Santapan Rohani Hari Ini: Menjadi Milik Pribadi

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Menjadi Milik Pribadi


Menjadi Milik Pribadi

Posted: 09 Mar 2014 10:00 AM PDT

Senin, 10 Maret 2014

Menjadi Milik Pribadi

Baca: 2 Tawarikh 24:1-2,15-22

24:1 Yoas berumur tujuh tahun pada waktu ia menjadi raja, dan empat puluh tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Zibya, dari Bersyeba.

24:2 Yoas melakukan apa yang benar di mata TUHAN selama hidup imam Yoyada.

24:15 Yoyada menjadi tua, dan lanjut umur, lalu matilah ia. Seratus tiga puluh tahun umurnya ketika ia mati.

24:16 Ia dikuburkan di kota Daud di samping raja-raja, karena perbuatan-perbuatannya yang baik di Israel terhadap Allah dan rumah-Nya.

24:17 Sesudah Yoyada mati, pemimpin-pemimpin Yehuda datang menyembah kepada raja. Sejak itu raja mendengarkan mereka.

24:18 Mereka meninggalkan rumah TUHAN, Allah nenek moyang mereka, lalu beribadah kepada tiang-tiang berhala dan patung-patung berhala. Oleh karena kesalahan itu Yehuda dan Yerusalem tertimpa murka.

24:19 Namun TUHAN mengutus nabi-nabi kepada mereka, supaya mereka berbalik kepada-Nya. Nabi-nabi itu sungguh-sungguh memperingatkan mereka, tetapi mereka tidak mau mendengarkannya.

24:20 Lalu Roh Allah menguasai Zakharia, anak imam Yoyada. Ia tampil di depan rakyat, dan berkata kepada mereka: “Beginilah firman Allah: Mengapa kamu melanggar perintah-perintah TUHAN, sehingga kamu tidak beruntung? Oleh karena kamu meninggalkan TUHAN, Iapun meninggalkan kamu!”

24:21 Tetapi mereka mengadakan persepakatan terhadap dia, dan atas perintah raja mereka melontari dia dengan batu di pelataran rumah TUHAN.

24:22 Raja Yoas tidak mengingat kesetiaan yang ditunjukkan Yoyada, ayah Zakharia itu, terhadap dirinya. Ia membunuh anak Yoyada itu, yang pada saat kematiannya berseru: “Semoga TUHAN melihatnya dan menuntut balas!”

Hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. —Galatia 5:16

Menjadi Milik Pribadi

Selama menjadi seorang guru dan pelatih olahraga di sebuah sekolah menengah Kristen, saya benar-benar menikmati pergaulan saya dengan para remaja. Saya pun berusaha menuntun mereka pada jalan hidup yang sesuai dengan kehendak Kristus—hidup yang ditandai dengan kasih kepada Allah dan sesama. Tujuan saya adalah mempersiapkan mereka untuk hidup bagi Allah di sepanjang hidup mereka. Hal itu hanya mungkin terjadi apabila mereka menjadikan iman sebagai bagian vital dari hidup mereka oleh pertolongan Roh Kudus. Mereka yang tidak setia mengikut Kristus akan mengalami kebimbangan setelah mereka tidak lagi di bawah asuhan guru-guru dan orangtua Kristen mereka.

Hal itu digambarkan dengan jelas dalam kisah Raja Yoas dari Yehuda dan pamannya Yoyada. Sebagai seorang penasihat yang bijak, Yoyada telah mendorong Yoas untuk menjalani kehidupan yang memuliakan Allah (2Taw. 24:11,14).

Yang menjadi masalah, Yoas tidak mengikuti jalan hidup yang mulia itu atas keinginannya sendiri. Setelah Yoyada mati, Raja Yoas "meninggalkan rumah TUHAN" (ay.18) dan mulai beribadah kepada patung-patung berhala. Ia pun berubah menjadi sangat jahat sehingga ia membunuh anak Yoyada (ay.20-22).

Mempunyai seseorang dalam hidup yang dapat menuntun kita pada pertumbuhan iman dan keserupaan dengan Kristus memang merupakan hal yang baik dan berguna. Alangkah lebih baik jika kita mengenal Tuhan secara pribadi dan belajar bergantung kepada Roh Kudus sebagai penuntun kita (Gal. 5:16). Itulah yang disebut menjadikan iman sebagai milik kita pribadi. —JDB

Tuhan, terima kasih atas orang-orang dalam hidupku
yang telah mendorongku untuk mengikut Engkau. Tolonglah aku
untuk tidak bergantung kepada mereka sebagai yang terutama,
tetapi bergantung kepada Roh Kudus untuk menuntunku.

Iman orang lain dapat menguatkan kita, tetapi iman
yang diyakini secara pribadi akan mengubahkan kita.

0 komentar:

Posting Komentar