Santapan Rohani Hari Ini: Saksi Yang Penuh Kasih |
Posted: 23 Mar 2014 10:00 AM PDT Senin, 24 Maret 2014 Baca: Kisah Para Rasul 1:1-111:1 Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, 1:2 sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya. 1:3 Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah. 1:4 Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang* — demikian kata-Nya — /”telah kamu dengar dari pada-Ku. 1:5 Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.” 1:6 Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: “Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?” 1:7 Jawab-Nya: “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. 1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” 1:9 Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. 1:10 Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, 1:11 dan berkata kepada mereka: “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.” Kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi. —Kisah Para Rasul 1:8 Bertahun-tahun lalu, saya pernah dirawat di rumah sakit setelah mengalami suatu kecelakaan yang nyaris merenggut jiwa. Saya terjatuh dari sebuah jembatan setinggi hampir 12 meter. Di rumah sakit, istri dari pasien yang terbaring di sebelah saya datang menjenguk dan berbicara dengan saya. "Suamiku baru saja menceritakan apa yang kau alami," katanya. "Kami percaya Allah menyelamatkan hidupmu karena Dia ingin memakai dirimu. Kami selalu berdoa untukmu." Saya pun terpana. Selama ini saya rajin berbakti di gereja, tetapi tidak pernah terbayang oleh saya bahwa Allah ingin turut campur tangan dalam hidup saya. Perkataan wanita itu mengarahkan saya kepada Juruselamat yang selama ini hanya saya dengar tetapi tidak pernah saya kenal secara pribadi, dan itu mengawali perjalanan iman saya dalam Kristus. Saya mensyukuri peristiwa itu, karena lewat perkataannya, seorang saksi dengan penuh kasih dan peduli menyaksikan kasih Allah yang nyata pada seseorang yang belum dikenalnya. Kata-katanya mengandung kepedulian dan perhatian, serta memberikan tujuan dan janji yang bisa saya percayai. Yesus menantang murid-murid-Nya—dan kita—untuk menyaksikan kasih Allah kepada orang lain: "Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi" (Kis. 1:8). Melalui Roh Kudus, perkataan dan kesaksian kita bisa mempengaruhi orang lain dan membawanya pada hidup yang kekal. —WEC 'Ku suka menuturkan cerita mulia, Perkataan yang penuh kasih bisa memberikan pengaruh yang jauh lebih besar daripada yang kita bayangkan. |
You are subscribed to email updates from WarungSateKaMu.org To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 komentar:
Posting Komentar