(e-SH) 30 April -- 1 Samuel 4:1b-22 - Kehadiran Allah

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 30 April 2014
Ayat SH: 1 Samuel 4:1b-22

Judul: Kehadiran Allah

Ada orang Kristen yang salah memahami penyertaan Tuhan. Misalkan:
ketika seseorang ingin melewati kuburan yang dianggap angker, dia
akan membawa Alkitab atau kalung salib. Seandainya dia tidak
membawa Alkitab atau kalung salib, masih beranikah dia melewati
kuburan angker?

Hal serupa ernah dialami bangsa Israel ketika berperang melawan bangsa
Filistin. Dalam pasal ini kita melihat dua kekeliruan yang
dilakukan bangsa Israel dalam memahami tuntunan Allah. Pertama,
kehadiran Allah melalui tabut disalahartikan dan kedua, kehilangan
tabut dianggap sebagai hilangnya kehadiran Allah. Mari kita simak
lebih jauh.

Bangsa Israel menganggap Allah ada diantara mereka, padahal cara hidup
mereka sangat jauh dari Allah. Ayat 1b-4 menceritakan kekalahan
Israel. Mereka mengira bahwa kekalahan mereka disebabkan oleh
tabut Allah yang tidak bersama mereka. Lalu mereka memutuskan
untuk mengambil tabut perjanjian Tuhan dari Silo dengan tujuan
agar menang perang. Bangsa Israel salah mengartikan kehadiran
Allah melalui tabut perjanjian. Tabut itu bagai jimat yang dapat
digunakan kapan saja, sesuai kehendak mereka sendiri.

Ayat 5-11 mengisahkan bahwa setelah mereka membawa tabut perjanjian
dari Silo, mereka terpukul kalah. Mereka terpukul kalah hingga
gugur tiga puluh ribu orang. Tabut Tuhan dirampas serta kedua anak
Eli, yaitu Hofni dan Pinehas, tewas. Ayat 12-22 menjelaskan bahwa
Allah menggenapi nubuat-Nya kepada Samuel. Setelah Eli mendengar
bahwa bangsa Israel terpukul kalah, kedua anaknya meninggal, dan
tabut Tuhan dirampas, maka jatuhlah ia dan meninggal. Isteri
Pinehas pun mendadak melahirkan dan hampir mati karena mendengar
berita duka itu.

Apakah semua itu terjadi karena tabut perjanjian Tuhan dirampas
sehingga Tuhan tidak hadir lagi di tengah bangsa itu? Tentu saja
tidak. Ketidakhadiran Allah adalah karena hidup bangsa Israel
yang tidak lagi berkenan pada Allah. Maka bila Anda ingin Allah
hadir dalam hidup Anda, hiduplah dalam kekudusan dan ketaatan
kepada firman-Nya.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2014/04/30/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Samuel+4:1-22
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/1+Samuel+4:1-22

