan, tidak memberikan kesan pada siapa pun . . . tetapi jangan salah! Allah masih bekerja dalam hidup kita. Dia sedang mengubah pion menjadi ratu; umat-Nya menjadi serupa Kristus.

Pertumbuhan seorang Kristen terjadi di hadapan Allah, hari demi hari, lewat pergumulan dan kebergantungan pada Roh-Nya setiap hari. Dia masih terus bekerja dalam diri Anda. Alangkah indahnya menjadi sebuah pion di tangan Allah!

Pion yang kecil bisa menjadi penentu kemenangan.

0 komentar:

Posting Komentar