1 Samuel 4:1b-22

1b Orang Israel maju berperang melawan orang Filistin dan berkemah
dekat Eben-Haezer, sedang orang Filistin berkemah di Afek.
2 Orang Filistin mengatur barisannya berhadapan dengan orang Israel.
Ketika pertempuran menghebat, terpukullah kalah orang Israel oleh
orang Filistin, yang menewaskan kira-kira empat ribu orang di
medan pertempuran itu.
3 Ketika tentara itu kembali ke perkemahan, berkatalah para tua-tua
Israel: "Mengapa TUHAN membuat kita terpukul kalah oleh orang
Filistin pada hari ini? Marilah kita mengambil dari Silo tabut
perjanjian TUHAN, supaya Ia datang ke tengah-tengah kita dan
melepaskan kita dari tangan musuh kita."
4 Kemudian bangsa itu menyuruh orang ke Silo, lalu mereka mengangkat
dari sana tabut perjanjian TUHAN semesta alam, yang bersemayam di
atas para kerub; kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas, ada di sana
dekat tabut perjanjian Allah itu.
5 Segera sesudah tabut perjanjian TUHAN sampai ke perkemahan,
bersoraklah seluruh orang Israel dengan nyaring, sehingga bumi
bergetar.
6 Dan orang Filistin yang mendengar bunyi sorak itu berkata: "Apakah
bunyi sorak yang nyaring di perkemahan orang Ibrani itu?" Ketika
diketahui mereka, bahwa tabut TUHAN telah sampai ke perkemahan
itu,
7 ketakutanlah orang Filistin, sebab kata mereka: "Allah mereka
telah datang ke perkemahan itu," dan mereka berkata: "Celakalah
kita, sebab seperti itu belum pernah terjadi dahulu.
8 Celakalah kita! Siapakah yang menolong kita dari tangan Allah yang
maha dahsyat ini? Inilah juga Allah, yang telah menghajar orang
Mesir dengan berbagai-bagai tulah di padang gurun.
9 Kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti laki-laki, hai orang
Filistin, supaya kamu jangan menjadi budak orang Ibrani itu,
seperti mereka dahulu menjadi budakmu. Berlakulah seperti laki-
laki dan berperanglah!"
10 Lalu berperanglah orang Filistin, sehingga orang Israel terpukul
kalah. Mereka melarikan diri masing-masing ke kemahnya. Amatlah
besar kekalahan itu: dari pihak Israel gugur tiga puluh ribu orang
pasukan berjalan kaki.
11 Lagipula tabut Allah dirampas dan kedua anak Eli, Hofni dan
Pinehas, tewas.
12 Seorang dari suku Benyamin lari dari barisan pertempuran dan pada
hari itu juga ia sampai ke Silo dengan pakaian terkoyak-koyak dan
dengan tanah di kepalanya.
13 Ketika ia sampai, Eli sedang duduk di kursi di tepi jalan menunggu
-nunggu, sebab hatinya berdebar-debar karena tabut Allah itu.
Ketika orang itu masuk ke kota dan menceritakan kabar itu,
berteriaklah seluruh kota itu.
14 Ketika Eli mendengar bunyi teriakan itu, bertanyalah ia:
"Keributan apakah itu?" Lalu bersegeralah orang itu mendapatkan
Eli dan memberitahukannya kepadanya.
15 Eli sudah sembilan puluh delapan tahun umurnya dan matanya sudah
bular, sehingga ia tidak dapat melihat lagi.
16 Kata orang itu kepada Eli: "Aku datang dari medan pertempuran;
baru hari ini aku melarikan diri dari medan pertempuran." Kata
Eli: "Bagaimana keadaannya, anakku?"
17 Jawab pembawa kabar itu: "Orang Israel melarikan diri dari hadapan
orang Filistin; kekalahan yang besar telah diderita oleh rakyat;
lagipula kedua anakmu, Hofni dan Pinehas, telah tewas, dan tabut
Allah sudah dirampas."
18 Ketika disebutnya tabut Allah itu, jatuhlah Eli telentang dari
kursi di sebelah pintu gerbang, batang lehernya patah dan ia mati.
Sebab telah tua dan gemuk orangnya. Empat puluh tahun lamanya ia
memerintah sebagai hakim atas orang Israel.
19 Adapun menantunya perempuan, isteri Pinehas, sudah hamil tua.
Ketika didengarnya kabar itu, bahwa tabut Allah telah dirampas dan
mertuanya laki-laki serta suaminya telah mati, duduklah ia
berlutut, lalu bersalin, sebab ia kedatangan sakit beranak.
20 Ketika ia hampir mati, berkatalah perempuan-perempuan yang berdiri
di dekatnya: "Janganlah takut, sebab engkau telah melahirkan
seorang anak laki-laki." Tetapi ia tidak menjawab dan tidak
memperhatikannya.
21 Ia menamai anak itu Ikabod, katanya: "Telah lenyap kemuliaan dari
Israel" --karena tabut Allah sudah dirampas dan karena mertuanya
dan suaminya.
22 Katanya: "Telah lenyap kemuliaan dari Israel, sebab tabut Allah
telah dirampas."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-4877031-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar